Sumber informasi

Kepanjangan cc Motor dan Cara Hitung Kapasitas Mesin

Jakarta — Singkatan cc sering terdengar jika membicarakan spesifikasi sepeda motor atau mobil, tapi jarang dibahas untuk kepanjangan istilah tersebut.

Penggunaannya kerap diawali sejumlah angka, misalnya 150 cc, 250 cc, 1.200 cc, 1.500 cc dan seterusnya.

Kepanjangan cc Motor dan Cara Hitung Kapasitas Mesin

Singkatan cc sering terdengar jika membicarakan spesifikasi sepeda motor atau mobil, tapi jarang dibahas untuk kepanjangan istilah tersebut.

Kendaraan bermotor boleh dikatakan memiliki aspek teknis yang kompleks terutama di mata orang awam.

Setiap bagiannya dirancang penuh perhitungan agar kendaraan dapat beroperasi dengan baik dan memiliki daya tahan kuat.

Tak terkecuali untuk mesin yang digunakannya. Para insinyur di perusahaan otomotif harus menentukan kapasitas mesin yang sesuai bagi sebuah produk.

Hal itu kemudian tercermin dari angka cc yang disampaikan ke konsumen melalui lembar spesifikasi.

Apa Kepanjangan cc Motor atau Mobil?

Kepanjangan cc adalah cubic centimeter yang pada spesifikasi sepeda motor atau mobil digunakan sebagai satuan untuk menandai kapasitas mesin suatu kendaraan.

Sebenarnya cubic centimeter juga memiliki simbol cm3 sebagai bagian dari International System of Units (SI).

Namun, di dunia otomotif lebih umum menggunakan singkatan cc.

Singkatan cc itu sendiri bukan satu-satunya satuan yang digunakan untuk menandai kapasitas mesin kendaraan. 

Beberapa merek asal Amerika Serikat (AS) justru menggunakan satuan cubic inch atau ci.

Mesin yang Cocok untuk Motor Trail

Mesin Kawasaki Ninja menjadi salah satu favorit untuk dijadikan mesin motor trail. (Foto: Carmudi/Mada Prastya)

Nah, makin besar cc suatu kendaraan kerap diidentikkan dengan tenaga yang lebih besar.

Hal ini ada benarnya, tapi juga ada pengecualian.

Kendaraan-kendaraan yang menggunakan sistem forced induction (turbocharged atau supercharged) memungkinkan penggunaan mesin berkapasitas kecil, tapi memiliki tenaga yang besar.

Cara Menghitung cc Motor

Angka cc motor  mengacu pada ruang bakar yang ada di dalam mesin.

Dengan bentuk tabung, maka rumus yang bisa digunakan untuk menghitung volumenya adalah pi x (r x r) x t. Kemudian setelah itu hasilnya dibagi 1.000.

Untuk diketahui, pi adalah 3,14 dan r adalah jari-jari diameter tabung. Sementara itu t adalah stroke atau tinggi dari tabung.

Agar lebih memahaminya mari ambil contoh menghitung cc motor satu silinder Honda Vario 160 yang memiliki ukuran bore dan stroke 60 mm x 55,5 mm.

Sebagai informasi, bore adalah diameter dari ruang bakar maka harus dibagi dua dulu untuk mendapatkan nilai jari-jarinya

Dengan rumus di atas berarti perhitungannya adalah 3,14 x (30 x 30) x 55,5 = 156.843 mm.

Kemudian jika 156.843 mm dibagi 1.000 maka hasilnya 156,9 cc. Angkanya persis dengan yang tertulis pada spesifikasi resmi motor ini.

Honda Vario 160 yang memiliki ukuran bore dan stroke 60 mm x 55,5 mm. (Foto: Honda)

Mayoritas produsen otomotif akan melakukan pembulatan hasilnya ke atas agar lebih mudah untuk disampaikan ke konsumen. 

Konsumen sepeda motor atau mobil baru mungkin tidak perlu melakukan perhitungan semacam ini karena angka cc mesin bisa langsung diketahui melalui lembar spesifikasi.

Namun, beda cerita jika hendak melakukan modifikasi mesin terutama bore up atau stroke up.

Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play StoreDownload Carmudi di App Store

Mada Prastya

Bergabung sebagai penulis di Carmudi Indonesia sejak Februari 2021. Menyukai kendaraan roda dua karena simpel, cepat, dan memberi rasa kebebasan dalam berkendara. Email: mada.prastya@icarasia.com

Related Posts