Mobil Tips dan Trik

Kerusakan Kaca Depan, Bisa Muncul Karena Masalah Sepele

Kaca depan yang mengalami kerusakan mengganggu visibilitas selama mengemudi

Jakarta – Kaca merupakan salah satu bagian vital pada sebuah mobil. Tidak hanya melindungi awak kabin dari terpaan angin, kaca juga menjaga seluruh penumpang dari debu dan polusi udara. Sekalipun terlihat kokoh, kaca depan juga bisa mengalami kerusakan dan mengganggu kenyamanan berkendara.

Kaca depan (windshield) ternyata tidak sekuat yang dibayangkan karena sebenarnya rawan terhadap kerusakan. Ada banyak jenis kerusakan pada kaca depan mobil, mulai dari baret, retak, bahkan pecah.

Insiden terhadap kaca mobil adalah hal yang cukup mengganggu dan butuh perbaikan cepat. Komponen ini bisa rentan terhadap benda-benda yang banyak di jalan. Jika sampai pecah, penggantian kaca depan bisa sangat merepotkan.

Carmudian perlu mengenali tipe kerusakan dan bagaimana mencegahnya. Sebelum lebih jauh membahas berbagai penyebab dan contoh kerusakannya, kita perlu tahu struktur material kaca depan mobil terlebih dahulu.

Secara umum kaca memiliki sifat yang mudah hancur jika terkena benturan dengan benda lain. Kaca depan umumnya merupakan kaca berlapis alias laminated. Ia terdiri dari tiga lapisan, yaitu dua kaca yang melapisi PVB (Polyvinyl Butiral Film) di bagian tengah.

Komponen PVB inilah yang jadi semacam tameng karena merupakan film yang sangat kuat dan liat. PVB berfungsi untuk menahan ketika kaca pecah, pecahan kaca akan tetap menempel di lapisan tersebut.

Wajar jika pada umumnya produsen mobil menempatkan kaca laminated di bagian depan. Alhasil ketika terjadi lontaran batu atau kerikil langsung ke kaca depan, ia tidak serta merta retak jagung dan mengganggu pandangan pengemudi.

Penyebab Kerusakan Kaca Depan

Berkendara di belakang truk tanah rentan terkena serpihan kerikil (foto: Brio Community)

Kaca depan bisa rusak akibat goresan karet wiper atau bahkan retak karena serpihan kerikil yang beterbangan. Ketika kaca pecah, maka dipastikan Carmudian harus membeli baru. Karena tak seperti kebanyakan komponen lain, kerusakan sedikit saja di kaca akan sulit untuk memperbaikinya.

Sebenarnya wiper kondisi normal tidak akan menimbulkan kerusakan pada kaca. Namun pada kondisi tertentu, karet wiper yang getas atau permukaan kaca yang kering membuat gerakan wiper seret. Akibatnya, karet wiper seperti mengikis lapisan kaca dan terjadi goresan.

Walau hanya tergeletak di jalan, bukan berarti batu dan kerikil tidak berbahaya. Mereka bisa bagaikan peluru ketika terinjak mobil di depan kita dan terhempas ke kaca.Perlu diketahui, kaca akan lebih mudah pecah jika terkena benturan oleh benda yang rucing.

Untuk menghindarinya, sebaiknya jaga jarak lebih jauh dari kendaraan di depan ketika melewati daerah penuh kerikil dan batu.

Penyebab kaca pecah lainnya bisa karena elemen pemanas. Hawa panas membuat kaca terjadi pemuaian. Jika tidak ada ruang saat memuai, kaca akan pecah karena terkena tekanan tinggi.

Jangan juga menyepelekan jalan bergelombang hingga rusak banyak lubang. Bila kita melibasnya dengan terlalu kencang, maka ada kemungkinan kaca mendadak retak.

Hal ini dikarenakan saat melewati jalan bergelombang, akan ada tekanan tak berimbang ke tiap sudut bodi. Nah, bila bodi mobil berdefleksi terlalu besar, maka tekanan tersebut bisa menimpa kaca yang mengakibatkan kerusakan.

Perbaikan Kaca Depan

Proses perbaikan kaca mobil (foto: Tantemobil)

Kalian jangan keburu kesal bila mendapati kaca retak pada mobil. Sekarang ini sudah ada teknologi yang dapat membantu memperbaiki kerusakan tersebut. Bengkel spesialis kaca sekarang sudah banyak dibuka untuk perbaikan kaca retak atau tergores wiper.

Kerusakan kaca depan dalam tahap ringan seperti tergores atau retak rambut masih bisa diperbaiki oleh bengkel spesialis kaca. Apabila kondisi retaknya sudah cukup parah, hingga ada yang pecah jelas harus diganti. Visibilitas saat mengemudi jadi taruhannya apabila kerusakan kaca yang sudah parah terus dibiarkan.

Dengan melakukan perbaikan kaca, pemilik kendaraan mendapatkan keuntungan biaya yang lebih murah dan tetap menggunakan kaca orisinil bawaan pabrik. Sebelum melakukan perbaikan pada kaca mobil, ada baiknya kita harus mengetahui terlebih dulu jenis kerusakannya, agar penanganan lebih tepat.

Baret Halus

Wiper dan AC memiliki fungsi vital saat berkendara di tengah hujan deras

Baret pada kaca biasanya akibat pemiliki kendaraan yang kurang memperhatikan kondisi kendaraannya. Yang sering terjadi, ialah baret yang disebabkan oleh karet wiper yang sudah mengeras, sehingga mampu menggores kaca setiap digunakan.

Untuk menghilangkan baret pada kaca butuh para pakar glass detailing. Pada umumnya bengkel glass detailing menggunakan metode pengikisan, untuk mendapatkan lapisan baru dari kaca, sehingga baret dapat hilang.

Kaca Bergelombang

Untuk memperbaiki kaca yang bergelombang jauh lebih sulit, karena para bengkel perbaikan kaca harus merata satu kaca penuh dan membutuhkan waktu perbaikan 4 sampai 5 jam. Proses perbaikan pun hanya bisa dilakukan apabila gelombang berada di bagian tengah kaca.

Kerusakan di sisi tepi sangat riskan diperbaiki karena resiko pecah akan tinggi akibat pemuaian panas. Maksimal sisi pinggir yang bisa diperbaiki hanya 2 jari dari sisi pinggir. Perbaikan ini dilakukan dengan mengikis gelombang kemudian meratakannya dengan seluruh permukaan kaca.

Kaca Retak

Kaca retak akibat serpihan kerikil tajam yang terpental dari roda kendaraan lain dari arah depan. Hal seperti ini memang cukup sering terjadi terutama bila di depan kita adalah truk tanah atau saat melewati ruas jalan yang ada pembangunan.

Kondisi kaca retak bisa diperbaiki asalkan maksimal retak hanya 5 cm, jika lebih, kalian harus menggantinya dengan kaca baru. Cara perbaikan kaca retak ialah memasukkan cairan kaca kembali atau bisa dibilang menambal ulang retakan.

Oleh sebab itu, kaca harus dibor agar tersedia lubang untuk memasukkan cairan kaca. Setelah menunggu setengah jam agar cairan kaca masuk ke dalam kaca, barulah proses pemerataan menggunakan lapisan film. Proses terakhir ialah pemanasan menggunakan sinar UV agar cairan dapat menyatu dengan kaca.

Namun perlu diingat, penambalan ini hanya bisa dilakukan sekali. Apabila kaca kembali pecah, Carmudian harus mengganti kaca baru.

Untuk kaca mobil yang sudah ditambal juga tidak boleh terlalu sering terkena panas matahari secara langsung. Paparan panas matahari bisa mempersingkat, usia kaca yang baru diperbaiki tersebut.

Perawatan kaca Depan

Agar pandangan bebas leluasa tanpa gangguan, kaca depan perlu dirawat. Jangan sampai muncul goresan, jamur, flek, gelombang, apalagi retakan.

Iklim tropis di Indonesia yang sering hujan deras dan setelah itu panas terik, dapat mengakibatkan pertumbuhan jamur dengan cepat. Hal itu pun berdampak mengganggu visibilitas.

Basahi Kaca Sebelum Menyalakan Wiper

Sebenarnya merawat kaca cukup mudah dan sederhana. Saat menyalakan wiper, pastikan permukaannya basah agar kaca tidak baret akibat adanya kotoran yang menempel di kaca.

Kotoran keras dan kecil yang tak terlihat mata sering menempel di kaca bahkan di wiper itu sendiri sehingga dapat menimbulkan baret. Sebelum mengaktifkan wiper, semprotkan air washer beberapa kali ke kaca sebagai pencegah timbulnya baret.

Jaga Jarak Saat Berkendara

Selama mengemudi juga atur jarak dengan kendaraan di samping atau depan, apalagi bila melewati jalanan yang permukaannya kasar berdebu. Serpihan kerikil kecil bisa beterbangan akibat terhempas ban mobil dan berpotensi menghantam kaca depan.

Selain itu, jangan kendarai mobil dengan kecepatan tinggi saat melalui jalan rusak atau tidak rata. Mobil yang mengalami guncangan dapat membuat retakan menjadi lebih lebar.

Perhatikan Cara Mencuci Mobil

Hindari menyemprot pada bagian kaca yang retak menggunakan mesin air bertekanan tinggi. Biasanya kaca depan sering mendapat semprotan mesin steam yang lazim digunakan di tempat mencuci mobil.

Air dengan tekanan tinggi dapat masuk ke bagian retak dan menyulitkan saat dilakukan perbaikan. Sekalipun sudah ditambal, sebaiknya hindari juga menyemprot air bertekanan saat mencuci mobil. Tujuannya supaya tambalan retak tidak rusak dan usia kaca bertahan lama.

Periksa Suhu AC dan Defogger

Hindari juga menyalakan AC kendaran dengan suhu sangat dingin, terutama saat cuaca panas terik. Perbedaan suhu di dalam dan di luar kabin dapat memicu retak menjadi lebih parah.

Lalu terakhir, waspadai pemakaian defogger saat hujan. Sebaiknya hanya aktifkan elemen pemanas kaca di saat dingin dan berembun. Jangan lupa untuk selalu mengecek hidup atau tidaknya defogger tiap pagi sebelum berkendara, mungkin saja kita lupa mematikan sebelumnya.

 

Penulis: Yongki Sanjaya

Editor: Dimas

Baca Juga:

Etika Menyalakan Lampu Sein, Banyak yang Ngawur

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts