Tips dan Trik

Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Ganti Oli, Pernah Mengalaminya?

Kesalahan bisa saja dilakukan tanpa sengaja saat ganti oli rutin (Foto: Youtube)

Jakarta – Oli menjadi bagian yang vital di mesin untuk melumasi bagian bergerak supaya tidak aus. Penggantian oli mesin secara periodik menjaga kinerja mesin tetap prima. Sayangnya, sebagian dari kita entah sengaja atau tidak pernah melakukan kesalahan saat ganti oli.

Nah, akibat dari kesalahan yang kita perbuat tadi akan merugikan dari sisi kondisi kendaraan. Entah kinerja mesin jadi kurang prima atau mungkin menimbulkan kerusakan lain di mesin. Seperti apa dosa yang bisa kita perbuat tersebut?

Setidaknya ada lima kesalahan yang bisa kita perbuat saat melakukan penggantian oli mesin di motor kesayangan. Hal pertama yang lazim terjadi yaitu tidak mencatat kapan terakhir penggantian oli.

Lupa Mencatat Waktu Penggantian Oli

Saat kalian melakukan penggantian oli mesin di bengkel, maka biasanya teknisi akan mencatat tanggal penggantian oli mesin pada sticker. Catatan yang berisi waktu dan jarak tempuh terakhir penggantian oli kemudian ditempel di balik jok untuk mengingatkan periode berikutnya.

Namun, jika kalian melakukan penggantian oli mesin secara mandiri atau dilakukan sendiri, mungkin saja kelupaan mencatatnya. Padahal, langkah sederhana ini cukup membantu menjaga kualitas pelumasan mesin.

Kalian harus waspada, karena oli mesin harus diganti secara berkala agar mesin bisa tetap maksimal dan efisien saat dikendarai. Tidak adanya catatan membuat periode ganti oli bisa mundur atau terlambat dari jadwal semestinya.

Oleh karena itulah, jangan lupa mencatat tanggal dan jarak tempuh ketika penggantian oli mesin. Dengan begini, kalian bisa memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk melakukan penggantian oli selanjutnya.

Kesalahan Saat Ganti Oli, Lupa Ganti Filter

Filter Oli

Ganti filter oli saat Anda mengganti oli mesin. Foto/Ilustrasi.

Tidak mengganti filter oli pada beberapa jenis motor, rupanya memberikan dampak buruk pada mesin. Pada beberapa motor, crankcase sebelah kanan sudah terdapat tutup terpisah untuk memudahkan saat ganti filter oli.

Filter, sebagaimana namanya, berfungsi menyaring oli. Filter ini bersifat replaceable, alias harus diganti pada saat pergantian oli. Lapisan pada filter ini biasanya akan menjadi rusak setelah terendam oli sekian lama.

Jika tidak diganti, maka kualitas pelumasan jadi kurang bagus karena oli membawa sisa endapan kotoran atau gram besi sisa gesekan. Komponen bergerak pun bisa lebih cepat aus akibat kotoran tadi tidak terbuang keluar melalui filter oli.

Terlalu Rapat Saat memasang tutup Oli dan Drain Nut

Ganti Oli Sendiri di Rumah (foto: 7Saudara)

Kesalahan yang satu ini disebabkan karena keinginan kita yang perfeksionis. Kita tentu berusaha memastikan setiap mur, sambungan atau baut terpasang dengan presisi dan kuat. Namun hal ini sebaiknya tidak dilakukan pada tutup oli dan lubang pembuangan atau drain nut.

Saat memasangnya terlalu kuat, maka akan sulit untuk melepaskannya kembali pada saat pergantian oli berikutnya. Untuk itu, cukup pasangkan dan kencangkan dengan menggunakan tangan, tidak perlu pengencangan yang berlebihan memakai kunci pas. Ini nantinya malah membuat dratnya bisa dol.

Oli Mahal vs Oli Murahan

Deretan Produk Oli Motor dari Motul Indonesia (Foto: Carmudi)

Saat kondisi kantong lagi cekak atau keuangan pas-pasan, tapi motor kesayangan waktunya ganti oli, tentu membuat kita dilematis. Sebagai alternatif cara yang umum kita lakukan yaitu tetap ganti oli, tapi pakai oli yang lebih murah.

Sekalipun harganya lebih terjangkau, namun sebaiknya baca dengan saksama buku panduan soal grade oli yang diminta. Apabila dalam buku panduan tersebut merekomendasikan untuk menggunakan oli sintetik (synthetic oil), maka ikutilah rekomendasi tersebut setiap kali mengganti oli.

Namun sebaliknya, jika tidak ada rekomendasi untuk memakai oli jenis tertentu, kita bisa menggunakan oli biasa. Ini cukup meringankan karena harga oli sintetik jauh lebih mahal dengan oli biasa.

Kalian bisa menggunakan oli sintetik jika memang motornya sering diajak untuk lari kencang atau sering dipakai untuk bepergian jauh. Tapi, bila hanya digunakan di dalam kota, tidak masalah dan aman pakai oli biasa.

Menggunakan Zat Aditif Tambahan

Saat ini cukup mudah untuk membeli aditif tambahan untuk oli mesin. Kadang-kadang kita berniat untuk menambahkan zat aditif supaya pelumasan lebih baik. Aditif itu diklaim bisa menjadikan performa mesin lebih prima.

Padahal, banyak zat aditif yang tidak memberikan efek apapun kepada mesin. Bahkan dalam beberapa kasus, penambahan aditif memiliki potensi untuk merusak mesin.

Jika kondisi mesin motor kalian masih sehat dan prima, cukup dengan mengganti oli secara berkala. Gunakan oli yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik, sehingga kalian tidak memerlukan aditif tambahan untuk oli.

 

Penulis: Yongki Sanjaya

Editor: Dimas

Baca Juga:

10 Lagu Terbaik Saat Mengendarai Mobil

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts