Ketahui Kelemahan Yamaha RX-King, Raja Jalanan Legendaris

Jakarta – Nama Yamaha RX King sepertinya tetap menarik untuk jadi bahan pembicaraan di kalangan bikers. Pasalnya, motor ini begitu legendaris, dengan banyak cerita menarik di balik eksistensinya sejak 1980-an. Sebagai motor ikonik, kita sepertinya juga perlu tahu kelemahan dari RX-King ini.
Yamaha RX-King menjadi idola karena menjadi motor 2-tak yang perawatannya mudah. Selain itu, RX-King juga terkenal tangguh dan bandel. Pamor ‘Sang Raja’ justru makin menanjak setelah dihentikan produksinya oleh Yamaha 2008 silam,
Kini, Yamaha RX-King menjadi item paling diburu sampai harganya menjulang. Harga motor bahan atau yang tidak utuh pun tak kalah mahal. Kini setelah tidak diproduksi, RX-King masuk kategori motor klasik yang jadi buruan para kolektor atau penghobi motor.
Pemilik RX-King sebenarnya tidak perlu khawatir soal perawatan Yamaha RX-King seperti suku cadang, karena masih banyak tersedia baik yang asli ataupun aftermarket. Seiring usia dan masa pakai, tentu performa ‘sang raja’ akan menurun. Maka dari itu, pemilik RX King wajib lebih perhatian pada kuda besi kesayangan mereka.
Isi Konten
RX-King si Motor Boros
Bicara kelemahan, orang awam melihat RX-King sebagai motor yang punya masalah konsumsi bahan bakar yang sangat boros. Tidak salah memang, karena RX-King memakai mesin 2 tak dan dirancang untuk menghasilkan kecepatan tinggi.
Konsumsi bensin bakal terasa lebih boros bila digunakan berkendara di tengah kemacetan kota besar. Belum lagi, para pemotor jaman sekarang telah terbiasa dengan motor metik. Jadi, mereka merasa tangan mudah pegal karena motor ini termasuk motor sport yang memakai tuas kopling.
Kelemahan RX-King, Oli Samping Jangan Tekor
Sebagaimana umumnya motor 2-tak, Yamaha RX King sangat bergantung dengan pasokan oli samping. Oli samping dalam sistem mesin 2-tak berfungsi membantu proses pelumasan sekaligus pembakaran dalam mesin.
Pasokan oli samping yang minim akan membuat seher atau piston kering tak terlumasi. Apalagi bagi pemilik yang suka gas pol motornya, pasokan oli samping yang sedikit ke mesin maka lebih buruk lagi dampaknya.
Seher dan boring akan lecet atau baret karena efek gesekan tanpa pelumasan. Jika seher sudah bermasalah dan terus dibiarkan maka akan merembet ke setang seher lalu juga laher bandul. Untuk itu, tabung oli samping jangan dibiarkan kering.
Ciri khas motor 2-tak yang oli sampingnya kering yaitu dari knalpot tidak muncul asap. Jadi bila ada motor RX King tak mengeluarkan asap knalpotnya justru bisa dicurigai, karena kemungkinan ada persoalan dalam pembakarannya.
Maka dari itu, pastikan volume oli samping di reservoir dalam keadaan terisi. Bila perlu, pastikan untuk selalu penuh dan jangan sampai dibiarkan nyaris kosong. Posisi reservoir oli samping ini berada dalam boks di bawah jok sebelah kiri.
Kelemahan RX-King : Kampas Kopling Cepat Habis
Meski dikenal cukup awet dan tangguh, spare part RX-King punya usia pakai. Ada beberapa part yang butuh pengecekan rutin, apalagi bagi pemilik yang suka gas pol.
Bagi kalian yang punya karakter berkendara agresif maka wajib lebih sering memperhatikan bagaimana kondisi oli mesin, kampas kopling, dan laher bandul. Paling sering, kampas kopling lekas aus dan bisa cuma bertahan selama enam bulan bagi yang suka mengendarai kencang. Dalam pemakaian wajar, alias tak kebut-kebutan, kondisi kampas kopling bisa awet dua sampai tiga tahun.
Jangan Asal Geber-Geber Mesin
Yamaha RX King merupakan salah satu motor terlincah yang pernah ada. Motor ini pada masanya sering dipakai dalam berbagai manuver jalanan, bahkan untuk menjambret saking kencangnya. Sekalipun punya performa oke, kita juga jangan sembarangan geber-geber.
Sebab, keseringan blayer-blayer memberikan beban yang terlalu berat pada mesin motor ini. Seher lebih cepat aus karena ritme putaran mesin yang tidak stabil.
Karena kunci keawetan mesin 2-tak berada di suplai oli samping, maka bila akan bepergian jauh, kalian wajib membawa oli samping cadangan. Bila perlu, campur oli samping ke dalam tangki bensin sebanyak 50 mililiter. Tujuannya supaya tangki tidak berkarat dan menjaga kinerja piston yang bekerja lebih keras.
Perhatikan Kualitas dan Volume Oli
Mesin 2-tak tetap saja butuh oli mesin untuk melumasi jeroan seperti gear dan kopling. Tidak seperti motor 4-tak, oli mesin di motor 2-tak lebih awet penggunaannya.
Pergantian oli bisa dilakukan setiap 5.000 kilometer atau sekitar tiga bulan sekali. Jika kondisi oli mesin berada di bawah garis max, maka sebaiknya segera tambahkan sampai batas garis. Untuk jenis oli yang digunakan RX-King memiliki tingkat viskositas SAE 20W-40.
Ketika waktunya ganti oli, volume yang dibutuhkan juga relatif hemat, hanya 650cc. Ini jelas lebih sedikit ketimbang volume oli dalam botol berisi 800 ml yang dijual bebas. Dengan demikian, sisa oli masih bisa disimpan dan kemudian ditambahkan kembali saat volume di carter oli berkurang.
Apabila membiarkan olinya kurang, motor jadi cepat panas dan performa tarikannya akan berkurang. Kalau dibiarkan terus, maka mesinnya bisa bermasalah akibat pelumasannya tidak optimal.
Rem Depan RX-King Kadang ‘Ngeloss’
Bagian lain yang perlu diperhatikan ketika memelihara RX King, khususnya keluaran sebelum tahun 1998, adalah pada bagian rem depan.
Sebab, RX King keluaran 1998 ke bawah masih menggunakan kaliper single piston. Nah, kelemahan di kaliper RX-King yaitu sering macet. Bukan masalah berat tapi jelas mengganggu karena rem bisa ngeloss.
Kuncinya yaitu pada perawatannya, kita mesti rajin membersihkan daleman kaliper ini dari kotoran dan melumasi beberapa bagiannya. Soal performa pengereman sebenarnya tidak banyak perbedaan antara kaliper single atau double piston. Adapun untuk RX King yang diproduksi setelah tahun tersebut, telah menggunakan kaliper piston ganda pada rem depan.
Tarikan Mesin Loyo Karena Filter Kotor
Kondisi filter yang kotor akan menyebabkan sumbatan pada filter. Imbasnya udara yang dibutuhkan dalam proses pembakaran di mesin jadi susah masuk ke karburator. Tarikan mesin pun kurang bertenaga dan seperti tertahan akibat suplai udara terganggu.
Kalian tidak perlu bingung, karena filter mesin tinggal dibersihkan supaya tarikan motor jadi lebih ringan. Untuk mengetahui kondisi filter udara RX King, cukup melihat apakah warna kuning khas busa sudah berubah menjadi hitam pekat yang menandakan kotoran sudah begitu menumpuk.
Untuk membersihkan busa pada saringan udara pun sangat mudah, cukup dicuci memakai air sabun sampai bersih. Setelah itu, keringkan dan jemur sampai tidak ada lagi air yang tersisa di dalam busa kemudian pasang kembali.
Busi Soak Bikin Ngadat
Permasalahan ini bukan cuma dialami oleh RX-King, tapi juga di semua motor bila businya sudah lemah. Kondisi busi yang kotor atau rusak dapat mengganggu jalannya pembakaran pada mesin. Biasanya, tarikan jadi brebet karena api pembakaran dari busi mengecil.
Kalian harus rajin periksa percikan apinya apakah percikannga masig besar atau tidak untuk mencegah penurunan performa. Sebagai patokan, usia busi biasa mampu digunakan hingga jarak tempuh 8 ribu kilometer atau enam bulan. Tidak perlu bingung soal harga, karena busi biasa ini harganya antara Rp 15-25 ribu saja sehingga cukup terjangkau.
Penulis: Yongki
Editor: Lesmana