Berita

Ketahui Penyakit Innova Reborn, Mobil Keluarga Kelas ‘Mahal’

Kijang Innova

Kijang Innova Reborn punya penyakit bawaan di batch awal Foto/Carmudi.

Jakarta – Toyota Kijang terus berevolusi dari sekedar mobil keluarga yang kini menjadi MPV mewah. Dengan harga yang sudah nyaris setengah miliar rupiah, Innova Reborn menjadi simbol prestise kalangan menengah atas. Sebelum kalian membelinya, sebaiknya ketahui dahulu apa saja penyakit dari Innova Reborn.

Innova Reborn diperkenalkan pada 2015 lalu sebagai penerus keluarga Innova. Mobil ini tetap digemari, terutama dari kalangan pengguna Kijang yang kian mapan dan ingin naik kasta. Soal kenyamanan pun Innova Reborn semakin baik dan ditunjang dengan opsi mesin diesel yang tenaganya wow.

Sebagai mobil keluarga kelas atas, tentunya pengguna Innova Reborn ingin sebuah kendaraan berkualitas. Bukan cuma fitur melimpah, pengguna Innova Reborn juga mencari kenyamanan dan performa untuk cruising jarak jauh. Dengan profil pengguna dari kalangan menengah atas, tentunya calon atau pemilik Innova Reborn akan sangat sensitif soal penyakit bawaan yang muncul di mobil tersebut.

Bisa dibilang, Innova Reborn minim masalah atau penyakit. Kalaupun ada, biasanya hanyalah batch awal di saat tahun pertama diproduksi. Seiring waktu, masalah atau penyakit di Innova Reborn bisa terselesaikan oleh Toyota beserta jaringan bengkel resminya.

Modifikasi Innova

Modifikasi Innova karya Innova Community

Namun demikian, sebagian dari kalian mungkin penasaran dan ingin tahu apa saja penyakit yang pernah muncul di Innova Reborn. Dengan begini, kalian mungkin bisa lebih waspada bila mencari unit mobil bekasnya.

Penyakit Transmisi di Innova Reborn

Mesin Diesel Toyota Innova begitu istimewa dan menjadi favorit karena tenaga dan torsinya nendang untuk cruising jarak jauh (Foto: Youtube)

Masalah yang jamak terjadi di Innova Reborn yaitu pada gigi transmisi. Penyakit ini sudah ramai diperbincangkan di forum-forum semisal Kaskus dan lain sebagainya. Penyakit transmisi ini muncul di Innova Reborn batch awal, atau produksi 2015-2016.

Sejumlah pengguna All New Innova mengeluhkan tentang transmisi otomatis 6-percepatan yang terasa keras. Gejala ini muncul misalnya saat perpindahan dari P ke R. Indikasi lainny yaitu ketika mobil dibawa jalan, ada gejala melompat saat perpindahan gigi dan muncul suara “duk”.

Untuk versi manual, gejalanya berupa susah pindah gigi. Sementara gejala yang muncul di varian metik yaitu transmisi yang susah pindah gigi saat berjalan dan lompat ketika dari posisi D ke N.

Pada tipe manual, disinyalir penyakit itu muncul dari setelan di kopling atau gearshift yang ‘error.’ Penyakit transmisi Innova Reborn lebih sering muncul di varian otomatis baik itu bensin atau diesel. Sebagian pengguna Innova pun menganggap bila ini adahal karakter transmisinya.

Masalah metik di mesin 2GD ini bahkan muncul secara global. Pihak bengkel resmi saat itu hanya bisa melakukan reflash untuk transmisi supaya perpindahan giginya lebih halus. Namun, penyakit tersebut sudah teratasi di unit Innova keluaran akhir 2016.

“Masalah transmisi matic 2GD sebenarnya masih mengawang sampai 2017. Bahkan yang di USA masih ada keluhan matic nya di kendaraan dengan transmisi sejenis,” tulis akun billy1993 di Kaskus.

Ciri Kerusakan di Transmisi Innova Reborn

Innova Venturer

Mesin Innova Reborn

Ada ketidak-sinkronan antara TCU (transmission control unit) dengan ECU (electronic control unit). Ini membuat unit Innova Reborn yang sudah di-remmaping/reflash hingga tiga kali tetap tidak menyelasaikan masalah.

Ia menyebut, bila proses reflash ini tidak benar-benar menyelesaikan masalah di transmisi metik Innova. Proses perpindahan gigi hanya dibuat lebih lembut namun berdampak mengurangi performa mobil saat dikendarai. Solusi nyata dari Toyota saat itu untuk masalah transmisi belum ketemu.

“Transmisi yang di reflash/update sebenarnya mengurangi transfer energi mesin dan transmisi. Cara kerjanya di-smooth atau dilembutkan istilahnya. Jadi kalau yang sensitif, sebenarnya bakal terasa berkurang perfoma mobil nya,” jelas akun tersebut.

Bila kalian mendapati unit Innova Reborn metik yang lompat saat pindah gigi dari D ke N atau susah saat memindahkan gigi dari P ke R, tidak perlu bingung dan panik. Kita masih bisa mensiasatinya supaya perpindahan gigi tetap mulus.

“Memang ada beberapa kali susah mindahin dari P ke R, tapi setelah dipelajari All New Kijang Innova ini punya kebiasaan agak lompat kalau dipindahin dari D ke N. Solusinya tahan dulu di N tarik handbrake baru oper ke P,” jelas akun aditpatria di Kaskus.

Mesin Diesel Innova Reborn Pincang

TAM

Pabrik Perakitan Mobil Toyota

Masalah lainnya yang menjangkiti Innova bermesin diesel yaitu mesin pincang saat bekerja. Kondisi ini tentu akan membuat tarikan menjadi kurang bertenaga. Faktor yang membuat mesin menjadi pincang adalah pada bagian injektor dieselnya.

Injektor pada mesin diesel sangat sensitif terhadap kualitas atau kondisi bahan bakar. Penyebab mesin pincang itu karena semprotan debit bahan bakar yang sudah tidak sesuai lagi dengan kemauan mesin atau karena waktu semprotan yang tidak pas.

Jika injektor diesel mengalami masalah, maka harus segera dilakukan perbaikan ulang. Setelah itu, perlu kalibrasi agar semprotannya dapat kembali menjadi normal.

Gejala akibat injektor bermasalah yaitu membuat tarikan mesin menjadi loyo. Mesin yang pincang tadi juga berdampak membuat getaran mesinnya menjadi semakin tinggi. Kita bisa kenali gejalanya dari suara mesin menjadi kasar sehingga membuat mobil menjadi tidak nyaman saat dikendarai.

Untuk injektor diesel, kita perlu melakukan servis pada bagian nozzle-nya serta valve. Bagian ini memang sangat rentan rusak karena ukurannya yang sangat kecil dan presisi. Apabila kita mendapati mesin diesel pincang, maka pertanda kalau komponen nozzle dan valve sudah mulai rusak dan perlu diganti.

Penyakit Innova Reborn Diesel, Baling-Baling Turbo Oblak

Modifikasi Innova

Turbo Innova Reborn batch pertama sempat bermasalah (Foto: Innova Community)

Masalah lainnya yang dikeluhkan pemilik Innova Reborn yaitu siulan turbo yang tidak biasa. Berdasarkan investigasi, pada turbo di mesin diesel ditemukan posisi turbin tidak terpasang sempurna.

Kasus turbo cacat di 2GD FTV ini sudah banyak sekali yang terjadi. Ini terjadi walaupun mesin dalam kondisi standar dan mobil digunakan biasa saja.

Dari turbo muncul bunyi “tuut” seperti pedagang kue putu. Dampak dari penyakit turbo di Innova Reborn yaitu membuat tenaga mesin berkurang. Pihak Toyota saat itu sudah menjalankan klaim garansi dengan mengganti turbo pada unit yang bermasalah.

Siulan terjadi akibat baling-baling rusak, bisa karena oleng, gompal, atau oblak. Baling-baling atau turbin semestinya akan bersiul nyaring karena usia pakai. Dalam kondisi awal, siulan tersebut hanya mengganggu telinga tapi bila dibiarkan tentunya berdampak pada sisi performa mobil.

Pada pengguna Innova Reborn berasumsi bila penyakit di turbo berikut dengan transmisi otomatis adalah bentuk cacat produksi. Sebab, mesin yang digunakan pada Innova Reborn batch pertama masih impor. Sempat disinggung di atas, masalah ini sudah tidak lagi muncul di unit keluaran 2016 akhir hingga sekarang.

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: [email protected]

Related Posts