Berita Mobil Sumber informasi

Mobil Kepresidenan Era Soekarno, Mulai dari Rampasan Jepang Sampai Hibah Rusia

Mobil Kepresidenan Era Soekarno yang Pertama (Foto Sari Sejarah)

Jakarta – Menjadi kepala negara di awal kemerdekaan, tentu tidak semudah seperti sekarang. Presiden Soekarno saat Indonesia baru merdeka belum punya mobil dinas untuk aktivitas kenegaraan. Namun jangan salah, mobil kepresidenan era Soekarno sudah disediakan dari hasil perjuangan rakyat yang saat itu mencari mobil-mobil mentereng untuk kegiatan presiden.

Namun, presiden yang dimakamkan di Blitar ini tidak membeli sendiri mobil yang beliau gunakan. Beliau mendapat mobil yang unik, baik untuk pribadi ataupun kenegaraan. Biasanya dari hibah, tapi ada juga yang disediakan oleh negara. Banyak kisah heroik di balik mobil kepresidenan selama dua dekade Indonesia merdeka.

Mobil-mobil itu masih sering muncul dalam berbagai pameran mobil klasik di Indonesia. Sekarang, mobil yang pernah digunakan oleh Putra Sang Fajar telah dimiliki perorangan atau kolektor mobil antik. Berikut ini beberapa mobil kepresidenan yang Carmudi rangkum dari berbagai sumber:

Buick 8

Buick 8, Mobil Kepresidenan Era Soekarno (Foto: Sporttourism)

Buick 8 merupakan mobil kepresidenan pertama Republik Indonesia yang dipakai Bung Karno dari tahun 1945 sampai 1949. Mobil ini pada sejarahnya didapat sebagai mobil rampasan dari penjajah Jepang.

Saat itu Indonesia merupakan negara yang baru terbentuk, jadi tidak ada mobil kepresidenan yang mengantar Soekarno. Salah seorang aktivis sdari kelompok Menteng 31 yakni Sudiro, mengetahui ada mobil Buick kepunyaan orang Jepang yang menjabat sebagai kepala Jawatan Kereta Api. Mobil ini cukup besar dengan kapasitas tujuh orang.

Buick 8 ini bukan mobil yang sembarangan. Pada zamannya, mobil buatan Amerika Serikat ini termasuk paling istimewa. Mobil ini populasinya terbatas, hanya diproduksi sebanyak 1.451 unit saja. Buick 8 ini juga sering disebut Limited-8.

Setelah ditelusuri, ternyata sopir Buick 8 ini orang Indonesia. Dalam penuturannya dalam buku ‘Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia’ yang ditulis Cindy Adams, Soekarno meceritakan bila Buick 8 adalah hasil kepahlawanan Sudiro dan si sopir. Sudiro mencuri mobil ini dengan bantuan sang sopir dengan cara menyuruh sopir Buick membawa kabur mobil majikannya ke kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah.

Mobil ini yang paling lama digunakan Sukarno di awal masa-masa Indonesia merdeka. Mobil kepresidenan era Soekarno yang satu ini digunakan untuk dinas kemanapun, termasuk ke Istana Presiden di Cipanas, Jawa Barat.

Waktu itu saat ke Cipanas, Buick 8 harus lewat jalanan menanjak dan menurun serta melalui berbagai kelokan di kawasan Puncak, Bogor. Pada beberapa literatur disebutkan bila saking seringnya digunakan, mobil bermesin 5.247cc ini kadang mogok di jalan.

Chrysler Windsor

Chrysler Windsor Sebagai Kendaraan Kepresidenan Era Soekarno (Foto: GridOto)

Chrysler memproduksi Windsor dari tahun 1939 hingga 1961. Mobil asal Amerika Serikat ini awalnya merupakan kendaraan dinas dari Jenderal Soedirman pada tahun 1947, kemudian dijadikan Mobil Kepresidenan Era Soekarno. Ukurannya cukup besar, memiliki kapasitas 7-penumpang.

Pada tahun 1948 mobil ini dibawa ke Jakarta dan langsung dipakai Presiden Soekarno. Windsor ini pernah dipakai pasangan presiden dan wakil presiden Soekarno-Hatta ketika mengikuti Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 di Bandung.

Chrysler Imperial

Chrysler Imperial Milik Presiden Soekarno (Foto: Bombastis)

Mobil asal Amerika Serikat begitu mendominasi pada dekade awal kemerdekaaan Indonesia. Mobil lainnya yang jadi tunggangan Bapak Proklamator yaitu Chrysler Imperial. Chrysler memproduksi mobil ini antara 1937 sampai 1939 dan Soekarno memakai mobil keluaran 1938.

Chrysler Imperial ini adalah hadiah dari Raja Arab Saudi, Saud bin Abdulaziz Al Saud. Menurut sejarah, mobil ini digunakan untuk keperluan antar jemput anak-anak Presiden yang waktu itu bersekolah di Perguruan Cikini. Chrysler Imperial pernah menjadi korban serangan terhadap presiden.

Saat itu, mobil dilempar granat oleh orang yang tak dikenal di tahun 1957, namun selamat. Serangan yang dikenal sebagai Peristiwa Cikini 1957 menyisakan bekas cacat di spakbor sebelah kiri dan pada kaca belakang yang konon masih ada hingga sekarang. Kerusakan di mobil dipertahankan untuk mengenang peristiwa itu.

GAZ M13A Chaika

Gaz Chaika Presiden Soekarno (Foto: Mobil Motor Lama)

Memasuki tahun 60-an, Indonesia menjauh dari kubu Amerika dan kian dekat ke kubu Uni Soviet. Hubungan istimewa antara keduanya membuat para kepala negara turut akrab. Uni Soviet begitu perhatian kepada Indonesia yang dinilai menjadi negara baru yang berpengaruh di kawasan Asia.

Begitu dekatnya, Nikita Khrushchev sebagai Presiden Uni Soviet pernah memberikan hadiah mobil untuk presiden Soekarno. Dikutip dari buku ‘Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia’ yang ditulis Cindy Adams.

Di suatu hari saat Nikita Khrushchev sedang berkunjung ke Istana Bogor, saat itu Presiden Sukarno mengatakan kalau salah satu WC di Istana Bogor rusak. Pada 6 Juli 1961, Nikita Khrushchev kemudian mengirimkan 1 toilet beserta sebuah mobil GAZ Chaika M13 Limousine berwarna hitam. Konon, desain mobil mewah Soviet ini mengadopsi desain dari Packard Patrician keluaran 1951.

GAZ Chaika versi limosin ini memakai spesifikasi yang sama persis dengan yang digunakan Khrushchev. Bisa dibilang, GAZ Chaika untuk mobil kepresidenan era Soekarno merupakan mobil kepresidenan kedua yang dibuat oleh GAZ. Mobil pertama dipakai sebagai mobil dinas Nikita Khrushchev.

Cadillac Fleetwood 75 Limousine

Cadillac Fleetwood menjadi mobil kepresidenan era Soekarno yang terakhir (Foto: Kompas)

Cadillac Fleetwood menjadi mobil kepresidenan era Soekarno yang terakhir. Desainnya panjang sebagaimana limousine pada umumnya dan banyak sudut tajam yang menandakan bila mobil ini merupakan buatan Amerika. Mobil ini diproduksi tahun 1964 dan merupakan pemberian dari mantan Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy.

Hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat yang sempat menjauh kembali akrab saat pemerintahan Kennedy. Amerika memberi banyak bantuan kepada Indonesia. Cadillac Fleetwood 75 ini juga sebagai simbolisasi keakraban Kennedy dan Soekarno.

Cadillac Fleetwood ini lebih difungsikan sebagai mobil kenegaraan, seperti untuk menjemput tamu negara atau acara-acara resmi. Cadillac Fleetwood 75 Limosine ini jelas spesial karena termasuk Presedential Series, sehingga tidak diproduksi untuk massal.

Sebenarnya masih sangat banyak mobil yang digunakan oleh Presiden Soekarno, baik itu mobil milik pribadi atau inventaris negara. Namun, hanya segelintir mobil kepresidenan era Soekarno yang memiliki kisah unik dibaliknya dan seru untuk diceritakan. (dna)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts