Tips dan Trik

Kode di Tongkat Perseneling Transmisi Otomatis, Wajib Tahu Artinya

transmisi matik Xpander GLS

Kode di transmisi otomatis Xpander GLS

Transmisi otomatis menawarkan kemudahan berkendara ketimbang manual. Simbol yang ada di tuas transmisi pada masing masing mobil (manual dan otomatis) pastinya ada perbedaan. Baik alur maupun kodenya pastinya beda.

Saat berkendara dengan transmisi manual, pengemudi perlu mengetahui simbol transmisi R dan simbol lainnya di tuas transmisi. Namun ketika pengemudi beralih ke mobil dengan transmisi otomatis, harus mempelajari beberapa kode berbeda yang ada di tuas transmisi.

Mobil dengan transmisi otomatis kini dipilih karena praktis dalam penggunaannya. Banyak kelebihan atau fitur transmisi otomatis yang sangat bermanfaat bila saja dimengerti. Jangan sampai, ketidakpahaman soal kode transmisi otomatis ini malah berdampak buruk. Sudah banyak kejadian kecelakaan dimana mobil nyelonong di jalan dan menabrak kendaraan lain karena salah posisi gigi.

Untuk kalian yang belum pernah mengemudikan mobil metik, cara berkendaranya sama seperti mengendarai skuter otomatik (skutik). Tinggal menarik handel rem tangan dengan tangan kiri lalu memasukkan transmisi posisi D, kemudian tekan tombol start untuk menghidupkan mesin sambil injak pedal gas. Setelah itu tinggal lepaskan handel rem dan atur gas sesuai kebutuhan.

Mobil dengan transmisi otomatis dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan, ke posisi tertentu. Pada umumnya simbol transmisi otomatis hampir sama di tiap mobil. Perbedaan biasanya terdapat pada posisi D atau drive, dimana beberapa mobil bisa dipindah ‘semi manual’ sehingga bisa naik turun gigi sesuai kebutuhan pengemudi.

Kode Pada Transmisi Otomatis

Transmisi

Kode di Transmisi Otomatis berbeda di tiap merek mobil

D (Drive)

Pemilik mobil matic pasti familiar dengan kode ini. Posisi ini digunakan untuk menjalankan mobil. Pengemudi cukup menggeser tongkat perseneling ke posisi D, maka komputer akan mengatur perpindahan gigi sesuai kondisi putaran mesin dan kecepatan mobil. Electronic Control Unit (ECU) juga mengatur performa mobil sesuai karakter berkendara si pengemudi.

Bila pengemudi gemar kecepatan tinggi, cukup kickdown alias langsung injak pedal gas lebih dalam. ECU bakal mengatur perpindahan gigi pada putaran mesin yang lebih tinggi sehingga akselerasi lebih nendang.

N (Neutral)

Posisi ini digunakan ketika mobil berhenti cukup lama, seperti dalam kemacetan. Dalam posisi ini, putaran mesin dan transmisi tidak saling terhubung. Bila dalam transmisi manual, masuk gigi netral dengan memindahkan tongkat perseneling di tengah-tengah antara posisi gigi transmisi. Untuk otomatis juga hampir sama pengoperasiannya, cukup geser tongkat transmisi ke posisi dengan simbol N.

R (Reverse)

Simbol ini pasti ada baik di transmisi manual atau otomatis. Fungsinya juga sama persis, digunakan oleh pengendara ketika mobil hendak mundur. Sebelum memindahkan gigi mundur di transmisi otomatis sebaiknya injak peal rem terlebih dahulu.

Setelah itu, pindahkan transmisi dan angkat pedal rem perlahan agar mobil tidak meluncur cepat. Kemudian, injak gas perlahan menyesuaikan kebutuhan kecepatan mobil saat mundur. Perlu diingat, mobil saat posisi gigi rendah seperti R atau D1 bisa berjalan pelan sekalipun tidak menginjak pedal gas. Torsi mesin langsung terhubung transmisi otomatis membuat roda ikut berputar.

P (Park)

Kondisi ini serupa dengan posisi N, namun berfungsi ketika mobil diparkir dengan mesin dimatikan. Dalam posisi parkir, transmisi akan dikunci sehingga mobil tidak dapat bergerak sama sekali. Bila Carmudian parkir paralel di mall, sebaiknya tidak perlu masuk posisi P karena tidak bisa didorong.

Posisi P sebaiknya digunakan saat mobil diparkir dalam waktu lama dan tidak butuh digeser-geser. Misalnya saja, mobil ini sudah masuk garasi di rumah dan posisinya tidak menghalangi mobil lain.

Kode Khusus di Transmisi Otomatis

Transmisi

Kode di Transmisi Otomatis modern. Foto/Google

Dalam mengoperasikan kendaraan bertransmisi otomatis, kita bakal terbantu beberapa opsi perpindahan gigi. Ini ditandai dengan simbol khusus yang kadang berbeda antara satu merek dengan merek lainnya. Sekalipun berbeda simbol, fungsinya hampir sama yakni membatasi kecepatan dalam putaran mesin dan gigi tertentu.

D1/L (Low)

Fungsinya seperti posisi gigi satu pada transmisi manual. Jadi bila ingin melaju dengan kecepatan rendah di jalan menanjak atau menurun yang curam tanpa terjadi perpindahan gigi, Anda dapat memilih posisi ini.

Angka 2

Simbol 2 dalam transmisi otomatis ini bekerja dengan memberi toleransi pada transmisi untuk bekerja pada perbandingan gigi 1 dan 2. Dengan kondisi seperti itu membuat pengendara memperoleh efek engine brake  ketika melaju di jalan menurun dengan kecepatan sedang. Beberapa mobil memakai simbol yang berbeda untuk posisi gigi ini, seperti simbol D1-D2.

Tanda +/-

Pada mobil yang dilengkapi tiptronic, tidak ada angka 3, 2, 1 atau L di dekat tangkai persneling. Bagi mobil yang dilengkapi dengan tanda ini, menandakan transmisi otomatisnya dapat digunakan layaknya transmisi manual. Pengemudi dapat mengatur posisi gigi sesuai dengan keinginannya. ECU membantu singkronisasi putaran mesin dan transmisi agar tidak terjadi over rev. Mobil dengan karater sport biasanya bisa berpindah gigi melalui paddle shift di area setir.

Huruf S

Beberapa pabrikan mobil menyediakan mode ini untuk memberikan rasa berkendara yang agresif. Dalam mode sport, sistem pada ECU akan memindahkan transmisi dengan putaran yang lebih tinggi. Alhasil, putaran mesin akan selalu dijaga dalam kondisi optimal untuk mendapatkan kemampuan akselerasi yang baik. efek engine brake  pun lebih terasa karen ECU menahan transmisi di posisi tertentu.

Fitur di Transmisi Otomatis

Perbedaan transmisi matic dan manual. Foto/Ilustrasi.

Transmisi otomatis hadir untuk memudahkan para pengemudi. Pabrikan terus menyempurnakan fitur dalam transmisi itu yang mendukung aspek keselamatan selama berkendara.

Tombol Shiftlock

Mobil matic modern sudah memiliki tombol shift lock pada sistem tuas transmisinya. Shift lock hadir sebagai salah satu fitur keamanan pada kendaraan matik. Secara fungsi, fitur ini berguna untuk menetralkan posisi transmisi mobil matik. Ini berfungsi saat parkir, terutama ketika parkir paralel.

Cara ini dinilai lebih aman karena sebenarnya mobil parkir dengan posisi transmisi di N (Netral). Mobil tetap bisa digeser karena transmisi dalam posisi netral dan rem tangan tidak terpasang.

Cara mengoperasikannya sangat mudah.  Ketika mobil sudah parkir dan mesin mati, pindahkan tuas ke posisi P. Lalu cabut kunci. Setelah itu, tekan tombol shiftlock atau tusuk lubang shift lock dengan anak kunci sambil menggeser tuas menuju N.

O/D (Overdrive)

Beberapa mobil menyediakan tombol overdrive di tuas transmisi. Ketika indikator O/D OFF di dasbor akan menyala menandakan transmisi bekerja tidak dengan seluruh perbandingan gigi yang tersedia.

Pada mobil metik dengan mode transmisi 4-percepatan, transmisi bekerja hingga rasio gear ketiga saja. Dengan kata lain, fitur ini berguna ketika pengendara hendak menyalip kendaraan di kecepatan tinggi seperti di jalan tol.

Eco mode

Fitur ini dahulu  di sebagian mobil premium, namun kini sudah umum tersedia di berbagai merek kendaraan. Cara kerjanya berkebalikan dari simbol S di transmisi otomatis. Eco mode digunakan untuk memperoleh efisiensi bahan bakar.

ECU mengontrol torque converter untuk sinkronisasi CVT pada putaran mesin serendah mungkin. Fitur ini sangat berguna ketika Anda melakukan perjalanan jarak jauh atau cruising di jalan tol. Mesin tidak bekerja keras sehingga bahan bakar lebih irit.

Penulis: Yongki

Editor: Lesmana 

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts