Sumber informasi

Serba-serbi Kromium, Logam yang Bisa Cegah Bumper Jadi Korosi

Logam yang dapat cegah korosi pada bumper atau komponen-komponen besi di sebuah kendaraan adalah kromium.

Logam ini memiliki banyak kelebihan, di antaranya nilai estetika yang baik sekaligus perlindungan terhadap bahan dasar yang berada di bawahnya.

Kromium, Logam yang Dapat Cegah Korosi pada Bumper

(Foto: Cherish Your Car)

Industri otomotif terus mengalami kemajuan dari waktu ke waktu. Pada saat ini mayoritas mobil baru sudah tak menggunakan bumper dengan bahan besi melainkan semacam plastik.

Hal tersebut bukan tanpa alasan karena pabrikan makin mempertimbangkan faktor keselamatan kendaraan yang dibuatnya. Termasuk untuk pengguna jalan lain utamanya para pejalan kaki.

Bumper yang lebih “lunak” tentunya akan menjadikan mobil lebih aman bagi pihak-pihak yang berada di luar kendaraan saat terjadi tabrakan.

Lantas bagaimana nasib orang yang berada di dalam mobil?

Tenang saja karena mobil-mobil modern pasti memiliki crumple zone di bagian depannya. Ditambah lagi fitur-fitur keselamatan, misalnya air bag.

Itulah alasan mayoritas mobil-mobil modern sudah tak menggunakan bumper besi lagi.

Namun, lain cerita jika menengok ke era 1970-an hingga 1980-an karena pada saat itu sangat banyak mobil yang menggunakan bumper besi.

Honda Civic generasi pertama buatan 1972 terlihat masih menggunakan bumper besi berlapis kromium. (Foto: Global Honda)

Kromium, Logam yang Dapat Cegah Korosi pada Bumper

Dirangkum dari Bumperbuddies,com, bumper mobil pertama kali dibuat pada tahun 1901.

Pada dasarnya bumper tersebut merupakan besi panjang yang dipasang di bagian depan dan belakang mobil untuk melindungi dari tabrakan pada kecepatan rendah.

Secara fungsi, bumper tersebut dirancang untuk melindungi komponen-komponen berharga di eksterior, misalnya lampu-lampu, radiator, dan sebagainya.

Penggunaan bahan besi untuk mobil-mobil zaman dulu memberi tantangan tersendiri bagi para produsen mobil.

Bagaimana caranya agar bumper tersebut tidak karatan dan memiliki penampilan yang enak dilihat.

Dalam hal ini, kromium adalah jawaban logam yang dapat cegah karat pada bumper mobil.

Sumber yang sama menjelaskan bumper mobil-mobil zaman dulu terbuat dari chromium-plated steel sehingga wujudnya terlihat mengkilap.

Dari segi visual, penampilan bumper berlapis kromium pun akan lebih memikat karena membuat mobil tampak lebih mewah.

Namun, di samping memiliki kelebihan tersebut, bumper besi tentunya juga punya kekurangan.

Hal tersebut di antaranya bobot yang berat dan sulit diperbaiki jika mengalami penyok.

Proses Chrome Plating Bumper Mobil

(Foto: Youtube North Star Plating)

Memahami Proses Pelapisan Kromium

Sampai tahap ini sudah jelas kromium berguna sebagai logam yang dapat cegah korosi pada bumper atau komponen-komponen besi di kendaraaan.

Sebenarnya bukan hanya mobil, tapi industri sepeda motor juga banyak memanfaatkan kromium.

Adapun proses pelapisan kromium kerap disebut dengan istilah chrome plating, seperti dirangkum dari situs web Surface Engineering Association (SEA).

Dijelaskan bahwa proses chrome plating adalah metode penerapan lapisan tipis kromium ke substrat (logam atau alloy) melalui prosedur yang dinamakan pelapisan electroplating.

Secara sederhana, electroplating dilakukan dengan mengalirkan arus listrik antara dua elektroda yang direndam dalam bak elektrolit yang terdiri dari asam kromat.

Salah satu elektroda akan menjadi substrat yang akan dilapisi. Selama aliran listrik antara dua elektroda, atom kromium disimpan dalam lapisan pada elektroda yang akan disepuh.

Nah, seperti dijelaskan di atas bahwa kromium yang digunakan hanyalah berupa lapisan tipis. Jadi jangan dibayangkan bumper mobil secara keseluruhan tersebut dari kromium.

Kromium hanya berupa lapisan logam yang dapat cegah korosi pada bumper. Dengan begitu, pemilik mobil tidak perlu khawatir tampilan mobilnya terganggu karena serangan korosi pada bumper atau bagian-bagian lain yang terbuat dari besi.

Hal berikutnya yang perlu dipahami tentu apa yang dimaksud korosi itu sendiri.

Penyebab Korosi

Mungkin sebagian besar dari Carmudian sudah tidak asing atau sering mendengar istilah korosi. Namun, pasti tak semua orang memahami pengertiannya.

Dirangkum dari ensiklopedia bebas Wikipedia, secara umum korosi merupakan bentuk kerusakan atau kehancuran material yang diakibatkan reaksi kimia lingkungan sekitar. Setidaknya ada dua jenis korosi, yaitu korosi kering dan korosi basah.

Dalam percakapan sehari-hari, korosi kerap disebut sebagai perkaratan. Contoh korosi yang paling sering ditemui ialah perkaratan besi.

Kemudian perlu dipahami beberapa faktor yang menyebabkan korosi atau paling tidak mempercepat proses korosi tersebut.

  • Udara Lembab dan Air

Sejumlah sumber menjelaskan bahwa udara yang lembab dan air merupakan faktor kuat untuk menimbulkan korosi pada permukaan metal.

  • Elektrolit (Asam dan Garam)

Faktor selanjutnya ialah elektrolit (asam dan garam). Pada kehidupan sehari-hari, asam bisa ditemui pada air hujan, sementara itu kandungan garam bisa ditemui pada air laut.

  • Permukaan Logam yang Kasar

Permukaan logam yang kasar juga bisa menyebabkan korosi. Hal tersebut dikarenakan lebih mudah bagi kutub-kutub anode dan katode untuk terbentuk. Beda hal pada permukaan yang mulus atau licin, kutub-kutub tersebut lebih sulit terbentuk.

  • Terbentuk Sel Elektrokimia

Sel elektrokimia dapat terbentuk secara langsung ketika dua logam bersentuhan terutama di tempat lembab atau berair.

Cara cegah mobil berkarat

(Foto: NAPA Auto Parts)

Cara Cegah Karat pada Mobil

Khusus bagi pemilik mobil, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah munculnya karat di bagian eksterior maupun interior.

  1. Rutin Cuci Mobil

Rutin mencuci mobil merupakan langkah yang baik untuk mencegah karat. Kotoran seperti tanah atau debu memang tidak menyebabkan karat.

Namun, seperti disinggung di awal bahwa kandungan asam seperti yang terdapat pada air hujan bisa menyebabkan korosi jika tidak diatasi.

  1. Menggunakan Produk Anti Karat

Produk anti karat biasanya dapat langsung ditemui pada mobil-mobil baru. Wujudnya berupa lapisan yang melindungi bagian bawah mobil, seperti rumah roda hingga sasis.

Namun, bukan berarti pemilik mobil tak perlu melakukan apa-apa. Produk anti karat juga memiliki usia pakai atau lapisannya mulai terkelupas.

Oleh karena itu sebaiknya melakukan pemeriksaan setidaknya satu tahun sekali. Beberapa diler mobil baru menjadikan proses pemeriksaan ini sebagai layanan yang diberikan secara gratis.

  1. Hindari Lecet

Sebisa mungkin jaga kondisi eksterior dengan baik agar jangan sampai mengalami lecet. Apalagi lecet yang sampai mengangkat lapisan coating dan cat mobil.

Karena dengan begitu bahan metal dari bodi mobil langsung terekspos dengan lingkungan luar. Jika tidak segera ditangani maka tinggal tunggu saja karat menyerang.

  1. Jaga Interior Tetap Kering

Karat bukan hanya bisa menyerang dari luar, tapi juga dari dalam. Oleh karena itu pemilik mobil sebaiknya rutin cek kondisi interior.

Karat pada interior bisa muncul salah satunya karena ada tumpahan air di kabin yang tak segera dibersihkan.

Bagian interior yang sering terserang karat ialah besi-besi di bagian bawah jok dan bagian dalam pintu. Kemunculan karat di bagian-bagian tersebut juga sering dikaitkan dengan tanda-tanda mobil pernah kebanjiran.

Baca Juga: Katalisator Broquet Mampu Atasi Timbulnya Kerak Akibat Korosi

Demikianlah ulasan mengenai kromium sebagai jawaban dari logam yang dapat cegah korosi pada bumper.

Korosi memang sangat rentan menyerang kendaraan. Makanya para pemilik juga perlu melakukan langkah-langkah pencegahan, contohnya seperti yang dijelaskan di atas.

Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Mada Prastya

Bergabung sebagai penulis di Carmudi Indonesia sejak Februari 2021. Menyukai kendaraan roda dua karena simpel, cepat, dan memberi rasa kebebasan dalam berkendara. Email: mada.prastya@icarasia.com

Related Posts