Komunitas Mobil

Kumpulan Anak Muda Pecinta Mobil Klasik Adakan Konvoi, Artis Ini Bawa Mobil Langka

anak muda pecinta mobil klasik

Puluhan mobil tua berjejer di Pantai Indah Kapuk. Foto: Istimewa

Jakarta – Anak muda pecinta mobil klasik (ASIK) rasanya cukup asing juga di telinga. Karena biasanya penggemar mobil tua atau mobil klasik ini adalah kalangan orang dewasa.

Tapi di komunitas yang baru berdiri pada Juli 2020 ini cukup berbeda. Ada puluhan anak muda yang masih berusia di bawah 30 tahun yang menggemari mobil tua.

Pada akhir pekan kemarin tepatnya Minggu pagi (31/1/2021), ASIK menggelar rolling santai atau konvoi. Rolling santai ini merupakan salah satu agenda kumpul rutin yang biasanya diadakan oleh ASIK.

Rolling santai ini dimulai dari area parkir mall Cilandak Town Square (CITOS) menuju Pantai Indah Kapuk (PIK). Sebelum memulai perjalanan, ASIK memulai dengan doa bersama serta briefing mengenai konvoi yang bakal dilakukan.

anak muda pecinta mobil klasik

Bagus, Ketua Pelaksana pagi itu mengatakan jika diharapkan kedepannya bisa semakin rutin mengadakan acara seperti ini. “Rolling ini hanya wadah mengumpulkan anak muda yang doyan keluyuran aja sih,” katanya kepada Carmudi.

Dihadiri Puluhan Mobil

Tak disangka animo peserta konvoi ternyata sangat baik. Terbukti mobil yang berhasil mendarat di area parkir CITOS mencapai lebih dari 30 unit.

Mobil yang datang pun bervariasi. Mulai dari Mercedes-Benz, Toyota, Suzuki, BMW, Volvo, Volkswagen, dan Honda. Namun mayoritas memang diramaikan oleh Mercedes-Benz keluaran lawas.

Yang suasana semakin seru adalah kedatangan Imam Darto di rolling tersebut. Imam Darto sendiri merupakan komedian yang juga presenter dan penyiar radio.

anak muda pecinta mobil klasik

Pria yang karib disapa Darto ini juga membawa mobil klasik yang cukup langka. Pagi itu Darto membawa Mercedes-Benz S-Class berkelir biru produksi 1975 dengan kode bodi W116.

Di Indonesia mobil ini lebih dikenal dengan nama Mercy Barong. Kehadirannya sontak membuat kerumunan peserta menjadi pecah kegirangan lantaran bisa melihat dari dekat Mercy Barong dengan kondisi yang apik.

Baca juga:

Perjalanan dimulai dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. “Visi misi kita itu sebenarnya membuat anak muda berpikir kalau mobil tua tidak selalu identik dengan hal menyusahkan,” sambung Fiki Ramadhan, Pengurus ASIK.

Setibanya di PIK, ASIK memulai acara dengan games dan foto bersama. Kedepannya acara seperti ini diusahakan akan tetap diadakan demi menjaga silaturahmi.

Syarat Bergabung dengan Anak Muda Pecinta Mobil Klasik

Bagi anak muda yang suka dengan mobil klasik, bisa nih bergabung dengan ASIK. Lalu, bagaimana caranya dan syaratnya untuk bisa bergabung dengan ASIK ini?

anak muda pecinta mobil klasik

“Sebenarnya enggak ada syarat khusus. Walaupun punya mobil tahun muda tapi suka dengan mobil tua sangat dipersilakan bergabung. Kita sangat terbuka dengan siapapun yang enthusiast dengan mobil tua,” sambung Fiki.

ASIK sendiri berdiri karena Dcha Vdianti sang founder kerap dibully. Ia dibully lantaran dianggap aneh karena seorang wanita memiliki kesenangan terhadap mobil tua dan klasik.

Hingga akhirnya Dcha bertemu dengan anak-anak muda yang memakai mobil tua untuk harian. Sejak saat itu, ASIK semakin bertambah pesertanya.

“Karena sekarang itu jarang banget ada anak muda yang mau pakai mobil tua/klasik. Karena banyak teman-temannya yang pakai mobil baru dan dianggap lebih keren. Poin utamanya membuat anak muda ini lebih mencintai mobil tua yang dimilikinya,” pungkas Dcha kepada Carmudi.

Tertarik bergabung dengan anak muda pecinta mobil klasik? Silakan mampir saja ke laman Instagram @anakmudapecintamobilklasik. Biasanya mereka bakal memberikan informasi jika mau mengadakan acara.

 

Penulis: Rizen

Editor: Lesmana

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan asal Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika mengendarainya

Related Posts