Berita Mobil Sumber informasi

Soal Mobil Beremisi Karbon Rendah, Suzuki: Tunggu Sosialisasi

Penulis : Santo Evren
Suzuki Hybrid

Suzuki sudah siap hadirkan kendaraan hybrid apabila regulasi LCEV diterapkan di Indonesia (Google)

Jakarta – Setelah sukses dengan program Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar (KBH2) atau yang lebih dikenal dengan Low Cost Green Car (LCGC), saat ini pemerintah tengah mempersiapkan program lanjutan yang diberi nama Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
Nantinya dalam program kendaraan beremisi rendah itu, produsen otomotif bebas memilih teknologi mana yang akan diterapkan pada produknya, mulai dari Hybrid, bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG), Etanol atau Biodiesel, serta mobil bertenaga listrik.
Hampir semua produsen mobil di Indonesia tak terkecuali Suzuki mengaku mendukung setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah termasuk soal program LCEV.
“Kita nunggu sosialisasi lebih lanjut dari Kementrian Perindustrian. Terakhir cuma rencana LCEV itu terkait luxury tax, dan emisi CO2. Ke depannya belum bicara detil,” ungkap Donny Saputra, Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), belum lama ini.
Dijelaskannya, kalau berbicara soal LCEV untuk pasar Indonesia maka yang difokuskan adalah teknologi pada kendaraan, selain itu infratruktur serta kesiapan.
“Agak beda sama di India ya, kalau India kan langsung ketok palu 2030 langsung LCEV. Tapi di Indonesia kan nanti pada tahun sekian ,25 persen kendaraan listrik dan seterusnya. Tapi kalau kita bicara LCEV tentu tidak lepas dari infrastruktur dan kesiapannya,” sambung Donny.
Persoalannya menurut Donny tidak cukup sampai disitu saja. “Saat bicara full hybrid bukan hanya soal penggunaan baterai, tapi bagaimana penanganan limbah baterai bekas,” terangnya.
Hybrid Terlebih Dahulu
Bila nanti regulasi LCEV resmi terbit dan secara teknologi sudah siap, maka Suzuki sendiri akan memulainya dengan mobil berteknologi hybrid sebelum masuk ke kendaraan murni listrik.
“Menurut kami kalau bicara fakta dan aktual kondisi yang ada (infrastruktur) kalau kita langsung lompat langsung ke listrik ya kelihatannya butuh waktu, sebelum masuk ke full hybrid kita akan masuk ke semi hybrid dulu baru ke full hybrid, baru ke murni listrik,” papar Donny.
Seandainya Suzuki mulai fokus memasarkan mobil rendah emisi seperti hybrid, lantas bagaimana dengan nasib kendaraan lainnya yang masih mesin konvensional.
“Motor penggerak totally berubah, industry requirement juga totally change yang terakhir kan kita bicara tentang teknologi yang ada di situ dan teknologi possibility itu harus didukung sama regulasi. Jadi mau dan tidak mau, bisa dan tidak bisa karena ini adalah tuntutan kesadaran lingkungan, sooner or later kita akan kesana yang penting bagaimana kita menyiapkan roadmap,” pungkas Donny.

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: [email protected]

Related Posts