Mazda Masih Simpan Empat Mobil Baru, Kapan Meluncur?
Empat produk baru yang masih disimpan jadi senjata rahasia Mazda. (Foto: Carmudi)
Penulis: Santo Evren Sirait
Jakarta – All New CX-9 dan CX-5 edisi khusus ‘anniversary’, mulai dijual PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai distributor resmi merek Mazda di Indonesia. Peluncuran kedua mobil dilakukan bersamaan di salah satu hotel di Jakarta Selatan pada Kamis (2/2).
Selain kedua mobil tersebut, rupanya EMI punya tiga sampai empat mobil baru yang bakal dihadirkan juga di tahun ini. Namun soal kapan tepatnya diluncurkan masih dirahasiakan.
“Yang benar-benar launching baru kan CX-9, tapi akan ada beberapa model yang mengalami penyegaran (facelift) yang bakal muncul di GIIAS 2018. Tapi tunggu saja dulu yah, karena masih lama. Di IIMS ada peluncuran juga kita sedang persiapkan dulu. Mungkin ada sekira tiga sampai empat model lagi dari produk yang sudah ada,” ujar Roy Arman Arfandy, Presiden Direktur PT EMI.
Ketika ditanya apakah satu dari empat model itu Mazda2? Roy hanya mengungkapkan bila saat ini pihaknya tengah menunggu penyegaran yang dilakukan oleh prinsipal di Jepang. “Kita lagi menunggu improvisasi dari Jepang, mungkin facelift,” ucap dia.
Banyak Luncurkan Produk Baru, Penjualan Tak Capai Target
Menandai peralihan PT Mazda Motor Indonesia ke PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), setidaknya ada lima mobil baru yang diperkenalkan pada Maret 2017. Diantaranya adalah Mazda6 Estate, Mazda3, Mazda5, CX-3 dan MX-5 RF (hard top).
Peluncuran resmi kelimanya dilakukan secara terpisah dengan selang waktu berbeda. Namun banyaknya produk baru yang diluncurkan EMI tahun lalu, ternyata masih tidak bisa menutupi target penjualan yang sudah ditetapkan.
Roy mengatakan adanya proses transisi dari perusahaan lama ke baru membuat penjualan mobil kurang maksimal, ditambah lagi ada beberapa produk yang harus menjalani pemeriksaan ulang ke dinas terkait mengenai emisi, layak jalan dan sebagainya.
“Tahun lalu sebenarnya kita (EMI) baru mulai. Kita belum satu tahun full waktu itu resmi ditunjuk oleh Mazda Jepang pada Februari. Nah, waktu transisi itu ada sekira empat bulan yang kita tidak maksimal dalam penjualan, karena harus registrasi ulang, homologasi ulang. Jadi ada keterlambatan proses. Sehingga target kita tidak tercapai tahun lalu. Dan model baru yang kita masukan seperti CX-5 baru muncul Agustus di GIIAS, jadi sedikit lambat pencapainnya,” terang Roy.
Penjualan Hanya Mencapai 4.000 Unit dari Target 5.000 Unit
Berdasarkan data penjualan retail milik perusahaan, tahun lalu EMI memasarkan sekira 4.000 unit kendaraan. Angka itu jauh dari target perusahaan yang mengharapkan selama 2017 menjual sebanyak 5.000 mobil.
Sedangkan berdasarkan data penjualaan wholesales (pabrik ke diler) yang diolah dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tercatat sebanyak 3.861 kendaraan yang sudah didistribusikan.
Dari semua produk yang dipasarkan, Mazda2 masih menjadi model yang paling banyak diminati oleh konsumen. Total permintaannya sepanjang 2017 sebanyak 1.361 unit.
Meski tahun lalu tidak mencapai target dengan alasan transisi, maka tahun ini EMI tidak akan tinggal diam. Selain bakal menghadirkan empat model baru, pihaknya juga sudah menyiapkan berbagai strategi pemasaran guna mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan yaitu 6.000-an unit. Dengan angka tersebut, EMI masih berharap besar terhadap Mazda2.
“Kalau backbone kita berharap masih di CX-5 dan Mazda2. Kalau Mazda2 kita perkirakan mampu menyumbang penjualan sekira 30 persen, CX-5 sekira 25 persen sisanya sekira 10 sampai 15 persen untuk tipe lainnya,” pungkas Roy. (dna)
