Berita Event Sepeda motor

Mekanik Yamaha Factory Racing Merasa Bersalah Pada Rossi-Vinales

Yamaha Factory Racing Kesulitan di GP Austria (Foto: Motorsport)

Vienna – Yamaha gagal menjaga konsistensi performa tim saat laga MotoGP di sirkuit Red Bull Ring, Austria. Kedua pebalap Yamaha Factory Racing kesulitan menembus grid terdepan saat sesi kualifikasi.

Hasil kualifikasi menempatkan Maverick Vinales posisi ke-11, sementara Valentino Rossi memulai balap pada grid ke-14. Pihak Yamaha merasa bersalah kepada dua joki andalannya.

Tim yang diwakili oleh Kouji Tsuya selaku pimpinan proyek YZR-M1 meminta maaf soal memblenya performa motor bila dibandingkan para rivalnya.

“Hari itu sangat sulit, kami kesulitan dalam performa akselerasi. Masalahnya seperti di penyaluran tenaga, bagaimana mengatur tenaganya lebih presisi. Tapi kami tahu, trek ini juga menyulitkan bagi kami,” ujar Tsuya-san sebagaimana dikutip Motorsport.

Tsuya mengungkapkan bila pada YZR-M1 memang terjadi beberapa masalah teknis. Seperti pada tunggangan Vinales yang bermasalah pada sensor. Tim teknisi berusaha semaksimal mungkin menangani masalah di motor dan menenangkan para pebalapnya yang gelisah akibat tunggangannya kurang mumpuni.

“Jadi, itulah mengapa hasil kualifikasi kami terburuk, kami harus meminta maaf kepada para pembalap untuk kurangnya performa akselerasi motor saat ini. Mereka telah kami rusak konsentrasinya sehingga tak bisa melaju lebih cepat untuk hasil kualifikasi lebih baik,” ungkapnya.

Yamaha YZR-M1 (Foto: Motorsport)

Yamaha Factory Racing bakal bekerja mati-matian untuk mengatasi masalah teknis di YZR-M1 setelah GP Austria. Dua tes di Misano dan Aragon jadi ajang pembuktian tim mekanik garputala untuk menemukan solusi supaya motor kembali pada performa yang kompetitif.

Tim Iwata perlu segera mengatasi berbagai masalah teknis di motor. Sebab, YZR-M1 dalam setahun terakhir kalah kompetitif bila dibandingkan Honda dan Ducati, bahkan Suzuki yang kembali menemukan performa terbaiknya. Yamaha hanya mampu berprestasi di paruh pertama musim 2018 dan kemudian prestasinya terus melorot.

kami akan bekerja sekeras mungkin untuk menemukan solusinya. Setelah balapan ini, kami akan melakukan tes di Misano dan Aragon untuk menemukan pemecahan masalah ini,” jelas Tsuya.

Sirkuit Red Bull Ring Selalu Menyulitkan Yamaha Factory Racing

Yamaha memang seperti tidak ditakdirkan berprestasi gemilang di sirkuit kepunyaan perusahaan minuman berenergi ini. Karakteristik stop and go dari layout Red Bull Ring akan menjadi yang tersulit untuk Yamaha.

Hal ini dikeluhkan oleh Rossi, The Doctor bahkan menganggap GP Austria merupakan salah satu yang terburuk bagi kubu Yamaha bila melihat desain treknya. Padahal, selama ini Yamaha YZR-M1 seringkali perkasa di sirkuit ‘patah-patah’ dengan banyak tikungan seperti Brno atau Mugello.

“Motor kami memiliki kecepatan tikungan yang lebih baik di Brno atau Mugello, dan kami dapat memanfaatkan keunggulan ini. Tetapi di Austria, itu lebih sulit karena kami tidak memiliki banyak tikungan,” ungkap pemegang gelar sembilan kali juara dunia MotoGP.(dol)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts