Berita Mobil Sumber informasi

Melihat Fakta Mobil Merek China di Pasar Otomotif Indonesia

Jakarta – Semakin panas iklim industri otomotif di Indonesia dengan masuknya investor baru asal China yang akan ikut “perang”. Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak didunia, China punya peranan penting dalam dunia otomotif global.

“Ngeri-ngeri sedap” ungkapan yang pas dalam hal ini, pastinya merek Jepang juga akan lakukan perubahan strategi. Ya, meskipun beberapa kali sempat merek China mencoba “berperang” namun gagal, tapi kali ini berbeda.

Kesiapan mereka (Wuling) tak main-main selain telah melakukan survei pasar juga melakukan investasi besar-besaran.

Selain menjadi pasar otomotif terbesar didunia, para produsen otomotif dari China tampaknya mulai di perhitungkan di kancah otomotif global. Namun di Indonesia merek China masih menuai keraguan di mata konsumen.

Baca juga: Mampukah Wuling Obrak-Abrik Merek Jepang di Segmen MPV

Sepak Terjang Mobil China Di Indonesia

Paling terdengar namanya sekitar 2010 ada merek Geely asal China masuk Indonesia. Pasalnya merek Geely saat itu telah mengambil alih produsen asal Swedia volvo dari tangan fordsekitar 2009.

Sebagai informasi Sebagai informasi Geely Group sebelumnya adalah perusahaan komponen pendingin udara. Hanya butuh waktu 20 tahun, menjelma menjadi salah satu pabrikan mobil terbesar di China.

Di 2009 Geely mulai lakukan ekspansi masuk ke Indonesia, menawarkan sedan hatchbacknya seperti MK dan MK2 dengan banderol dibawah Rp150 juta.

Cukup sukses dengan varian ini Geely kembali menghadirkan mini citycar Geely Panda dengan banderol Rp 95 Juta. Tak hanya merek Geely, produsen China lainnya juga mencoba peruntungannya menjajal pasar Indonesia.

Masuklah merek Chery dengan produknya Chery QQ dan Tiggo pada 2011. Penjualan Chery tak sesukses yang diraih oleh Geely di pasar Tanah Air.

Chery hanya mampu menjual 185 unit, meskipun di 2012 mampu menjual 215 unit akan tetapi setelah itu tak terdengar lagi.

Geely mulai masuk Gaikindo di 2011 dengan mencatatkan angka penjualan 1022 unit dan di 2012 naik menjadi 1232 unit. Sayangnya pada 2014 turun drastis dan hanya menjual 4 unit mobil saja dalam satu tahun.

Di 2015 Geely sempat bangkit dan mencatat angka penjualan 135 unit, sayangnya di 2016 data penjualan Geely di Indonesia tak ada lagi. Strategi after sales memang menjadi kendala dalam penjualan Geely di Indonesia.

Merek China yang bermain di pasar otomotif Indonesia tak hanya di segmen kendaraan penumpang saja. Kendaraan komersial dengan berbagai merek baik produk APM atau importir merangsek di pasar Indonesia.

Beberapa merek yang mampu bertahan diantaranya FAW, Fotton, Dongfeng dan Shacman. Mereka menawarkan beberapa varian mulai dari truck tractor, mixer, dan cargo. Sama halnya dengan merek Jepang yang lebih dulu hadir seperti Mitsubishi dan Isuzu.

Namun di segmen mobil penumpang merek China tak mau berputus asa. Ya, Wuling merupakan salah satu dari 10 perusahaan raksasa China akan bersaing melawan merek Jepang di Indonesia.

Saat ini konsumen di Indonesia masih terbiasa membeli “merek” karena berkaitan dengan after sales. Bila Wuling mampu memberiakan layanan purna jual dan kwalitas mumpuni, tak hayal akan dilirik. Kita tunggu saja! (Dol)

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts