Mobil

Mengenal Kekurangan dan Tips Membeli Pajero Sport Bekas

Pajero Sport generasi kedua

Pajero Sport generasi kedua. Foto: Ilustrasi

Jakarta – Nama Mitsubishi Pajero Sport rasanya tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Harga barunya yang mahal membuat banyak orang lebih tertarik membeli Pajero Sport bekas dibanding versi baru. Tapi, kamu harus tahu dulu tips membeli Pajero Sport bekas.

Biasanya mereka yang membeli mobil bekas hanyalah kalangan yang ingin menikmati mobil dengan value atau nilai yang terjangkau. Memang, harga Pajero Sport bekas ini lumayan menggiurkan. Saking menggiurkannya, kisaran harganya sudah mencapai Rp200 jutaan untuk versi 10 tahun yang lalu atau generasi kedua (2008).

Pada model ini, bentuknya masih mengusung model yang membulat dan cukup berbeda dengan yang versi terbaru. Mobil berkapasitas 7 penumpang ini ternyata memiliki beberapa kekurangan yang membuat para pembeli mobil bekas ini merasa sedikit takut. Apa saja kekurangan Pajero Sport bekas dan bagaimana tips membeli Pajero Sport bekas ini?

Kekurangan dan Tips Membeli Pajero Sport Bekas

Periksa Bagian Turbo Mesin

Tips membeli Pajero Sport bekas bisa dibilang hampir sama seperti beli mobil bekas lainnya. Ada beberapa bagian yang wajib diperiksa. Salah satunya adalah mesin. Mesin Pajero Sport ini sudah mengaplikasikan turbo. Sehingga wajib diperiksa bagian yang berbentuk seperti rumah keong ini. Terkadang ada beberapa mobil yang turbonya sudah meler, atau sudah menetes oli. Hal ini patut ditanyakan kepada penjual.

Apakah tetesan tersebut berasal dari bagian dalam turbo ataukah hanya berasal dari bagian sealnya saja. Jika berasal dari bagian dalam turbo, maka kewajiban yang terjadi selanjutnya adalah mengganti turbo. Turbo mesin yang sudah jebol tidak akan bisa diperbaiki. Sousinya adalah mengganti baru turbo tersebut beserta kit nya. 

Mitsubishi Xpander

Mesin Mitsubishi Pajero juga dipamerkan di Mechanic Corner KidZania.

Senada dengan yang dikatakan Apin dari Pelita Motor ini. Ia mengatakan bagi pembeli Pajero Sport bekas harus memperhatikan mesin. “Coba ditanya dulu apa mesinnya pernah turun, atau turbonya pernah jebol. Bisa juga ditanya apakah pernah overheat. Kadang penjual tidak mau berkata jujur, karena ingin mobil cepat laku saja,” katanya. 

Di mata penjual, Pajero Sport bekas masih memiliki nilai ekonomis yang cukup oke. Karena selain harganya terjangkau, masih banyak juga orang yang ingin membeli mobil satu ini. Kekurangan lain yang kerap menjadi masalah adalah bagian lampu. 

LED DRL Kerap Bermasalah

Pada generasi ketiga yang diluncurkan di tahun 2015 silam, banyak pengguna mengeluhkan lampu depannya mudah rusak. Kerusakan ini biasanya terjadi pada bagian LED DRL yang mudah meredup dan membuat mika lampu menjad lebih menguning. Hal ini jelas menimbulkan pertanyaan tersendiri bagi para pemilik Pajero Sport di Indonesia.

Pajero Sport

Pajero Sport lansiran 2016 Tailgate Gas Spring bermasalah. Foto/Carmudi.

Terlebih untuk keluaran tahun di bawah 2018, biasanya lebih mudah mengalami kerusakan seperti ini dibanding produksi yang lebih baru lagi. Kerusakan pada bagian LED DRL ini biasanya disebabkan oleh penggunaan LED high power. Sehingga lampu tersebut menghasilkan suhu yang cukup panas dan membuatnya mudah terbakar. Hal ini juga menjadi ketidak nyamanan pengguna Pajero Sport.

Untuk mengatasinya, pengguna tidak bisa memperbaiki lampu tersebut. Karena jika ada kerusakan lampu tersebut harus diganti dengan yang baru. Sayangnya, harga lampu tersebut berbeda untuk bagian kanan dan kirinya. Sehingga cukup merepotkan mereka yang ingin mengganti. 

PCV Valve Kotor, Mobil Mudah Mogok

Penyakit lain yang mudah ditemui oleh Pajero Sport bekas adalah kotornya bagian PCV Valve. PCV Valve merupakan singkatan dari positive crankcase ventilation. Komponen ini berperan untuk mengeluarkan uap gas dari ruang mesin dan mengalirkan uap ini untuk kembali ke arah silinder. Part yang terpenting dari ini adalah PCV Valve yang berfungsi mengontrol jumlah uap dan gas yang masuk dari mesin ke intake manifold.

Pada beberapa kasus, Pajero Sport mudah mogok kalau PCV valve ini sudah kotor. Biasanya kotor disebabkan oleh masalah sepele, yakni telat mengganti oli. Sehingga ada endapan lumpur di dalam tempat penampung oli yang bisa merusak katup PCV. Jika bagian ini sudah kotor, biasanya mobil akan lebih cepat mogok. Solusinya adalah dengan membersihkan PCV Valve tersebut agar kembali normal. 

Steering Shaft Cepat Rusak

Salah satu keluhan mengenai mobil ini ada di bagian kaki-kaki. Kaki-kaki mobil Pajero Sport terutama di bagian steering shaft, dirasa cepat aus. Jika sudah rusak, setir akan terasa lebih bergetar dan jika tidak segera diganti kerusakan jelas akan semakin parah.

Kasus ini banyak terjadi pada Mitsubishi Pajero Sport generasi pertama. Bahkan, pihak bengkel pun sempat melakukan kampanye penggantian steering shaft untuk mobil ini secara cuma-cuma. Untuk harganya sendiri, steering shaft dijual berkisar Rp400 ribuan untuk produk buatan Taiwan. Sementara untuk produk asli yang dijual di bengkel resmi seharga Rp1,2 jutaan.

Steering Shaft Pajero Sport rentan aus

Harga tersebut tentunya akan berbeda-beda di setiap wilayah. Dan harus ingat, belum termasuk dengan biaya jasa pemasangan spare part tersebut ya. Menurut pengalaman pemilik Pajero Sport gen 1 dari berbagai forum, proses inden di bengkel resmi butuh waktu antara 1-2 minggu lamanya.

Carmudian harus ekstra sabar dan ekstra uang bila ternyata bagian steering shaft divonis harus ganti baru karena aus. Bisa-bisa, mobil tidak bisa dipakai selama sekitar dua pekan akibat bengkel yang kehabisan stok steering shaft.

Apabila membeli Pajero Sport Gen 1 bekas, sebaiknya perhatikan bagian steering shaft, supaya tidak mendapat unit yang bermasalah. Penggantian komponen ini dulu bisa dilakukan secara cuma-cuma asalkan masih dalam periode garansi. Sayangnya, Pajero Sport generasi pertama umumnya sudah habis masa garansi sehingga harus membeli komponen steering shaft yang baru.

Rotor Disc Tidak Rata

Penyakit kedua pada Mitsubishi Pajero Sport terletak pada bagian rotor disc depan. Gejalanya bisa dirasakan saat pengereman pada kecepatan di atas 60 km/jam. Muncul getaran dan itu bisa terasa sampai setir apabila kondisi kampas atau rotornya sudah jelek. Bengkel resmi biasanya hanya menawarkan untuk membubut rotor disc supaya rata kembali.

Tawaran ini sebaiknya ditolak apabila rotor disc sudah tipis. Kebanyakan pemilik Pajero Sport yang mengalaminya justru minta untuk penggantian rotor disc baru apabila masih dalam cover garansi. Besar kemungkinan, gejala ini berasal dari kualitas rotor yang kurang baik karena setelah dibubut masih bisa muncul lagi.

Rotor disc Pajero Sport mulai aus

Penyebab rotor bergetar karena kinerja pengereman yang lumayan berat. Ini disebabkan karena bobot mobil yang bongsor, dan tak jarang pemilik Pajero Sport juga memakai ban dengan ukuran lebih besar.

Kondisi diperparah bila memakai kampas rem yang kurang tepat, ini bisa mengikis rotor disc lebih cepat karena jenis kampasnya yang lebih keras. Apabila melakukan modifikasi pengereman, maka jangan hanya mengganti kampas rem saja dengan produk aftermarket.

Nah, ini menjadi catatan bagi kalian yang ingin membeli Pajero Sport khususnya gen 1. Apabila ingin melakukan modifikasi pada velg dan ban, sebaiknya upgrade sekalian bagian rotor disc berikut kampas rem.

Pilih produk aftermarket terpercaya dengan kualitas lebih baik dari standar. Kemampuan rem perlu ditingkatkan untuk mengimbangi postur dan bobot mobil yang kian berat akibat memakai velg roda yang makin besar. Dengan demikian, kerja rem tetap optimal dan tidak perlu bekerja ekstra keras.

Shockbreaker Belakang Sering Bocor dan Rusak

Masih seputar kaki-kaki, bagian yang sering menjadi penyakit Pajero Sport yaitu shockbreaker bocor. Kondisi ini agak sulit dideteksi, bila tidak angkat mobil waktu dicuci. Paling sering terjadi di shockbreaker belakang, tapi bagian depan juga kadang mengalami.

Cara mengetahuinya adalah dengan memeriksa apakah ada oli meler di body shock. Oli rembes karena seal bocor, bisa disebabkan karena shock bekerja ekstra keras di jalan rusak atau karakter pengemudi yang agresif. Shockbreaker yang sehat walafiat tidak berlumuran oli pada batangnya.

Bila belum cukup uang untuk mengganti baru, perbaikan sementara bisa diatasi dengan mereparasi shockbreaker di bengkel-bengkel shock. Bila hanya seal shock yang bocor maka masih bisa diganti atau rekondisi dengan isi ulang oli shock oleh pihak bengkel.

Shockbreaker Pajero Sport

Namun, bila punya anggaran cukup atau mobil masih dalam masa garansi, sebaiknya ganti baru. Tujuannya, agar performa kaki-kaki kembali nyaman seperti sediakala. Untuk SUV dengan karakter suspensi lembut, biasanya kaki-kaki lebih rentan bermasalah karena bekerja lebih keras lho dalam meredam guncangan agar tidak limbung.

Saat memeriksa kebocoran shockbreaker, jangan lupa juga perhatikan kondisi kaki-kaki lainnya, seperti link stabilizer belakang, lower arm dan ball joint upper. Untuk kalian yang gemar menyiksa mobil di medan off road, perlu secara rutin mengecek kondisi kaki-kaki ini.

Pastikan kondisi karet-karetnya, apakah masih utuh dan tidak pecah. Kemudian, gemuk pelumasnya harus menutupi bagian ball joint yang bergesekan. Apabila ball joint sudah aus dan karet dampernya getas atau pecah, pastinya membuat berkendara tidak nyaman. Selain itu, muncul suara gaduh dari kolong karena adanya bagian yang berbenturan atau bergesekan.

Hidrolik Pintu Belakang Gampang Lemah

Penyakit terbaru yang sudah diakui oleh Mitsubishi adalah bagian hidrolik pada bagian pintu belakang. Bagian ini biasanya mudah terlepas secara tiba-tiba. Akibatnya, Tailgate akan terjatuh dan berpotensi menimbulkan cedera saat konsumen membuka pintu bagasi. Beberapa waktu lalu Mitsubishi pernah melakukan recall mengenai hal ini.

Beruntung, hingga pihak MMKSI melayangkan pengumuman tersebut tidak ada laporan adanya insiden terkait dengan kondisi tersebut bagi para pemilik Pajero Sport. Kampanye ini melibatkan 77.196 unit yang tercatat oleh MMKSI untuk tahun produksi 2009-2015.

Tips Membeli Pajero Sport Bekas

Sedangkan untuk tips membeli Pajero Sport bekas ini, kamu bisa melakukan dengan mencoba starter mesin di pagi hari. Pada saat ingin melihat mobil, usahakan minta kepada penjual agar tidak menyalakan mobilnya sejak malam hari. Hal ini berguna untuk melihat kondisi cold start dari mobil tersebut atau starter pertama kali pada pagi hari.

Mobil yang baik akan menyala dalam satu kali starter. Jika terdapat masalah, biasanya starter pada pagi hari akan sedikit kesulitan. Hal ini bisa digunakan untuk mengetahui kondisi mesin pada saat dingin dan ingin dinyalakan. Tips membeli Pajero Sport bekas lainnya adalah perhatikan karet-karet pada mobil.

Lihat secara detail mengenai kondisi karet-karet pada mobil. Dengan melihat kondisi karet pada mobil, kamu bisa tahu apakah ini adalah mobil yang sering dipakai atau lama berdiam diri di garasi. Mobil yang sering terpakai akan lebih sering terkena sinar matahari. Otomatis akan membuat kondisi karet-karet pada mobil menjadi sedikit berkerut dan keras.

Biasanya karet yang sudah mengeras memiliki indikasi lain jika mobil sering dijemur. Indikasi lain adalah dengan membuka kap mesin. Kondisi mesin yang kotor dan sesekali ditemukan daun memiliki makna jika mobil tersebut kurang mendapatkan perhatian sang pemilik. Pemilik yang mencintai mobilnya dengan sepenuh hati tidak akan membiarkan mobil dijemur dan dibiarkan kotor, terutama bagian ruang mesin.

Tips terakhir yang bisa kamu lakukan saat membeli Pajero Sport bekas adalah mencoba transmisi. Pada transmisi otomatis, begitu mesin dinyalakan pada cold start usahakan langsung memasukkan posisi transmisi dari P menuju R. Hal ini ditujukan untuk mengetahui kondisi transmisi pada mobil. Transmisi yang masih biasanya tidak akan menimbulkan gejala apapun.

Namun pada transmisi yang sudah jelek, akan menimbulkan beberapa gejala. Seperti ‘jedak’, bergetar, dan menimbulkan bunyi ‘gradak’ saat memindahkan tuas transmisi. Beberapa tips berikut bisa kamu gunakan saat ingin membeli Pajero Sport bekas.

Penulis: Rizen

Editor: Lesmana

 

 

Rizen Panji

Hobinya menghabiskan bahan bakar di akhir pekan. Dan pastinya tergila-gila dengan mobil tua apalagi mobilnya model pintu dua. Oiya, dirinya juga senang melihat interior mobil yang sangat rapih dan bersih, lho!

Related Posts