Berita

Udara Jakarta Buruk, Menko Luhut: Mobil Listrik Pilihan Terbagus

“Sekarang Jakarta ini, kan, sudah jorok udaranya. Jadi memang mobil listrik itu pilihan terbagus,” – Luhut B. Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman

Mobil Listrik BYD (Foto: Thehindu)

Jakarta – Data AirVisual mencatat Jakarta masuk ke dalam daftar kota dengan polusi udara terburuk di dunia. Menyikapi hal tersebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara. Ingub yang ditandatangani pada 1 Agustus 2019 itu berisi beragam instruksi, salah satunya adalah pembatasan kendaraan di beberapa ruas jalan di Jakarta melalui sistem ganjil-genap.

Saat ini sosialisasi sistem ganjil-genap tengah berjalan. Beda dari sebelumnya, sistem ganjil-genap baru ini tidak berlaku untuk mobil listrik. Ini artinya ada hak eksklusif bagi pemilik kendaraan listrik, apalagi pemerintah akan menjadikan Jakarta sebagai proyek percontohan kendaraan listrik.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan memaparkan alasan Jakarta sebagai fokus utama dikarenakan cuaca di Jakarta sudah sangat parah yakni 65 persen polusi di Jakarta karena “hutan darat “.

“Sekarang Jakarta ini, kan, sudah jorok udaranya. Jadi memang mobil listrik itu pilihan terbagus,” ujar Luhut pada acara Indonesianisme Summit 2019 Ikatan Alumni ITB di JCC, Jakarta, Selasa (13/08/2019).

Menko Luhut juga mengungkapkan pihaknya berencana membuat usulan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), untuk mobil listrik pada 2020 mendatang.

“Kami usulkan kalau boleh nanti APBN tahun depan itu kalau boleh ya kita (untuk mobil listrik) mau coba, kalau sudah siap infrastrukturnya ya kalau di Jakarta terutama, kalau di daerah-daerah lain kan mungkin belum siap,” sambung Luhut.

Harga Mobil Listrik Perlu Ditekan

Mengacu pada peraturan perpajakan yang berlaku sekarang menyebabkan harga mobil listrik menjadi mahal. Di samping itu komponen dan teknologi yang digunakan juga mahal. Guna menekan harga mobil listrik supaya lebih terjangkau, pemerintah telah merevisi aturan pajak kendaraan dengan emisi rendah. Selain itu mendukung pembangunan pabrik produksi baterai yang nantinya dapat digunakan ke mobil listrik.

“Pasti kan cost-nya menurun, tapi kan cost itu juga ada harga dengan udara yang bersih,” ucapnya.

Saat ini tengah berlangsung pembangunan pabrik baterai untuk kendaraan listrik di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah. Peresmian pembangunan pabrik baterai pada Januari lalu itu pun dihadiri Menko Luhut dan Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto.

Menperin Airlangga mengatakan melalui proyek berbasis teknologi hydrometalurgi tersebut, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam pengembangan industri baterai untuk kendaraan listrik. Selain itu juga membuat struktur sektor otomotif di dalam negeri semakin kuat.

Sistem charging mobil listrik (Foto: Santo/Carmudi)

“Berdasarkan peta jalan pengembangan industri otomotif nasional pada 2025, target kita 20 persen dari total produksi kendaraan di Indonesia adalah berbasis elektrik. Artinya, ketika produksi kita mencapai 2 juta unit per tahun, sebanyak 400 ribu itu kendaraan listrik,” paparnya.

Airlangga berharap pada 2030 Indonesia menjadi basis produksi kendaraan jenis Internal Combustion Engine (ICE) maupun Electrified Vehicle (EV) untuk pasar domestik hingga ekspor.

 

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts