Berita Mobil

Bos Mitsubishi Minta Maaf ke Konsumen Xpander, Ada Apa?

konsumen xpander

Mitsubishi Xpander (Foto: Santo/Carmudi)

Jakarta – Tepat satu tahun lalu Mitsubishi Motors meresmikan pabrik baru yang berlokasi di Kawasan Industri GIIC, Deltamas, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik tersebut akan memproduksi beberapa model Mitsubishi termasuk salah satunya Xpander.

Saat ini sekira 50 persen dari total kapasitas produksi, digunakan untuk membuat Xpander. Artinya pesaing Toyota Avanza dan Honda Mobilio itu paling banyak diproduksi dibanding model lainnya.

Mitsubishi Xpander yang diproduksi di pabrik seluas 30 hektar itu tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik saja, tetapi juga ekspor.

Sebagai upaya untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri dan ekspor, sejak Desember 2017 PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKYI) selaku perusahaan yang bertanggung jawab dalam memproduksi Xpander, sudah meningkatkan jumlah produksi hingga 5.000 unit per bulan. Kemudian pada Januari 2018 jumlah produksinya ditingkatkan kembali menjadi 8.000 unit.

Walaupun sudah meningkat, tetapi Mitsubishi sepertinya masih kewalahan untuk memenuhi permintaan konsumen Xpander, terutama yang ada di dalam negeri. Atas hal tersebut Osamu Masuko, Bos Mitsubishi Motors menuturkan permintaan maaf kepada konsumen Xpander yang sudah memesan mobil tetapi harus menunggu cukup lama untuk bisa merasakannya langsung.

“Kami meminta maaf kepada konsumen Xpander yang telah menungggu lama masa inden. Tapi kami berusaha keras memperpendek masa indennya,” ujar Masuko di sela seremonial ekspor Mitsubishi Xpander di Indonesia Port Corporation (IPC) Car, Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (25/4).

Sebagai permohonan maaf, Mitsubishi berencana akan meningkatkan kembali jumlah produksi hingga menembus angka 10 ribu unit per bulan yang akan dilakukan mulai Juli. Dengan begitu diharapkan mobil bisa lebih cepat diterima oleh konsumen Xpander.

“Kalau produksi sudah 10 ribu unit mulai dari Juli yang akan datang, sebanyak 70 persen hasil produksi akan diperuntukkan bagi pasar untuk lokal dan sekira 30 persen untuk ekspor. Porsinya seperti itu. Dengan demikian, memang sementara ini konsumen harus menunggu sedikit agak lama, tetapi di pertengahan tahun ini mudah-mudahan masa inden itu bisa diselesaikan,” tambah Masuko.

Masuko mengakui bila ada konsumen yang tidak sabar untuk mengendarai Xpander. Karena waktu tunggunya begitu lama, maka konsumen tersebut memilih untuk membatalkan pesanan. Namun, tambah Masuko, tidak sedikit juga konsumen yang rela menunggu sampai unit diterima.

“Sekarang dengan berbeda warna dan model, indennya sekitar 3 sampai 4 mobil. Kita akan mempercepat. Inden akan normal lagi di pertengahan bulan. Beberapa konsumen memang ada yang membatalkan pesanan karena mereka menunggu cukup lama. Tapi banyak juga yang tetap memilih untuk menunggu mobil ini. Nah untuk konsumen yang seperti ini, kita punya beberapa aktifitas seperti gathering, memberi informasi tambahan. Intinya kita ingin meminimalisir agar mereka tidak melakukan pembatalan,” ucap dia.

Presiden Jokowi Apresiasi Kemajuan Mitsubishi

Mitsubishi Motors secara resmi mengirimkan 400 unit Mitsubishi Xpander ke Filipina. Seremonial pengiriman Xpander dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Dalam kata sambutannya Jokowi menyambut baik langkah yang diambil oleh Mitsubishi Motors karena memproduksi mobil keluarga itu di Indonesia dan di ekspor ke berbagai negara.

“Ekpor harus lebih banyak kita lakukan, terutama investasi dan ekspor untuk yang non-sumber daya alam di sektor-sektor yang bisa memberi nilai tambah, seperti yang melibatkan value change yang begitu baik seperti yang kita saksikan hari ini di sektor otomotif. Karena itu saya sangat mengapresiasi lompatan kemajuan Mitsubishi Indonesia, Mitsubishi Motors yang hari ini untuk pertama melaksanakan ekspor massal mobil Mitsubishi Xpander. Ini patut kita hargai,” kata Jokowi.

konsumen xpander

Presiden Jokowi meninjau mobil Mitsubishi Xpander yang akan diekspor (Foto: Santo/ Carmudi)

Tidak hanya soal ekspor, Jokowi juga mengapresiasi Mitsubishi dalam hal pembukaan lapangan kerja baru dan menghidupkan industri komponen yang ada di Indonesia.

“Mobil ini diproduksi dan dirakit oleh tenaga kerja Indonesia dan akan digunakan di berbagai negara. Ada sekira 3.000 tenaga kerja dan akan tambah 4.000 tenaga kerja di pabrik Mitsubishi. Hampir dapat dikatakan semua tenaga kerja lokal. Mayoritas tenaga kerja lokal. Melibatkan 120 industri komponen dalam negeri ini juga sangat bagus, jadi nilai tambah dan rantai nilainya menjadi luas sekali untuk negara kita Indonesia,” pungkas Jokowi. (dna)

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts