Berita Sumber informasi

Mobil Esemka Garuda 1, Hasil Transfer Teknologi Abal-abal?

Penulis: Santo Evren Sirait

Jakarta – Mendengar kata mobil Esemka pasti yang ada di pikiran Anda adalah Joko Widodo alias Jokowi. Bagaimana tidak, sebelum Jokowi dinobatkan sebagai orang nomor satu di Jakarta dan Indonesia, dirinya sempat tenar karena menggunakan mobil Esemka Rajawali sebagai kendaraan dinasnya saat menjadi Walikota Solo.

Mobil Esemka pertama kali diperkanalkan pada 2009 yang merupakan hasil kreasi dari siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sejak digunakan oleh Jokowi, nama Esemka langsung bersinar tidak sedikit orang yang penasaran bahkan sudah ada yang berani memesannya.

Di awal kemunculannya produk Esemka gagal uji emisi. Berangkat dari masalah tersebut, Esemka terus berbenah hingga pada akhirnya dinyatakan lulus uji emisi pada 2012.

Sempat redup geliat Esemka, namun saat Jokowi terpilih sebagai Presiden pada 2014, nama mobil Esemka kembali menjadi perbincangan publik. Tidak sedikit orang yang menanyakan nasib dan menagih janji Jokowi yang akan membesarkan mobil Esemka.

Seiring berjalannya waktu, muncul tiga produk Esemka yakni pikap, pikap kabin ganda, dan minibus untuk keperluan sektor bisnis transportasi. Saat itu dikatakan tak hanya Esemka Digdaya, Esemka juga punya pikap Bima dan model minibus semacam Toyota Hiace.

Ketiganya di produksi di dua fasilitas yang masing-masing berlokasi di Cileungsi dan Boyolali dan seharusnya meluncur Oktober atau November 2017. Namun, meskipun tak ada peluncuran, pihak Esemka sudah membuka pemesanan.

Didahului dengan promosi lewat akun Instagram @esemka_indonesia menggumumkan bahwa Digdaya sudah bisa dipesan secara online. Dengan mengisi formulir yang sudah disediakan. Menariknya di formulir tersebut tidak hanya Digdaya saja, tapi ada juga dua produk Esemka yang ditawarkan seperti pikap Bima dan minibus Borneo.

Baca juga: Mobil Esemka Jenis SUV Bernama Garuda 1 Jiplakan Model Cina

Pendapatpun bermunculan yang membicarakan masalah desain. Esemka Digdaya yang merupakan jenis pikap double cabin itu mirip seperti mobil China, Foday F22. Banyak yang menduga Esemka hanya mengganti label di mobil tersebut. Kemiripan Digdaya dengan Foday F22 terlihat jelas dari desain tampang depan dan belakang mobil.

Tak butuh waktu lama, perbincangan mobil Esemka kembali redup. Namun awal tahun ini Esemka kembali menjadi perbincangan publik bahkan viral di media sosial. Hal itu bermula dari beredarnya foto-foto yang memperlihatkan sebuah mobil jenis sport utility vehicle (SUV) bernama Esemka Garuda 1 tengah diangkut oleh truck towing di jalan raya.

Kemiripan dengan Produk Cina

Melihat desain belakang dan samping mobil, lagi-lagi mobil Esemka satu ini dibilang mirip dengan mobil China keluaran Guangdong Foday Automobile yaitu Foday Land Fort. Sama seperti Digdaya, banyak orang yang menduga Garuda 1 adalah mobil China yang hanya ganti label saja. Tidak banyak informasi yang didapat dari Esemka Garuda 1 termasuk spesifikasi lengkapnya.

Kemiripan Esemka Digdaya dan Esemka Garuda 1 dengan mobil asal China dinilai wajar. Kembali ke 2012 ternyata PT Solo Manufaktur Kreasi pernah mengandeng dua pabrikan asal China yaitu Chery Automobile dan Guangdong Foday Automobile.

Adapun bentuk kerjasama itu adalah untuk membantu mengembangkan Esemka baik itu dari segi desain maupun riset pasar supaya dapat diproduksi secara massal. Lewat kerjasama itu pula Chery Automobile dan Guangdong Foday Automobile memberikan ahli teknologi untuk setiap produk Esemka yang diproduksi secara lokal.

Jadi kesimpulannya tidak salah bila terucap Esemka Digdaya dan Esemka Garuda 1 adalah mobil China. Ya, wajar bila hanya “photo copy” pasalnya untuk membuat suatu desain atau platform baru yang benar-benar original butuh investasi yang tidak sedikit.

Untuk “memotong” jalur ini tinggal melakukan photo copy tanpa membuat Research and development (RND) pun sudah bisa. Tapi semua itu kembali lagi pada misi awal, apakah hanya untuk transfer teknologi abal-abal atau serius melakukan pengembangan sendiri. Meskipun hal ini melibatkan teknologi dari pabrikan lain untuk referensi.

Sama seperti kemunculan Esemka Digdaya beberapa waktu lalu, PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH) yang juga mengklaim sebagai produsen mobil Esemka terkesan menutup diri termasuk soal kedatangan Garuda 1. Hosea Sanjaya, managing director ACEH ketika dihubungi oleh Carmudi lewat pesan singkat sampai berita ini ditayangkan belum juga membalas.(dol)

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts

Comments are closed.