Tips dan Trik

Mobil Jarang Dipakai, Beberapa Efek Buruk Ini Bisa Mengintai

Ilustrasi Mobil Tua

Jakarta – Akibat pandemi virus corona (Covid-19), banyak masyarakat melakukan pekerjaan dan beraktivitas dari rumah. Dengan begitu, khusus para pemilik mobil, kendaraan akan tidak digunakan dalam jangka waktu lama atau jarang dipakai.  Kendati tidak digunakan, justru efeknya akan buruk bagi kendaraan bahkan bisa mengalami kerusakan.

Untuk menyiasati hal tersebut, kami akan membeberkan beberapa kerusakan yang bisa timbul akibat mobil jarang dipakai.

Aki Tekor

Mobil yang jarang dipakai secara otomatis akan mengurangi kinerja aki. Aki yang terlalu lama diam tegangan listrik atau voltase akan bisa berkurang. Hal tersebut dikarenakan kabel yang menempel pada aki tetap memakan listrik dalam jumlah yang kecil. Akan lebih baik jika mobil yang jarang dipakai tetap dipanaskan 3 kali seminggu.

Pada saat memanaskan mobil juga usahakan disertai dengan gerakan-gerakan. Seperti mengeluarkan mobil dari garasi dan memasukkannya kembali ke dalam garasi. Tak lupa nyalakan AC dan mengaktifkan semua tombol agar tetap bergerak.

Ban Kempes

Mobil yang terlalu banyak diam di garasi bisa berpotensi mengurangi tekanan angin pada ban. Ban mobil bisa menjadi kempes atau bahkan hilang angin. Hal ini dikarenakan mobil selalu dalam kondisi diam dan bagian bawah ban tetap rata dengan tanah. Selain itu juga bisa disebabkan oleh adanya kebocoran halus.

Kerusakan Elektronik

Kaca Power Window

Bagi mobil dengan modul elektronik atau fitur elektronik yang banyak, bisa jadi karena terlalu banyak diam menjadi rusak. Misalnya akan terjadi kerusakan di bagian power window, pengaturan jok, atau di pengaturan spion. Potensi kerusakan di bagian elektronik dan mekanis ini bisa saja terjadi. Akan lebih baik pada saat memanaskan mobil tetap memainkan semua tombol yang ada agar tetap bergerak.

Timbul Jamur

Mendiamkan mobil dalam waktu yang lama juga bisa berpotensi menimbulkan jamur. Jamur bisa tumbuh pada bagian eksterior seperti pada cat. Jamur yang timbul di bagian eksterior diakibatkan oleh mobil yang terlalu dalam didiamkan dan tertutup oleh sarung. Sedangkan di bagian interior juga bisa berpotensi timbul jamur.

Jamur ini diakibatkan oleh kelembaban dalam mobil dari mobil yang terlalu banyak diam di garasi. Untuk mengatasinya, jemur mobil sesekali di terik matahari. Pada saat menjemur mobil usahakan buka semua jendela agar sirkulasi udara berjalan lancar. Terlalu lama menyimpan udara lembab memicu timbulnya jamur.

Atau bisa juga dengan membuka sedikit kaca pada saat mobil diparkir dan tertutup sarung. Hal ini bertujuan agar memberikan sirkulasi udara di dalam mobil.

Karat pada Rem

Mobil yang didiamkan terlalu lama juga berpotensi menimbulkan karat. Karat pada mobil akan timbul di bagian rem, cakram, dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan pada saat terparkir, bagian rem tetap menjepit. Lama kelamaan akan timbul karat karena jarang dipakai. Terlebih jika mobil setelah dicuci dan tak pernah dipakai dalam waktu yang lama.

Untuk mengurangi timbulnya karat, Carmudian bisa memarkirkan kendaraan tanpa menarik rem tangan. Atau bisa juga dengan memberikan ganjal pada saat mobil terparkir dalam waktu cukup lama. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan melepas tuas rem tangan pada saat memanaskan mobil.

Bensin dan Oli Mengendap

Ilustrasi ganti oli

Sirkulasi oli dan bahan bakar dari mobil yang lama diam juga bisa mengendap. Hal ini dikarenakan tidak adanya tekanan. Untuk itulah, dianjurkan sering memanaskan mobil agar bensin dan oli tidak mengendap. Endapan dari bensin dan oli tersebut juga bisa berpotensi menghambat asupan bahan bakar pada mesin dan kinerja mesin.

 

Penulis: Rizen Panji

Editor: Dimas

Baca Juga:

Efek Pandemi Covid-19, Bursa Otomotif Blok M Sepi Pengunjung

Rizen Panji

Hobinya menghabiskan bahan bakar di akhir pekan. Dan pastinya tergila-gila dengan mobil tua apalagi mobilnya model pintu dua. Oiya, dirinya juga senang melihat interior mobil yang sangat rapih dan bersih, lho!

Related Posts