Berita Event Mobil Modifikasi Sumber informasi

Mobil Listrik Neo Blits Habiskan Dana Riset Hingga Rp 2 Miliar

Jakarta – Salah satu mobil listrik buatan anak bangsa, Neo Blits, optimistis untuk mengikuti ajang reli Dakar 2020. Berbagai persiapan pun turut dilakukan oleh Universitas Budi Luhur selaku pengembang.

Sampai saat ini pusat studi mobil listrik Universitas Budi Luhur telah melahirkan dua mobil prototipe yaitu Blits dan Neo Blits. Salah satu permasalahan yang kerap melanda Neo Blits adalah permasalahan riset.

Riset yang dilakukan oleh pihak kampus terkendala oleh tenaga ahli. Maka dari itu, mereka pun akhirnya menggandeng pembalap Julian Johan sebagai Brand Ambassador.

Bersama Julian Johan, Neo Blits dipastikan akan melahap trek tanah di akhir tahun 2019 mendatang.

“Kita targetkan untuk dapat mengikuti ajang speed offroad terlebih dahulu di akhir tahun ini. Di ajang speed offroad tersebut kami akan mencoba trek dengan status eksibisi. Setelah ikut speed offroad, kami akan evaluasi lagi mengenai kekurangan kami. Nantinya evaluasi ini akan kami gunakan sebagai persiapan ikut reli Dakar di tahun 2020,” kata Sunten Manurung, Direktur Kerjasama Univ Budi Luhur di Telkomsel IIMS 2019, Minggu (28/4).

Neo Blits karya Universitas Budi Luhur

Neo Blits karya Universitas Budi Luhur

Biaya Riset yang Dikeluarkan Neo Blits

Target tinggi yang dipasang untuk mengikuti ajang balap inilah yang mengharuskan riset berjalan maksimal. Pihak Universitas Budi Luhur mengaku jika selama riset yang dilakukan selama ini, mereka telah mengeluarkan uang hingga Rp 2 miliar.

“Kalau biaya sejak Blits sampai sekarang menjadi Neo Blits ini sekitar Rp 1,8-2 miliar,” sambung Sujono, Ketua Pusat Studi Budi Luhur.

Biaya yang cukup besar ini terkadang diakibatkan oleh kendala di alat. “Ini mahal di alat dan komponennya. Ada beberapa komponen yang harus beli dari luar negeri. Terkadang baru sampai di kampus, kita pasang langsung rusak karena ada kesalahan teknis. Terpaksa kami jadi harus membeli lagi komponen tersebut. Pemesanan komponen ini juga cukup lama,” sambung Sujono.

Neo Blits karya Universitas Budi Luhur

Neo Blits karya Universitas Budi Luhur

Persiapan yang dilakukan oleh mobil listrik karya mahasiswa ini diklaim mencapai satu setengah bulan. Lamanya waktu riset ini dihitung sejak proyek mobil listrik ini masih bernama Blits. Blits sendiri merupakan proyek mobil listrik hasil kerjasama Universitas Budi Luhur dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Mobil listrik ini sendiri mengikuti ajang IIMS bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia.

Di IIMS 2019 ini, pihak Universitas Budi Luhur mengajak masyarakat untuk dapat mencicipi sensasi berkendara mobil listrik. Mobil yang nantinya akan digunakan untuk balapan ini juga dapat dicicipi oleh pengunjung IIMS 2019 ini. (dol)

Rizen Panji

Hobinya menghabiskan bahan bakar di akhir pekan. Dan pastinya tergila-gila dengan mobil tua apalagi mobilnya model pintu dua. Oiya, dirinya juga senang melihat interior mobil yang sangat rapih dan bersih, lho!

Related Posts