Berita

Mobil Listrik Tak Butuh Oli Mesin, Shell Mau Jual Apa?

Bekasi — Berbeda dengan mobil Internal Combustion Engine (ICE), mobil listrik berbasis baterai tidak lagi membutuhkan oli mesin.

Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi produsen pelumas termasuk Shell.

Mobil Listrik Toyota bZ4X

Berbeda dengan mobil Internal Combustion Engine (ICE), mobil listrik berbasis baterai tidak lagi membutuhkan oli mesin. (Foto: Toyota)

Namun, Shell melihat tetap ada peluang seandainya mobil listrik sudah mendominasi pasar nantinya.

Jenis produk yang bisa ditawarkan, antara lain fluida untuk transmisi atau sistem pendingin baterai.

Hal itu disampaikan Machteld De Haan, Shell Executive Vice President, Global Lubricants, Jumat (11/11/2022) dalam konferensi pers perluasan pabrik pelumas Shell di Marunda, Kabupaten Bekasi.

“Jadi pada 2019 Shell meluncurkan E-Fluids untuk portfolio yang dapat diaplikasikan pada kendaraan elektrik,” katanya.

Penelusuran Carmudi, lini produk Shell E-Fluids terdiri dari Shell E-Transmission Fluid, Shell E-Thermal Fluid, dan Shell E-Grease.

Disebutkan bahwa produk-produk tersebut sebenarnya juga sudah ada di Indonesia.

Namun, pemasarannya akan lebih diutamakan kepada produsen-produsen mobil listrik.

Setelah mobil listrik benar-benar mendominasi pasar, barulah Shell akan memasarkannya sebagai produk aftermarket.

“Kami akan menyediakan apa yang konsumen butuhkan. Itu dapat berbeda di setiap pasar,” sambung Machteld De Haan.

Konferensi Pers Perluasan Pabrik Shell Marunda

Para petinggi Shell dalam konferensi pers perluasan pabrik Shell di Marunda, Kab. Bekasi, Jumat (11/11/2022). (Foto: Carmudi)

Kehadiran Shell E-Fluids itu sendiri merupakan salah satu langkah perusahaan untuk bermain di sektor yang baru.

Selain menyediakan coolant atau cairan pendingin untuk baterai yang digunakan data center.

“Makin bagus pendinginan baterai, maka usia baterai tersebut juga makin awet. Hal itu penting untuk kendaraan elektrik dan Anda bisa membayangkan konsep yang sama untuk data center karena menggunakan baterai yang besar,” tambahnya.

Mobil Listrik Menjamur di Indonesia

Seperti diketahui, beberapa produsen otomotif sudah memasarkan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia.

Model yang paling baru hadir meramaikan pasar adalah Toyota bZ4X yang dijual seharga Rp1,190 miliar on the road DKI Jakarta.

Selain itu, Hyundai juga memiliki produk mobil listrik seperti halnya IONIQ 5 yang dibanderol mulai dari Rp748 juta.

Tak semua mobil listrik harganya selangit. Contoh mobil listrik murah adalah Wuling Air ev yang dilepas ke pasar mulai harga Rp238 juta.

Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas

Mada Prastya

Bergabung sebagai penulis di Carmudi Indonesia sejak Februari 2021. Menyukai kendaraan roda dua karena simpel, cepat, dan memberi rasa kebebasan dalam berkendara. Email: mada.prastya@icarasia.com

Related Posts