Modifikasi Mercedes-Benz W124, Kepincut Jadi yang Pertama di Dunia

Melakukan modifikasi pada Mercedes-Benz W124 atau sering disapa Mercy Boxer memang menjadi kebanggaan tersendiri. Apalagi jika mobil tersebut menyandang status langka di Indonesia, tentu akan semakin membanggakan sang empunya.
Isi Konten
Modifikasi Total Mercedes-Benz W124
Seperti yang dilakukan oleh Denny DRJ yang melakukan modifikasi secara total pada mobil kesayangannya tersebut. Kepada kami ia membeberkan perjalanan modifikasinya yang cukup panjang dalam membangun mobil miliknya.
“Jadi ini mobil Mercedes-Benz W124 atau Mercy Boxer tipe 230E tahun 1991. Kebetulan ini dapatnya unit completely built up (CBU) dengan transmisi matik, interior biru, dan ada sunroof-nya bawaan pabrik,” buka Denny di bilangan Cakung, Minggu (18/7/2022) lalu.
Mobil yang ia beli pada tahun 2019 seharga Rp70 jutaan ini memiliki warna asli biru.
Demi menyesuaikan konsep, ia pun melakukan operasi pada cat aslinya dan mengganti dengan cat berwarna putih.
Untuk mengubah warna eksterior tersebut, ia mempercayakan kepada bengkel Sugar Daddy Autobody di bilangan Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat. Pengerjaan ganti warna cat diakui membutuhkan waktu lebih kurang 3 bulan.
“Jadi cat ini pakai Sikkens dengan warna artic white. Body moulding di bawah ini pakai warna light grey. Warna ini kebetulan kita cari sendiri dan belum pernah diaplikasikan di mobil yang sudah kita garap,” ujar Kepala Bengkel Sugar Daddy Autobody.
Interior Penuh Aksesoris
Usai mengerjakan bodi, agar modifikasi semakin sempurna Denny pun segera melanjutkan perjalanan membangun interior agar dipenuhi aksesoris langka.
Pengguna Mercy Boxer tentu paham betul jika W124 ini memiliki banyak aksesoris di bagian interior.
Maklum, pada era tersebut pembeli sudah diberikan opsi menambah fitur dan aksesoris yang diinginkan. Beberapa opsi yang cukup langka di mobil ini salah satunya adalah telepon, tilt steering, tombol double horn, pembuka bagasi, dan tombol heater jok.
“Jadi setelah fokus ke bodi, mulai fokus ke interior. Semua fitur langka kaya telepon, double horn, heater jok, audio, pembuka bagasi, dan tilt steering ini gue pasangin. Total ada 17 switch lah. Oh iya, doortrim pintu depan juga pakai versi USDM yang ada audionya,” ujar Denny.
Untuk mengumpulkan parts dengan harga yang cukup mahal tersebut membutuhkan waktu yang agak lama.
Namun berkat kegigihannya, seluruh parts berhasil dipasang dan difungsikan seperti saat mobil tersebut dalam kondisi baru.
Tanamkan Air Suspension
Pria yang bekerja sebagai karyawan swasta di perusahaan kontraktor ini kemudian memasangkan perangkat air suspension. Alasannya ia tak mau mobil yang dimilikinya erat dengan gaya ‘Om-om’.
Alhasil, airsus dipasangkan agar mobil bisa naik dan turun kapanpun sesuai kebutuhan.
Ia pun memercayakan airsus yang dipasang di mobilnya menggunakan merek Airpro yang instalasinya dilakukan oleh BRF Custom Work di kawasan Summarecon Bekasi.
Usai airsus dipasang, ia menancapkan pelek Work Ryver ukuran 19 inci dengan lebar 8,5 inci di depan dan 10 inci di belakang.
Namun, hal tersebut belum membuat dirinya puas.
Ia kepincut untuk bisa menjadi modifikator yang punya ‘ide gila’. Alhasil, pelek lamanya pun dilego dan ia membangun sebuah pelek custom agar tak ada yang bisa menyamai pelek yang ia miliki.
“Jadi sekarang ini gue bangun pelek dari pelek OEM Mercedes-Benz W124 yang sebutannya eight hole. Pelek OEM ini gue buat jadi three piece dengan spek yang lumayan gahar, lah. Sebelumnya belum pernah gue liat ada yang pakai pelek kayak begini. Ini yang pertama di dunia,” katanya bangga.
Setelah mendapat sentuhan, pelek eight hole tersebut kini memiliki ukuran 18 inci dengan lebar 9 inci di depan dan 10,5 inci di belakang. Pelek tersebut dikerjakan oleh Reborn Garage di bilangan Cibubur, Jakarta Timur.
“Pengerjaannya memakan waktu sekitar lebih kurang 2 bulan. Sementara ini gue puas dengan pelek ini karena nggak ada yang nyamain dan emang belum pernah lihat juga yang pakai kayak begini di Indonesia,” bebernya.
Modifikasi Mesin dan Knalpot
Setelah tampilan dipermak habis, ia pun melanjutkan langkahnya untuk fokus menggarap mesin.
Performa mesin 230E miliknya masih sepenuhnya standar, hanya saja bagian ruang mesin ditata kembali dengan menganut gaya semi wire tucked.
“Ini jadi semi wire tucked, kabel-kabel yang ukurannya besar dimasukkan ke dalam fender. Tabung wiper juga masuk ke dalam fender supaya lebih rapih. Selain itu bagian aki juga dipasang cover,” kata Denny sembari menunjuk area tersebut.
Transmisi otomatis bawaannya pun turut di overhoul total guna kenyamanan pemakaian. Saluran gas buang bawaan pabrik diganti sepenuhnya dengan aftermarket model krom buatan Jawa Knalpot di kawasan Meruyung, Depok, Jawa Barat.
Sentuhan Audio
Sebagai langkah terakhir, ia pun melakukan modifikasi audio W124 putih miliknya.
“Audio lebih ke arah SQL, tapi ini belum sempurna karena masih harus pasang processor dulu. Ya, buat pelengkap aja, lah, kalau audio ini,” beber pria berusia 37 tahun ini.
Modifikasi mobil Mercedes-Benz W124 miliknya ini diprediksi sudah menelan biaya lebih dari Rp250 jutaan.
Ia pun menilai jika hasil modifikasi yang ia lakukan saat ini sudah mencapai tampilan final.
“Kalau buat sekarang, sih, sudah cukup, ya. Ke depannya mau diapain lagi, sih, belum tahu, ini masih fokus buat finishing ke bagian-bagian yang kemarin belum benar-benar selesai aja. Mudah-mudahan modifikasi W124 yang pakai pelek ini jadi satu-satunya,” tutupnya.
Penulis: Rizen
Foto: Rizen/Carmudi
Editor: Dimas