Motor Sering Bermasalah, Valentino Rossi Terkenang Masa Kejayaan Yamaha
Amsterdam – Balap MotoGP di Sirkuit Assen beberapa waktu lalu menyisakan cerita kelam. Valentino Rossi hanya bisa finis di posisi kelima akibat disalip Maverick Vinales beberapa meter sebelum garis finis.
Akibat pencapaian itu, pebalap dengan julukan ‘The Doctor’ ini merasa galau karena sulit mengulangi prestasi gemilang bersama Yamaha. Padahal, Rossi sukses menjuarai balapan di Assen di musim 2017 lalu.
Merosotnya prestasi pebalap sembilan kali juara dunia ini menurutnya karena Yamaha YZR-M1 yang ia tunggangi kerap bermasalah. Rossi bersama tim mekanik Yamaha Factory Racing masih terus menyempurnakan kinerja YZR-M1 yang dianggap tertinggal dari motor-motor pabrikan lain.
“Motor-motor lain telah membuat kemajuan besar dalam akselerasi dengan elektronik. Namun kami tetap sedikit tertinggal. Saya berharap tim mekanik bekerja pada titik ini, karena balapan masih sangat panjang,” terangnya sebagaimana dikutip Motorsport.
Hingga saat ini, balap MotoGP telah melewati delapan seri dari 19 seri yang dilombakan. Meski belum memasuki paruh musim, Rossi sadar peluangnya dalam pertarungan saat ini begitu kecil.
“Saya dan Vinales telah mendapatkan cukup banyak poin, dengan beberapa podium dan dia juga berhasil mendapatkan tempat kedua di Argentina. Tapi, rasanya seperti seumur hidup sejak kami memenangi balapan,” kenangnya.
Valentino Rossi Pesimis Juara Dunia
Melihat kondisi yang ada saat ini, pebalap kelahiran Urbino ini mulai realistis. Ia tidak begitu bernafsu mengejar gelar juara dunia. Akan lebih masuk akal bila ia bisa mengakhiri balapan musim 2018 di posisi kedua.
Peluang menjadi juara dunia bisa dibilang cukup sulit mengingat Marc Marquez yang begitu mendominasi balapan dan memenangi hampir tiap seri. Dengan dukungan optimal tim mekanik Yamaha Factory Racing, target Rossi menjadi runner-up tidak mustahil terwujud.
“Kami berharap di akhir tahun masih berpotensi untuk menang, tetapi itu tidak akan mudah. Tapi di saat yang bersamaan, saya pikir kami dapat bertarung untuk posisi kedua. Itu akan sangat bagus melawan dua atau tiga pembalap lainnya,” tutur Rossi. (dna)