Nissan Bakal Stop Pengembangan Mobil Sedan

Tokyo – Nissan Motor dikabarkan akan mengakhiri pengembangan mobil sedan terbaru di Jepang, seiring mulai ramainya mobil jenis Sport Utility Vehicles (SUV) di pasar domestik.
Dilaporkan Asia Nikkei, Selasa (15/6/2021), kabar soal penghentian pengembangan mobil sedan diberitahu oleh salah seorang sumber dari perusahaan pemasok komponen untuk kendaraan Nissan.
Sumber yang sama juga menyebutkan, setidaknya ada empat model sedan yang dijual di Jepang akan terkena imbas dari rencana tersebut. Termasuk sedan legendaris kepunyaan Nissan, yaitu Skyline.
Sejauh ini perusahaan belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait rencana pemberhentian pengembangan mobil sedan terbaru.
Kemungkinan besar, langkah yang diambil Nissan ini bukan hanya karena faktor mobil jenis SUV yang makin menjamur, tapi juga untuk menyelaraskan rencana perusahaan memangkas jumlah modelnya sekira seperlima pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2024.
Rencana pengurangan model telah diumumkan oleh Nissan pada Mei 2020.
Nissan Skyline Memulai Debut pada 1957
Pabrikan mobil asal Jepang itu memang belum secara gamblang menyebut Skyline akan dihentikan pengembangannya. Namun, apabila benar terjadi, maka sangat disayangkan, mengingat Skyline sudah dikenal luas oleh para penggemar sedan di dunia.
Mobil ini memulai debutnya pada 1957 dan dipasarkan ke sejumlah negara dengan penerimaan yang sangat positif dari konsumen. Mobil bergaya sport ini pernah mencapai penjualan tertinggi sebanyak 660 ribu unit selama empat tahun berturut-turut pada medio 1970-an.
Skyline adalah model tertua Nissan yang masih diproduksi dan memiliki banyak penggemar. Tetapi hampir semua mobil sedan termasuk Skyline berada di bawah tekanan SUV yang telah memikat banyak konsumen, khususnya di kalangan generasi muda.
Pabrik mobil Nissan di Tochigi menjadi basis produksi untuk Skyline dan sedan lainnya. Nissan berencana mulai memproduksi kendaraan listrik terbaru, Ariya di sana mulai tahun ini. Tidak menutup kemungkinan, nantinya pabrik tersebut akan berfokus pada kendaraan listrik.
Berdasarkan data penjualan tahun lalu, Nissan melalui empat model sedannya hanya menjual sebanyak 5.800, atau menyumbang 1% saja dari total keseluruhan penjualan mobil baru.
Sementara sedan Nissan di pasar utama seperti China, Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa masih bernasib baik. Total penjualannya sekira 950 ribu sepanjang 2020.
Baca Juga:
- Krisis Chip Semikonduktor, Nissan Tunda Peluncuran Mobil Listrik Ariya
- Nissan X-Trail Terbaru Siap Meluncur Semester Kedua 2021
Penulis: Santo Sirait
Editor: Dimas