Berita

Nissan Pangkas Produksi Mobil hingga 500 Ribu Unit, Ada Apa?

Yokohama – Nissan secara tiba-tiba mengumumkan rencana mengurangi produksi mobil hingga 500 ribu pada 2021. Langkah ini terpaksa diambil, karena kekurangan pasokan chip semikonduktor yang melanda produsen mobil secara global.

Mobil-mobil keluaran terbaru sangat mengandalkan chip semikonduktor untuk segala hal, mulai dari pengelolaan mesin hingga sistem bantuan pengemudi.

Produksi Mobil Nissan

Logo Nissan (Foto: Paultan)

“Perusahaan akan mengambil langkah-langkah untuk mencoba mengembalikan produksi mobil ke jalur normal,” ungkap Chief Executive Nissan Makoto Uchida seperti dilansir dari CNBC, Kamis (20/5/2021).

Pesaing terdekat Nissan, seperti Ford, dan Volkswagen juga telah bersiap mengurangi produksi mobil jika chip semikonduktor semakin langka.

Sedangkan Jaguar Land Rover bulan lalu sudah mengambil langkah menghentikan produksi mobil untuk sementara waktu di pabrik Castle Bromwich dan Halewood di Inggris, akibat kekurangan chip chip semikonduktor.

Pengumuman ini dikeluarkan selang dua bulan setelah perusahaan memutuskan untuk merumahkan 2.000 pekerja non-pabrik.

Produsen mobil mewah asal Jerman, Daimler mengatakan bulan lalu bahwa mereka memangkas jam kerja pegawai pabrik dan menghentikan produksi kendaraan di dua pabrik di Jerman selama satu minggu.

Produksi Nissan Kicks e-Power (Foto: Nissan)

Diperkirakan kelangkaan chip semikonduktor bisa saja terjadi sampai 2022, atau bahkan hingga 2023.

Toyota Hentikan Produksi C-HR dan Yaris

Rekan senegara Nissan, yaitu Toyota memilih untuk menghentikan sementara kegiatan produksi mobil di pabrik Iwate dan Miyagi di Jepang mulai bulan depan, karena kekurangan chip semikonduktor.

Penghentian produksi mobil berdampak pada tiga model Toyota, yaitu C-HR, Yaris Cross dan Yaris hatchback, dengan total sebanyak 20.000 unit. Demikian dilaporkan Kyodo News.

Setidaknya ada tiga jalur produksi yang berhenti hingga delapan hari ke depan terhitung mulai 7 Juni 2021. Namun, dampak yang dialami Toyota tidak separah seperti yang dirasakan produsen mobil Jepang lain, salah satunya Nissan.

Toyota C-HR

Pabrik Toyota dalam proses produksi C-HR. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), perusahaan yang memproduksi mobil Toyota di Indonesia belum begitu merasakan dampak dari krisis chip semikonduktor.

Saat ini produksi mobil Toyota di pabrik milik TMMIN masih berjalan normal, dan belum ada rencana untuk mengurangi jumlah produksi mobil.

Menurut laporan Gaikindo sejauh ini produksi mobil di dalam negeri masih masuk kategori aman dan belum terimbas krisis chip semikonduktor.

Baca Juga:

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts