Minus Fitur Tambahan, Nyetir Truk Mercedes-Benz Ringan dan Lincah Seperti SUV
Tangerang Selatan – Carmudi kembali menyiksa truk di medan off road. Kali ini, giliran Mercedes-Benz Actros yang saya siksa di trek off road Pagedangan, Tangerang Selatan. Di luar dugaan, performa head tractor ini cukup lincah dan nyaman seperti SUV.
Hanya berselang seminggu setelah test drive Volvo FMX 400, Carmudi diundang oleh PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia untuk menghadiri peluncuran dua truk Mercedes-Benz yaitu Arocs dan Actross. Keduanya punya varian on road dan off road untuk melahap jalur pedalaman.
Konsep yang digunakan pada test drive truk Mercedes-Benz ini dibagi dua, jalur on road di belakang venue ICE-BSD dan trek off road Pagedangan BSD. Kebetulan, saya mendapat kesempatan untuk mencoba “transformers’ asal Jerman ini di jalanan tanah.
Pada test drive ini saya juga ingin membandingkan sensasi menyetir truk asal Swedia dan Jerman. Pada test drive Volvo FMX 400 di pekan sebelummya, saya berkesempatan mencoba fitur canggih Volvo Dynamic Steering. Fitur sejenis sayangnya tidak ada di Mercedes-Benz Actros yang saya coba kemudikan.
Tapi jangan salah, sensasi mengemudikan truk Mercedes-Benz malah lebih lincah sekalipun tidak memiliki fitur power steering canggih seperti Volvo. Apabila sama-sama memakai varian standar, maka kubu tiga bintang asal Jerman lebih unggul dari sisi kenyamanan dan kelincahan.
Sekilas Mengemudikan Volvo FMX 400
Sebelum masuk ke pembahasan utama kita yaitu kesan mengemudikan Mercedes-Benz Actros 6×4, kita kilas balik dahulu kesan di balik kemudi dump truck Swedia. Pada Volvo FMX 400 non VDS, kita harus fokus dan keluar tenaga ekstra. Sebab, putaran setir terasa cukup berat sekalipun sudah memakai power steering hidrolik.
Pengemudi harus selalu melakukan koreksi arah akibat roda melewati medan jalan yang kasar. Nah, pengemudi pun lebih sulit dalam menentukan akurasi arah ketika berbelok di tikungan tajam. Hasilnya, arah belokan kurang presisi, entah bagian kepala kurang masuk atau bagian buntut yang melebar.
Karakter setir Volvo FMX 400 ini memiliki putaran setir yang sedikit, sehingga pengemudi tidak perlu terlalu repot memutar saat berbelok. Tangan harus menggenggam roda kemudi dengan mantap agar laju mobil tetap lurus di jalanan berbatu.
Dengan adanya fitur VDS, sangat memudahkan pengemudi ketika melewati jalan tanah yang terjal. Arah truk bisa tetap berjalan lurus sekalipun tangan pengemudi tidak berada di setir. VDS menjaga arah kendaraan sekalipun ada distraksi di roda depan yang berpotensi mengubah arah.
Adanya fitur power steering canggih tersebut membuat Volvo FMX 400 sensasinya seperti mengemudikan city car seperti Honda Brio atau Suzuki Ignis. Kendali arah juga semakin presisi ketika berbelok tajam. Uniknya lagi, memutar setir dengan satu jari juga bisa dilakukan.
Mengemudikan Truk Mercedes-Benz Actros di Trek Off Road
Pada Kamis (27/6) pekan lalu, Carmudi kembali lagi menguji sebuah truk, gilirannya waktu itu Mercedes-Benz Actros 6×4 head tractor. Kepala kontainer ini sudah pasti memiliki kemampuan off road karena ditujukan untuk di pertambangan atau angkutan kayu.
Soal kenyamanan, Actros lebih unggul karena kabin tidak bergoyang-goyang ketika lewat jalan tanah bergelombang. Ini jelas membuat pengemudi bisa tetap fokus menjaga kendali setir dan juga tidak cepat lelah. Selain itu, di tiap kursi terdapat ‘air suspension’ atau suspensi udara agar bokong tidak lekas lelah di jalan keriting. Tinggal pencet tombol besar di bawah jok, maka udara pun terpompa penuh dan duduk mentul-mentul.
Mercedes-Benz Actros 4048 ini masuk ke dalam kasta atas keluarga Actros dengan kemampuan angkut muatan hingga 40 ton dan memiliki tenaga hampir 480 PS. Bicar truk mewah, pasti punya fitur unggulan yang canggih. Kemampuan off road didukung oleh fitur Crawler Mode yang membuat mobil bisa merayap tanpa pengemudi harus menginjak pedal gas.
Sekarang tinggal membandingkan bagaimana handling atau pengendalian di balik setirnya. Mercedes-Benz hanya membekali Actros 4048 dengan integral power steering, tanpa ada fitur tambahan seperti di Volvo FMX 400. Sekalipun tanpa ‘dopping’, pengendalian Actros 4048 ini ringan banget. Saat lewat jalan bergelombang memang butuh koreksi namun menjaga kendali setirnya tetap enteng kok.
Awalnya memang, sempat ada kekhawatiran bila setirnya berat atau kurang presisi namun hal itu sirna seketika di belokan pertama. Istilahnya, belok dengan style ‘cuci piring’ pun bisa dilakukan pada Actros ini.
Karakter setir Mercy ini putarannya lebih banyak. Memang sih lebih repot saat berbelok tajam tapi tingkat presisinya lebih baik. Pengemudi pun jadi lebih mudah dalam beradaptasi mengemudikannya. Saya seolah seperti mengemudikan Nissan Terra yang terkenal ringan setirnya tapi presisi.
Tenaga pengemudi pun bisa digunakan untuk fokus mengambil haluan atau memperhatikan jalan di depan dan bagian buntut apabila ada gandengan. pengemudi akan lebih cepat beradaptasi karena putaran setirnya sangat presisi. Kejadian truk melebar atau kepala kurang masuk bisa dihindari. Harga memang nggak bisa bohong, soalnya Actros dan Arocs harga paling murahnya sudah di atas Rp 1 miliar.