Pabrikan Jepang Gabung Kembangkan Mobil Listrik Komersial
Jakarta – Suzuki Motor Corporation dan Daihatsu berkolaborasi untuk mengembangkan mobil listrik komersial yang dipimpin Toyota Motor Corporation. Kolaborasi ini akan fokus membuat kendaraan jenis truk sampai mobil-mobil yang berukuran lebih kecil di Jepang.
Baik Suzuki dan Daihatsu akan memegang saham sebesar 10% dalam joint venture atau perusahaan patungan yang dibentuk untuk kolaborasi ini. Sementara Toyota memegang saham dengan porsi paling banyak yakni 60%.
“Dengan Suzuki dan Daihatsu bergabung ke dalam proyek ini dan bekerjasama, kami akan mampu melebarkan lingkaran perusahaan. Bukan hanya mencakup kendaraan komersial tapi juga mobil-mobil yang lebih kecil,” terang Akio Toyoda, Presiden Toyota Motor Corporationn, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (23/7/2021).
Dirinya melanjutkan, dengan ekspansi ini pihaknya percaya produsen otomotif Jepang dapat melangkah bersama-sama lebih dekat dengan mobilitas yang lebih baik bagi masyarakat.
Sebelumnya, Toyota, Isuzu, dan Hino telah lebih dulu meluncurkan kolaborasi Commercial Japan Partnership Technologies Corporation pada April lalu. Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat daya saing para pabrikan dalam industri kendaraan komersial yang terkoneksi.
Aktivitas yang ada di dalam kerjasama ini meliputi pengembangan truk elektrik, kendaraan yang terkoneksi, dan penggunaan teknologi fuel cell.
Sementara, Presiden Daihatsu Soichiro Okudaira mengatakan, keputusan untuk bergabung dengan kolaborasi ini akan membawa sejumlah keuntungan, di antaranya ialah data sharing.
Hal ini akan sangat bermanfaat bagi pihaknya guna menyediakan layanan yang lebih baik untuk konsumen sekaligus meningkatkan efisiensi logistik.
Disebutkan, keputusan para pabrikan otomotif Jepang bersatu lewat kolaborasi ini adalah sebagai respons terhadap kompetisi dari perusahaan teknologi yang juga melebarkan sayap membuat mobil listrik dan otonom.
Bukan yang Pertama Kali
Kerjasama semacam ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh beberapa pabrikan asal Jepang.
Toyota dan Isuzu pernah melakukannya selama 12 tahun untuk mengembangkan mesin diesel. Namun, kolaborasi tersebut bubar pada 2018.
Dalam laporan terpisah yang terbit Maret lalu, Akio Toyoda menyampaikan, ”Kami pernah bergabung untuk membuat mesin diesel kecil bersama-sama, tapi kami tidak mengidentifikasi tujuannya secara spesifik dan akhirnya memutuskan untuk mengambil jalan masing-masing.”
Tapi sekarang, masih menurutnya, kendaraan elektrik termasuk mobil listrik komersial menjadi kepentingan bersama untuk menjajaki kolaborasi semacam itu lagi.
Baca Juga:
- Upaya Pemerintah Mempercepat Popularitas Kendaraan Listrik di Indonesia
- Menperin Dorong Toyota hingga Mazda Lakukan Pengembangan Kendaraan Listrik
Penulis: Mada Prastya
Editor: Santo Sirait