Pahami Beberapa Jenis Mobil Matic yang Ada di Indonesia
Jenis transmisi mobil matic yang ada di Indonesia ternyata cukup beragam. Sayangnya masih banyak orang yang belum tahu tentang hal ini.
Kini hampir semua produsen otomotif menawarkan mobil dengan transmisi matic ketimbang manual. Alasannya adalah kenyamanan berkendara, terutama saat macet.
Untuk diketahui, sebenarnya tidak semua mobil memakai jenis matic yang sama. Ya, ada beberapa jenis.
Pengertian Mobil Matic
Sebelum mengupas lebih dalam, ketahui dulu pengertian dari arti mobil matic. Mobil dengan transmisi otomatis ini seluruh perpindahan transmisinya diatur tanpa harus menginjak pedal kopling.
Transmisi metik Avanza (Foto: Ombro)
Di bagian bawah hanya terdapat dua pedal yang terdiri dari gas dan rem. Pengemudi cukup menggunakan tuas persneling di posisi D dan mobil akan mengatur perpindahannya secara otomatis.
Walaupun terlihat mudah dikendarai, tetapi masih banyak yang bingung menggunakannya dengan baik, lho. Untuk itu diperlukan feeling dan adaptasi untuk bisa merasakan perpindahan giginya saat sedang berkendara.
Cara Mengerem Mobil Matic di Turunan
Jenis Mobil Matic di Indonesia
Lantas, ada jenis mobil matic apa saja di Indonesia?
Walaupun sama-sama memakai transmisi otomatis, tetapi cara kerjanya ada yang berbeda-beda.
Umumnya, beberapa jenis transmisi tersebut terdiri dari matic konvensional dengan torque converter, continuous variable transmission (CVT), dual clutch transmission (DCT), dan automated manual transmission (AMT).
Tombol Transmisi Hyundai Kona Electric (Foto: Carmudi/Mada Prastya)
Supaya Carmudian makin mengerti, yuk, kita bahas satu-persatu tentang jenis transmisi mobil matic yang ada di Indonesia ini, ya.
- Transmisi Matic Konvensional
Jenis mobil matic pertama ini dikenal sebagai matic konvensional karena penggunaannya yang sudah cukup lama. Sebenarnya transmisi jenis ini sudah digunakan sejak era 1940-an, sehingga wajar disebut sebagai matic tua.
Teknologi yang digunakan terbilang sangat sederhana, di mana mengandalkan mekanisme dari gesekan dan tekanan oli. Gir yang ada di dalam transmisi akan aktif untuk menentukan tingkat kecepatan dan torsi.
Penyaluran torsi dari mesin ke gir menggunakan torque converter yang berbentuk seperti donat. Komponen ini bekerja mengikuti putaran mesin, semakin tinggi putaran mesin semakin besar tenaga yang dihasilkan.
Walaupun jenis transmisi ini adalah matic tua, ternyata masih digunakan di beberapa mobil baru. Misalnya Toyota Agya-Daihatsu Ayla, Daihatsu Sirion, Kijang Innova, Pajero Sport, Toyota Avanza, dan beberapa mobil lainnya.
- Transmisi Matic CVT
Lalu ada jenis transmisi matic pada mobil yang menggunakan CVT. Banyak produsen otomotif yang memilih menggunakan transmisi matic jenis CVT lantaran memiliki kelebihan.
Salah satu kelebihannya adalah mampu membuat kerja mesin lebih ringan, konsumsi BBM yang cukup baik, dan yang terakhir mampu memberikan perpindahan gigi yang sangat halus.
Saking halusnya bahkan perpindahan gigi bisa tidak terasa. Hal inilah yang membuat banyak produsen otomotif cenderung menggunakan matic jenis CVT.
Cara kerjanya sendiri menggunakan perubahan diameter dari puli sebagai drive dan driven pulley. Kedua puli tersebut yang akan mengikuti putaran mesin yang disambung memakai sabuk dari bahan baja.
Putaran yang dihasilkan pada puli akan membuat rasio transmisi ini terus berubah dan membuat kerja mesin menjadi lebih ringan. Saat ini mobil yang menggunakan jenis matic CVT cukup banyak.
Di antaranya Honda Brio, Honda BR-V, Toyota Sienta, Honda HR-V, Nissan Grand Livina, Honda CR-V Turbo, dan masih banyak lagi.
Cara Mudah Mengendarai Mobil Matic
- Transmisi Matic DCT
Kemudian ada jenis transmisi mobil matic dengan dual clutch atau DCT. Prinsip kerjanya mengandalkan dua poros terpisah dengan masing-masing satu kopling di dalamnya.
Kopling pertama berperan untuk persneling ganjil dan kopling lainnya untuk persneling genap. Banyak juga yang menyebut jika DCT adalah kopling manual yang diotomatisasi.
Penggantian gigi pada matic jenis ini diatur sepenuhnya oleh ECU, umumnya banyak dijumpai pada mobil keluaran Eropa. Kelebihan dari matic ini adalah akselerasi yang lebih responsif dan memberikan perpindahan gigi yang cepat. Salah satu mobil yang memakai matic ini adalah Kia Seltos.
- Transmisi Matic AMT
Lalu jenis mobil matic lainnya ada automated manual transmission atau AMT. Matic jenis ini menggunakan model manual yang dibekali dengan kopling kering dengan pergerakan kopling yang bekerja otomatis.
Sayangnya, banyak orang Indonesia tidak familiar dengan transmisi satu ini sehingga banyak orang merasa jika perpindahan gigi AMT terasa aneh. Sebenarnya sih karena belum terbiasa saja.
AMT dikendalikan oleh aktuator hidrolik dan bekerja menurut putaran mesin. Beberapa mobil yang menggunakan matic jenis ini di antaranya ada Wuling Cortez, dan Suzuki Ignis.
Transmisi AGS generasi kedua Suzuki Ignis (Carmudi Indonesia – Bagja)
Untuk bisa menggunakan transmisi AMT dengan halus, pengemudi bisa melepas pedal gas sedikit ketika transmisi hendak shifting atau pindah. Jika pedal gas tidak dilepas sesaat, maka perpindahan gigi akan terasa kasar dan kurang nyaman.
Kendati demikian, salah satu kelebihan dari matic jenis ini adalah cukup responsif untuk digunakan dalam perkotaan. Selain itu pengemudi bisa menggunakan mode manual yang tersedia.
Posisi Transmisi Matic yang Benar di Lampu Merah
Gejala Mobil Matic Rusak
Jika tidak dirawat dengan benar, maka transmisi matic bisa bermasalah atau rusak. Jika sudah begini maka perbaikannya akan memakan biaya yang cukup besar, lho.
- Suara Bising
Gejala pertama yang bisa diidentifikasi salah satunya adalah munculnya suara bising. Biasanya suara bising ini terdengar dari bagian bawah, atau transmisi.
Misalnya ada yang berbunyi dengung ketika mobil dipakai jalan, atau berbunyi ketika dipindah dari D ke R atau dari P ke D. Jika sudah mendengar hal seperti ini sebaiknya lakukan pemeriksaan ya.
Mengenal perkembangan transmisi. Foto/Istimewa.
Sebab transmisi yang baik dan normal umumnya tidak menimbulkan suara sama sekali. Jika suaranya cenderung keras, siap-siap melakukan perbaikan transmisi matic ya.
- Perpindahan Gigi Terasa Kasar
Ciri lain dari transmisi matic bermasalah adanya perpindahan gigi yang terasa kasar. Misalnya seperti perpindahan yang terasa ‘jeduk’ saat berjalan.
Biasanya gejala seperti ini dialami oleh mobil yang usianya sudah lebih dari 10 tahun. Transmisi yang sudah mulai jeduk ini biasanya dikarenakan sang pemilik mobil agak malas merawat mobil.
Salah satu penyebabnya bisa diakibatkan oleh telatnya ganti oli transmisi. Atau bisa juga karena kebiasaan mengemudi yang cukup kasar.
Sehingga transmisi bekerja lebih ekstra dan lebih cepat rusak. Misalnya pengemudi memindahkan gigi dengan kasar saat mobil sedang berjalan.
Atau bisa juga terlalu cepat memindahkan ke posisi P tetapi mobil belum berhenti sempurna. Terkadang hal sepele seperti ini yang lama kelamaan bisa merusak transmisi mobil.
- Respons Lambat
Saat kamu menginjak gas, mesin terasa sedikit meraung ketika tuas transmisi di posisi D. Namun kendaraan tersebut tidak berjalan seperti biasanya.
Ilustrasi mobil transmisi otomatis (Foto: my-otomoto)
Jika Carmudian mengalami hal tersebut, rasanya patut curiga. Sebab mobil yang responsnya agak melambat juga menjadi salah satu gejala transmisi matic bermasalah.
- Sulit Pindah Gigi
Ketika baru mau memindahkan gigi, ternyata tuas transmisinya cukup keras. Perpindahan gigi juga cukup sulit.
Hati-hati juga nih, bisa saja ini menjadi ciri lain matic yang sudah mulai rusak. Perpindahan gigi yang sudah mulai sulit bisa menjadi diagnosa awal kerusakan transmisi.
Umumnya pemilik mobil merasa sulit memindahkan gigi dari D ke N atau dari D ke 1 atau bahkan ke posisi P. Sejatinya transmisi matic yang masih oke akan halus perpindahan giginya.
Gejala transmisi yang sulit pindah gigi biasanya menandakan kerusakan yang cukup parah. Sebab jika sudah sampai sulit pindah gigi, umumnya komponen di dalam transmisi sudah banyak yang rontok.
Nah, setelah mengetahui beberapa jenis mobil matic yang ada setidaknya bisa memberikan pengetahuan lebih kepada Carmudian. Mau apapun transmisinya asal dirawat dengan benar tetap akan memberikan rasa aman dan nyaman, kok.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
