Reviews Sepeda motor

Pakai Mesin Overstroke, Honda Genio Enak Buat Main Bore Up

Honda Genio

Honda Genio resmi diluncurkan PT AHM. (Foto: Carmudi/Dimas).

Tangerang Selatan – Ada yang menarik dari peluncuran Honda Genio beberapa waktu lalu. Skutik besutan Honda ini dibekali mesin baru 110 cc dengan karakter overstroke. Maksudnya, desain silindernya memiliki perbandingan panjang langkah yang lebih besar dari diameter.

Mesin ini menurut catatan mampu hasilkan daya 8,9 Hp/7.500 Rpm, dan torsi puncak mencapai 9,3 Nm/5.500 Rpm. Desain long stroke ini menurut Endro Sutarno dari Technical Service Department PT Astra Honda Motor berdampak pada konsumsi bahan bakar yang lebih efisien dan bertenaga.

“Dimensi silinder Genio ini 47×63,1 mm atau overstroke, dengan kompresi lebih besar dari Beat yaitu 10,0:1. Tenaga yang dihasilkan pun jadi lebih besar yaitu 6,63kW/7500 Rpm sedangkan mesin yang dipakai Honda BeAT menghasikan tenaga 6,38 kW/7.500 kW,” jelas Endro beberapa waktu lalu.

Honda Genio

Honda Genio. (Foto: Carmudi/Dimas)

Nah, ada keuntungan dari layout silinder dengan karakter overstroke ini. Endro mengungkapkan bila jenis mesin ini bisa dimodifikasi dengan bore up. Hasilnya, tenaga pasti lebih meningkat dari standarnya dan performa semakin gahar.

“Jenis liner ini bisa dimodifikasi, dan aman bila melakukan bore up karena dindingnya masih cukup tebal. Untuk amannya bila ingin bore up, diameternya bisa dibesarkan dari 47 menjadi 48,5 mm,” tuturnya.

Nah, karena ini memakai mesin dengan kompresi tinggi yaitu 10,0:1 maka jenis bahan bakar yang digunakan pun minimal harus memakai RON 92. Bila nekat memakai bensin bersubsidi atau RON 90 maka membuat mesin kurang bertenaga dan muncul gejala ngelitik.

Untuk di kota besar pastinya cukup mudah mendapatkan bensin dengan oktan 92. Namun, motor ini bisa sedikit kesulitan mendapat bahan bakar non subsidi bila digunakan di kota-kota kecil yang lebih banyak menyediakan bensin RON 90 ke bawah.

Desain V-Belt Honda Genio Semakin Minim Gesekan

Honda Genio

Spesifikasi mesin Honda Genio. (Foto: Carmudi/Dimas)

Endro menjelaskan, ubahan lainnya pada Genio terdapat pada belt dengan desain W-Cog. CVT Belt dengan desain gerigi dua sisi atas dan bawah yang diklaim mampu memberikan peningkatan pada penyaluran tenaga ke roda belakang. V-Belt tersebut jelas memiliki desain berbeda dibandingkan skuter matik honda yang sudah dipasarkan yang memakai gerigi di satu sisi saja.

“Desain V-Belt W-Cog bisa mengurangi gesekan dan suara CVT menjadi lebih hening. Selain itu, W-Cog juga menunjang cengkeraman belt yang lebih baik,” ucapnya.

Power to Weight Ratio Lebih Baik

Test Ride Honda Genio 2019 Lengkap. (Foto: Carmudi/Dimas)

Endro menuturkan bila Honda Genio memakai jenis rangka baru Enhance Smart Architecture Frame (eSAF). Jenis rangka ini menurutnya memiliki bobot yang lebih ringan namun tingkat rigid atau kekakuan yang tinggi. Lebih lanjut, desain mesin yang kompak pastinya turut mengurangi bobot karena hanya butuh pelumas 700 cc.

Genio hanya memiliki berat 89 kg (tipe CBS) dan 90 kg (tipe CBS-ISS). Ini jelas lebih ringan daripada berat BeAT yang 94 kg, Scoopy 96 kg, serta Vario 125 yang berbobot 109 kg. Untuk skutik yang sama-sama bermesin 110 cc, perbandingan power to weight ratio di Honda Genio lebih baik.

Untuk penjelasannya, PWR Honda Genio yaitu 6,63 kW/90 kilogram atau 0,074. Sementara itu, PWR pada Honda BeAT yakni 6,38 kW/ 94 kg atau 0,068. Di atas kertas, spesifikasi Genio pastinya menghasilkan performa lebih ciamik dari para pendahulunya dan tinggal kita buktikan saja di atas aspal bagaimana realitanya. (dms)

Spesifikasi Honda Genio

tipe mesin 4 – Langkah, SOHC, eSP
sistem suplai bahan bakar PGM – FI ( Programmed Fuel Injection )
diameter x langkah 47,0 x 63,1 mm
tipe tranmisi Automatic, V-Matic
rasio kompresi 10,0 : 1
daya maksimum 6,6 kW ( 9,0 PS ) / 7.500 rpm
torsi maksimum 9,3 Nm ( 0,95 kgf.m ) / 5.500 rpm
tipe starter Elektrik dan Kick Starter
tipe kopling Automatic Centrifugal Clutch Dry Type

tipe rangka Underbone – eSAF ( Enhanced Smart Architecture Frame )
tipe suspensi depan Telescopic
tipe suspensi belakang Swing Arm dengan Suspensi Tunggal
ukuran ban depan 80/90 – 14 M/C Tubeless
ukuran ban belakang 90/90 – 14 M/C Tubeless
rem depan Cakram Hidrolik Piston Tunggal
rem belakang Tromol
sistem pengereman Combi Brake System

kapasitas tangki bahan bakar 4,2 L
kapasitas minyak pelumas 0,65 L ( Penggantian Periodik )

tipe baterai atau aki MF 12 V – 3Ah ( Tipe CBS ) , MF 12 V – 5 Ah ( Tipe CBS – ISS )
sistem pengapian Full Transisterized
tipe busi NGK MR9C-9N

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts