Berita Mobil Tips dan Trik

Para Pemilik Mobil Diesel, Jangan Biarkan Mobil ‘Masuk Angin’

Jakarta –  Solar mempunyai zat molekul yang berbeda dengan bensin. Solar tergolong dalam bahan bakar minyak, yang dimana zat kandungannya hampir sama dengan minyak tanah.

Cara solar dapat naik ke system pembakaran mesin, dengan didorong oleh pompa solar dan disaring oleh filter solar. Bahan bakar jenis solar dapat terbakar di system bakar injector diesel dengan cara dihembuskan.

Solar yang dibakar dengan cara dihembuskan seperti pengabutan, terbakar di Nozel untuk mobil bermesin diesel. Maka dari itu baiknya solar yang akan terbakar harus seutuhnya murni tanpa timbal dan kotoran.

“Perawatan kendaraan bermesin Diesel itu susah-susah gampang, mengapa demikian? Mobil bermesin diesel itu jarang rewel, asalkan solar yang digunakan bagus, tanpa timbal, terhindar dari kotoran. Itu yang harus diperhatikan agar kotoran dan solar tidak terhambat untuk naik ke pompa solar,” himbau Taufik, mekanik mobil mesin Diesel.

Pengisian solar harus selalu diatas jarum setengah tangki

Untuk menghindari pengendapan kotoran solar pada tengki, alangkah baiknya saat jarum apung tangki bahan bakar pada speedometer menunjukan posisi setengah bar, segera lakukan pengisian bahan bakar.

Pengisian tambahan bahan bakar solar, dimaksudkan agar kotoran pada tangki bbm tidak naik kedalam pompa solar dan filter solar.

Hal tersebut dimaksudkan agar solar yang hendak masuk ke dalam injector diesel tidak tersendat dengan adanya kotoran di dalam tangki, dan naik ke pompa solar ataupun filter solar.

Sisi lain, jika bbm tidak full, dapat mengakibatkan solar telat untuk naik ke mesin yang biasanya orang menyebut ‘masuk angin’.

Penyakit umum ini biasa terjadi karena terlambatnya mengisi solar, maka hendaknya penambahan solar dan pengecekan harus rajin dilakukan.

Hal yang harus dilakukan jika terjadi mogok karena masuk angin pada solar sehingga berpotensi mogok:

• Periksa solar yang terdapat pada pompa solar, terdapat solar atau tidaknyakocok/pompa, hingga solar keluar pada pembuangan solar.

• coba nyalakan mesin, jika mesin dapat kembali menyala secara normal, pertanda bahwa solar tersebut berhasil terhembuskan di injector dan terbakar, sehingga mobil dapat kembali berjalan.

(Penulis: Endara Darata)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts