Tips dan Trik

Pasang Filter Solar Ganda, Bikin Mesin Diesel Tetap Prima

mesin diesel Commonrail truk ringan Isuzu

Mesin diesel Commonrail Isuzu Elf NMR 81 Euro4 telah dilengkapi filter solar ganda (Foto: Enda/Carmudi)

Jakarta – Mesin diesel yang terkenal bandel pun dapat mengalami masalah jika penanganannya tidak tepat. Tidak jarang, mesin diesel mengalami masalah hanya disebabkan oleh benda seperti filter solar yang cepat kotor. Untuk mengantisipasi kualitas solar yang buruk, banyak pabrikan kini memakai filter solar ganda.

Cara ini dilakukan untuk antisipasi karena solar yang dijual eceran seperti di pedalaman yang kondisinya tak bisa dipastikan. Seringkali, kandungan air atau kotoran dalam solar cukup banyak, sehingga bisa mengganggu kinerja mesin. Tidak hanya itu, saluran bahan bakar bisa tersumbat, bahkan nosel bisa rusak.

Teknologi mesin commonrail yang telah banyak diterapkan di mesin diesel modern tentunya menuntut asupan bahan bakar jenis solar dengan kualitas baik. Apabila hanya memakai filter solar tunggal bawaan mobil, performa akan berkurang. Bisa tersendat-sendat ketika digas atau mengeluarkan kepulan asap hitam.

Terlebih, saat ini pemerintah mendorong konversi ke biosolar. Dampak penggunaan solar B20 terhadap mesin yaitu lebih sering ganti saringan filter BBM. Ini membuat solar B20 banyak dikeluhkan produsen otomotif di Indonesia akibat efek setelah digunakan.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kondisi solar di Indonesia tergolong buruk dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara apalagi Eropa. Sebagai perbandingan, penggantian filter solar normalnya dilakukan setiap 20 ribu kilometer. Akibat pemakaian biosolar ini, penggantian dilakukan pada 10 ribu kilometer, sehingga menambah biaya perawatan bagi pemilik kendaraan.

Aplikasi filter solar ganda ini adalah upaya pembenahan kualitas bahan bakar yang dikonsumsi menjadi lebih bersih. Konsepnya yaitu dengan menambahkan filter tambahan yang diletakkan di antara tangki dan filter solar utama. Bagi mobil yang belum memakai filter solar ganda, bisa memodifikasi sendiri karena kini dudukan atau perangkatnya sudah banyak tersedia di toko sparepart atau online shop.

Fungsi Filter Solar Ganda

Mesin Diesel Toyota Innova (Foto: Youtube)

Seiring perkembangan teknologi, mesin diesel kini sudah dibekali teknologi commonrail. Teknologi suplai solar ini diatur secara otomatis dan membutuhkan kualitas solar yang baik. Untuk mengantisipasi kualitas solar yang buruk, pabrikan mobil telah melengkapi dengan filter solar ganda.

Tujuan memakai filter yang digandakan (double) ini untuk menghasilkan kualitas solar yang lebih baik. Pada Chevrolet Spin Diesel contohnya, filter pertama berfungsi untuk water dan sedimen trap. Fiter ini menjebak kandungan air dan debu halus atau sulfur yang bisa mengendap.

Selanjutnya yang kedua filter partikel, berguna untuk menyaring debu halus atau kotoran yang bisa mengendap dan tak tersaring di filter pertama. Biasanya, filter yang perlu penggantian yaitu filter solar yang kedua.

Beberapa jenis mobil bermesin diesel commonrail sayangnya hanya menyediakan satu jenis filter untuk menanggung beban dua fungsi di atas. Ini tentunya membuat kerja filter semakin berat karena harus menyaring air, sulfur, hingga kotoran secara bersamaan. Bila filter solar sudah kotor, maka kinerja injektor ke mesin jadi tersumbat karena endapan sulfur.

Khusus bila mobil sering digunakan bepergian di luar kota besar sebaiknya pasang filter solar ganda. Cara kerjanya yaitu solar dari pompa sebelum masuk filter bawaan mobil, dilewatkan dahulu pada filter tambahan. Ini membuat penyaringan sulfur jadi lebih baik dan kinerja injektor tetap optimal.

Indikator Saat Filter Solar Sangat Kotor

Saat filter solar sudah kotor sedikit, biasanya sistem keluar peringatan di dasbor untuk segera ganti filter bahan bakar. Dalam buku manual mobil bahwa filter solar dapat digunakan hingga 100.000 kilometer. Namun pada kenyataannya, mobil dengan bahan bakar Bio Solar memiliki masa pakai yang lebih singkat dibanding mobil yang menggunakan bahan bakar Pertamina Dex.

Jenis Solar bersubsidi milik Pertamina yang beredar saat ini ialah berjenis B20. Artinya, telah dicampur dengan 20% minyak nabati atau fatty acid methyl ester (FAME). Kandungan tersebut berujung pada kotoran yang lebih banyak pada saringan bahan bakarnya.

FAME menghasilkan cairan residu berupa gel yang menutup saringan sehingga mengurangi tenaga dari kendaraan bermesin diesel. Selain itu, filter solar kadang sudah dipenuhi endapan sulfur berwarna hitam yang berasal dari buruknya kualitas bahan bakar kita pada 10.000 kilometer pertama.

Ini lantas membuat indikator engine check juga kerap menyala, akibat ada kotoran atau bahkan air yang bercampur dengan bahan bakar di ruang fuel injection pump.

Memang, pada mobil tertentu seperti Toyota Innova dan Fortuner, masalah itu dapat diatasi sementara dengan cara membersihkan filter tersebut menggunakan bensin. Setelah dibersihkan, kotoran yang menghambat dapat berkurang namun tidak seluruhnya.

Pemasangan filter solar ganda bisa dilakukan sendiri untuk part plug and play. Namun, kita sebaiknya meminta bantuan mekanik berpengalaman agar urutan pemasangannya benar suplai solar berjalan normal ke injektor.

Pemasangan filter tambahan ini pun relatif mudah dan cepat pengerjaannya. Untuk filter universal, penempatannya masih memanfaatkan sisa ruang yang berdampingan dengan posisi asli fuel filter bawaan standarnya. Dengan demikian, kerja filter bawaan jadi lebih ringan dan periode penggantian semakin panjang.

Pemasangan Double Filter

Filter Solar Ganda di Kijang Innova

Pemakaian double filter ini bila dihitung-hitung jadi lebih hemat di mobil yang memakai single filter. Apalagi bila kita melakukan modifikasi sendiri sehingga bisa memilih jenis filter tambahan yang akan dipakai. Filter tambahan diubah fungsinya sebagai filter pertama untuk menyaring bahan bakar.

Ambil contoh untuk Kijang Innova Reborn, harganya yaitu Rp325 ribuan. Tentunya bila melakukan penggantian rutin setiap 10 ribu kilometer akan sedikit terasa berat dari sisi biaya. Untuk mensiasatinya, kalian bisa menambah filter tambahan menggunakan filter solar milik Mitsubishi Colt Diesel yang harganya Rp50 ribuan.

Dengan menambah bujet sekitar Rp50 ribuan, masa pakai filter solar bawaan bisa bertahan hingga 20 ribu kilometer. Bila tidak mau repot, kita bisa langsung membeli versi double filter yang banyak tersedia di online shop dan tinggal melakukan pemasangan saja di bengkel.

Namun demikian, aplikasi filter solar tambahan diikuti dengan penambahan electric pump untuk meringankan kinerja pompa bahan bakar standar mobil. Pada Innova Reborn, bisa memanfaatkan rotak Daihatsu Espass untuk electric pump tambahannya.

Penyesuaian yang perlu dilakukan saat memakai double filter antara lain hose baru, bracket, konektor, dan sensor. Beban kerja filter original jauh berkurang setelah memasang filter tambahan karena fungsinya menyaring partikel super halus saja (nano).

Bila filter bawaan belum berlumpur tebal, maka tidak perlu diganti. Jadi, bahan bakar yang masuk ke filter asli sudah dalam keadaan bersih. Apabila mau mengganti filter, tinggal mengganti yang tambahan terlebih dahulu sehingga lebih hemat.

Perawatan Double Filter Solar

Sekalipun kita sudah memasang filter tambahan, bukan berarti kita abai soal kualitas bahan bakar yang masuk ke mesin. Kita perlu melakukan perawatan rutin agar kinerja injektor tetap prima. Dengan demikian, masa pakai filter solar bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Gunakan diesel cleaner secara teratur atau setiap kali servis karena cairan ini efektif membershikan sistem pasokan bahan bakar, termasuk injektor. Setidaknya kita setahun sekali menguras tangki bahan bakar untuk membersihkan endapan kotoran.

Jangan lupa, filter solar baik yang bawaan atau tambahan tetap dibersihkan setiap 5 ribu kilometer. Dengan membersihkan secara rutin tersebut, bisa mencegah sisa sulfur dan kotoran halus menyumbat injektor dan saluran bahan bakar.

 

Penulis: Yongki Sanjaya

Editor: Dimas

Baca Juga:

Tengok Biaya Perbaikan Mobil Pasca Terendam Banjir

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts