Pemerintah Targetkan 400 Ribu Kendaraan Listrik di Indonesia pada 2025

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan 400 ribu kendaraan listrik ada di Indonesia pada 2025.
“Dari Peta Jalan Transisi Energi yang telah kami susun, kami harapkan dapat terlaksana di mana sudah ada 400 ribu kendaraan listrik pada 2025,” ujar Agus Tjahjana, Staf Khusus Menteri ESDM Republik Indonesia, dalam keterangan resmi yang diterima Carmudi.
Terkait dengan target ini, Agus Tjahjana juga menyampaikan bahwa sudah ada komitmen dan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, serta swasta yang tercipta dengan baik.
“Ini untuk mewujudkan Net Zero Emission pada 2060,” terangnya.
Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Taufiek Bawazier turut menilai Indonesia telah siap masuk ke ekosistem kendaraan listrik.
“Target 400 ribu kendaraan listrik sudah jadi road map dari Pemerintah baik kendaraan roda dua maupun empat. Industri otomotif termasuk sektor strategis dan berperan penting dalam kesejahteraan masyarakat, serta dapat mendukung ekonomi nasional,” ujarnya.
Ia pun berharap para mahasiwa Indonesia punya research di mana dapat menghasilkan berbagai teknologi penunjang yang dapat diimplementasikan.
Selain itu, baterai yang termasuk salah satu komponen utama pada kendaraan listrik perlu standarisasi yang sesuai dengan kebijakan seperti ISO 18243-2017, sehingga nantinya Indonesia bisa menjadi produsen baterai nasional.
Hanya Jual Kendaraan Listrik Mulai 2040
Pemerintah juga menargetkan Indonesia hanya menjual kendaraan listrik mulai 2040, baik kendaaraan roda dua maupun empat dengan tujuan sebagai bentuk peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke tenaga listrik.
“Mulai 2040, sepeda motor yang dijual bertenaga listrik. Sementara itu, mobil yang dijual mulai 2050 juga kendaraan listrik (EV),” ujar Arifin Tasrif, Menteri ESDM, dilansir dari Reuters.
Rencana ini diklaim sudah didukung ketersediaan bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik seperti nikel dan kobalt cukup tinggi.
Ada pula beberapa perusahaan yang berinvestasi di Indonesia untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik, salah satunya LG.