Penjualan Mobil Indonesia Mulai Membaik?

DI tengah lesunya penjualan mobil Indonesia di awal tahun ini, pihak pemegang merek masih optimis pasar otomotif nasional akan segera membaik. Hal itu ditandai dengan catatan penjualan di bulan Maret yang kembali menuju level 100 ribu unit, diharapkan April ini penjualan mobil masih berkisar di angka tersebut.
“Di bulan pertama Januari ke Februari tahun 2015 ada kecenderungan menurun 80 ribuan unit. Kemudian Maret naik ke level 100 ribu unit. Jadi ini bisa menjadi indikasi positif bahwa penjualan mobil Indonesia telah recovery. Tapi ini belum bisa dijadikan kepastian, sampai kita menunggu di bulan April,” jelas Budi Nur Mukmin, General Manager of Marketing Strategy and Product Planning PT Nissan Motor Indonesia, usai jumpa pers Nissan GT Academy, Selasa (28/4) kemarin.
Kecurigaan Budi dilandasi atas strategi pemegang merek kendaraan di Indonesia yang tengah melakukan pengurangan stok mobil untuk dijual sejak bulan November silam. “Bulan Maret kemarin angka penjualan itu naik hanya sementara. Karena hampir semua merek itu mengurangi stock di bulan November, jadi sejak bulan itu hingga Januari 2015 penjualan turun drastis. Itu artinya semua merek mengurangi stok yang ada di pasar dan bulan Maret stock mereka sudah normal sehingga mereka kembali meningkatkan angka wholesales,” urai Budi lebih lanjut.
Di Semester Kedua Penjualan Mobil Indonesia Meningkat
Sementara itu Rizwan Alamsyah Ketua IV Gaikindo menuturkan proyeksi ke depan bisnis otomotif kembali bangkit, jika dalam semester kedua baru naik maka total penjualan tahun ini bisa di bawah tahun 2014. “Faktor yang bisa membuat penjualan meningkat adalah lebaran, kemudian ada pertumbuhan ekonomi dan program pemerintah yang nyata tahun ini,” kata Rizwan yang juga menjabat Executive Marketing Director of MFTBC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors ini.
Di sisi lain, Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gaikindo juga mendapatkan keyakinan bahwa penjualan mobil Indonesia akan bangkit di semester kedua. Tapi dirinya bingung dengan prediksi dari para ahli ekonomi yang menyatakan semester kedua nilai tukar rupiah menguat, tapi dirinya tidak mengetahui berapa besar tingkat kenaikannya. “Harapan saya bahwa tahun ini Indonesia bisa menjual mobil seperti tahun lalu sebesar 1,2 juta unit,” tandasnya.