Tips dan Trik

Pentingnya Mengatur Posisi Headrest Pengemudi, Cegah Cidera dan Sakit Leher

Mengatur Posisi Headrest

Headrest dibuat terpisah sehingga pengemudi atau penumpang bisa mengatur dengan pas

Jakarta – Headrest bagi kebanyakan orang dianggap sebagai penunjang kenyamanan selama berkendara. Padahal, headrest ini sebenarnya merupakan salah satu fitur keselamatan mendasar di mobil. Untuk itu, kita perlu tahu bagaimana mengatur posisi headrest supaya nyaman dan tidak membuat cidera leher maupun kepala.

Perlu Anda ketahui, headrest ini bukan singkatan dari head-rest yang berarti sandaran kepala. Headrest ini singkatan dari head restraint yang berarti pengaman kepala.

Headrest sebenarnya berfungsi meredam hentakan ke bagian kepala yang ditimbulkan saat terjadi kecelakaan. Untuk itu, pabrikan telah merancang posisi dan tingkat kekerasan busa headrest agar bisa meredam hentakan ke kepala.

Saat terjadi tabrakan dari bagian depan, gaya dorong mobil turut mendorong tubuh pengemudi atau penumpang ke depan. Dalam hal ini, sabuk pengaman berfungsi menahan tubuh tetap pada kursi.

Nah, gaya dorongan balik inilah yang kemudian diserap oleh headrest sehingga kepala tetap tegak dan leher tidak patah.

Jok untuk balap umumnya memakai model headrest yang menyatu dengan sandaran karena memperhitungkan hal tersebut.

Fungsinya yang sangat vital membuat headrest perlu disetel dengan tepat. Penyetelan dilakukan pada kursi dengan headrest terpisah, di mana posisinya jangan terlalu tinggi atau rendah dari kepala.

Mengatur Posisi Ideal Saat Penyetelan Headrest

Mengatur Posisi Headrest

Mengatur posisi headrest yang ideal (Foto: Your Mechanic)

Headrest harus diposisikan dengan tepat dengan bagian belakang kepala. Penyetelan yang keliru efek negatifnya akan membuat leher akan berpotensi besar mengalami cedera serius.

Menggeser posisi headrest cukup dengan menekan tombol di bagian gagang, kemudian tarik ke atas atau dorong ke bawah sampai terdengar bunyi pengunci “klik”.

Headrest juga bisa dilepas dengan cara menarik terus ke atas hingga batangnya keluar dari bagian kursi.

Cara penyetelan ini juga bisa Anda pelajari di buku panduan pemilik kendaraan.

Saat menyetel, posisi paling atas headrest harus sejajar dengan ubun-ubun atau ujung kepala. Apabila headrest tidak bisa ditarik terlalu tinggi, maka posisikan sisi atas headrest sejajar dengan bagian tertinggi daun telinga telinga.

Sandaran yang terlalu pendek akan sangat membahayakan pengemudi. Ketika mengalami tabrakan dari belakang, kepala akan terdorong ke belakang dan leher melengkung ke belakang. Sebaliknya, bila terlalu tinggi malah menekuk leher ke depan.

Pabrikan kendaraan telah memperhitungkan ukuran serta ketinggian headrest di setiap kursi kendaraan secara proporsional sesuai postur pengemudi. Sandaran kepala berukuran lebih tinggi dan lebar sehingga kemungkinan kepala tertangkap oleh sandaran jadi lebih besar.

Dengan begitu, mencegah risiko kecelakaan lebih baik. Jarak antara kepala dan sandaran juga tidak lebih dari 4 inci.

Hal terpenting, jangan pernah berkendara tanpa adanya headrest, karena risiko patah leher saat terjadi kecelakaan bakal makin besar.

Headrest Bukan untuk Memecahkan kaca

Mengatur Posisi Headrest

Cukup sulit memecahkan kaca dengan headrest (Foto: Chinese Time Schools)

Beberapa waktu lalu beredar broadcast pada jejaring sosial tentang klaim sandaran kepala di kursi mobil dirancang khusus supaya bisa dilepas. Besi gagang yang kokoh dianggap bisa digunakan untuk memecahkan kaca jendela mobil dalam keadaan darurat.

Ini jelas salah kaprah, besi sandaran kepala sebetulnya tidak dirancang khusus untuk aplikasi tersebut. Fungsi dan tujuan utama diciptakan sandaran kepala pada mobil adalah untuk mencegah terjadinya Whiplash (kondisi dimana kepala terayun ke depan dan belakang akibat benturan) jika terjadi kecelakaan.

Tujuan Mengapa Headrest Bisa Dilepas Pasang

Tujuan pabrikan merancang headrest agar bisa dilepas juga beragam.

Nissan menegaskan bahwa ada kesulitan produksi yang mungkin timbul dari sandaran kepala untuk kursi penumpang di depan jika tidak dapat dilepas.

Menurutnya, akan sulit memasang kursi besar dilengkapi dengan sandaran kepala kedalam mobil berukuran kecil jika sandaran kepala di kursi tidak dapat dilepas.

Sementara bagi Honda, mereka menginginkan semua sandaran kepala supaya bisa dilepaskan hanya menggunakan tangan. Pabrikan Jepang ini khawatir bahwa sandaran kepala yang tidak dapat dilepas dapat membatasi fleksibilitas desain dari kursi.

Sedangkan Ford percaya bahwa apabila sandaran kepala untuk kursi penumpang di belakang dilepaskan akan memungkinkan penumpang untuk melipat kursi.

Hal tersebut guna menambah ruangan dan mengurangi kemungkinan ketidakcocokan dengan sandaran kepala anak-anak.

Posisi Duduk Pengemudi Harus Pas dengan Tinggi Headrest

cegah kantuk

Ilustrasi mengantuk saat mengemudikan mobil

Kursi di pengemudi kadang tidak seperti penumpang, bisa diatur posisi duduknya jauh lebih nyaman. Selama nyetir, pengemudi perlu memiliki posisi duduk yang tepat dan nyaman supaya tidak lekas lelah.

Posisinya jangan terlalu tegak tapi juga tidak merebah ke belakang. Posisi kursi juga harus sesuai jarak kaki ke pedal. Ini bakal berpengaruh dari sisi keselamatan dan juga kenyamanan.

Mengatur sandaran kursi berikut headrest yang tepat juga menjaga kita supaya tetap fokus dan pandangan tetap luas.

Sebelum mengemudi, perlu mengetahui beberapa hal terkait posisi duduk yang ideal.

Prinsip pengaturannya, lutut mesti membentuk sudut sekitar 110 derajat. Posisi ini berguna agar kaki bisa menekan pedal-pedal dengan kekuatan maksimum dan tidak cepat pegal.

Kamu sebagai pengemudi perlu memaju-mundurkan jok ke posisi yang pas sebelum menjalankan mobil. Tuas pengaturan biasanya berada di bawah jok pengemudi di sisi kanan atau kiri, atau di bagian depan.

Pengaturan jok elektrik cukup menekan tombol di bagian samping kanan kursi sopir. Patokannya, posisi lutut harus tetap menekuk dengan sudut yang tumpul. Tapi, jangan sampai terlalu selonjor karena menyulitkan kaki saat menginjak pedal.

Sudut kaki yang terlalu tegak membuat cepat lelah serta lutut pastinya mentok ke bagian bawah dasbor. Setelah dirasa ideal, penyetelan berlanjut ke sandaran kursi. Patokannya, bagian ini mesti menopang seluruh bagian punggung dengan baik.

Mengatur Sandaran Kursi yang Tepat, Sesuaikan dengan Posisi Headrest

Mengatur Posisi Headrest

Cara mengatur headrest (Foto: HSR Wheels)

Patokan untuk sandaran punggung ini terdapat pada bahu serta sikut. Sandarkan tubuh ke kursi dan luruskan tangan.

Setelah itu, pegang kemudi dengan posisi tangan di arah jam 10 dan 2. Perkiraan sudut pada sikut sekitar 120 derajat atau agak menekuk.

Posisi ini tangan bisa memiliki tenaga untuk memutar setir dan mengontrolnya secara maksimum. Pengaturannya memanfaatkan tuas di samping jok, bisa berupa handle atau tombol bagi yang elektrik.

Pada beberapa tipe mobil juga dilengkapi penyetelan tambahan seperti ketinggian, kedalaman jok, atau lumbar support.

Sebagai catatan, posisi sandaran jangan terlalu rebah supaya kita masih fokus berkendara. Hindari juga sandaran yang cukup tegak karena membuat punggung lekas lelah.

 

Penulis: Yongki Sanjaya

Editor: Dimas

Baca Juga:

Kalau Tidak Mendesak, Hindari Berkendara Saat Baru Turun Hujan

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts