Penyakit Honda Vario 150, CVT Gredek Diatasi Pakai Punya Yamaha NMax

Jakarta – Honda Vario 150 menjadi salah satu skutik yang cukup diminati karena kapasitas mesinnya besar. Sayangnya, Honda Vario 150 punya penyakit bawaan yang bahkan diturunkan hingga generasi Honda PCX dan ADV150. Salah satu penyakit khas di skutik tersebut yaitu CVT yang ‘gredek’.
Gejala gredek-gredek ini disebabkan karena gesekan kampas ganda dengan mangkok CVT yang kurang menggigit. Penyebabnya karena sisa debu di permukaan mangkok CVT menghalangi gesekan kampas.
Gesekan yang tersendat ini lantas memunculkan getaran dan suara khas gredek-gredek. Kondisi ini biasanya terjadi saat kita mulai jalan karena kampas yang baru bergesekan. Bila sudah berjalan, maka gejala tersebut hilang.
Begitu banyaknya pengguna yang mengeluhkan masalah getar atau ‘gredek-gredek’ ini. Bahkan, sudah dianggap sebagai penyakit bawaan motor karena menurun ke generasi skutik 150 cc terbaru Honda.
Ternyata tidak cuma gredek saja, ada beberapa penyakit lain khas dari Honda Vario 150 ini. Lebih lengkapnya, ayo kita ulas lebih jauh.
Isi Konten
Penyakit Gredek-gredek di Honda Vario 150, Bawaan Orok
Masalah ini kerap muncul di motor matik honda bermesin 125 cc ke atas. Mulai dari Vario, bahkan motor sekelas PCX dan kini ADV150 pun mengalami gejala getar. Sebagaimana dijelaskan di atas, masalah ini disebabkan karena debu sisa gesekan dari kampas ganda ke mangkok CVT.
Solusi yang biasanya dilakukan bengkel resmi yaitu rutin membersihkan bagian mangkok CVT dan kampas ganda setiap servis berkala. Namun, masih ada cara lain supaya tidak muncul gredek-gredek sekalipun kita jarang servis ke bengkel.
Kalian memang perlu sedikit memodifikasi mangkok CVT dengan cara melubanginya supaya ada jalur buangan untuk debu.
Nah, sekarang tidak usah repot karena sudah banyak part aftermarket berupa mangkok CVT bolong-bolong. Pemasangannya pun plug and play atau tinggal pasang.
Agar lebih menggigit, maka kampas ganda juga perlu diganti. Substitusi part yang pas yaitu memakai kepunyaan Yamaha NMax. Tapi sebelum dipasang, permukaan kampas ganda yang bergesekan perlu diampelas halus dulu.
Solusi ini tidak cuma untuk Vario 150, tapi bisa diaplikasikan juga ke PCX 150 yang rancangan CVT-nya mirip.
Penyakit Sambungan Bodi Rawan Patah, Penyakit Khas Semua Motor Honda
Motor produksi Honda yang bukan kategori premium rata-rata punya penyakit yang sama, yaitu sambungan bodi rawan patah. Ini biasanya terjadi setelah pemakaian beberapa tahun.
Penyebabnya, karena plastik sudah kering dan getas seiring usia.
Selain itu, pemasangan baut yang kurang kencang atau terlalu kencang juga membuat rentan patah. Agar tetap kencang tapi tidak mudah patah, maka bisa diakali dengan memasang karet.
Ya, lembaran karet yang dibuat dari guntingan ban dalam bekas ini menjadi solusi mujarab untuk membuat sambungan body tetap awet. Cara ini juga penulis gunakan untuk mensiasati supaya sambungan tidak bergetar.
Caranya, gunting karet ban bekas sekitar 2cm x 2cm dan lubangi tengahnya untuk memasukkan baut. Nah, pemasangan karet ini berada di balik cover body, di sela-sela antara klem baut.
Adanya karet ini memberikan efek sambungan jadi kencang sekaligus meredam getaran.
Upgrade Roller CVT, Pilih Akselerasi atau Top Speed?
Karakter pengendara ada yang mengejar akselerasi spontan, ada juga yang menginginkan napas mesin panjang dan top speed lebih baik. Karakter Honda Vario 150 ini punya napas yang panjang, jadi jangan dianggap ini adalah suatu penyakit.
Bila ingin akselerasi lebih ‘njambak’, cukup ubah bagian roller dengan bobot yang lebih ringan. Kalangan pengguna Vario 150 menyarankan untuk substitusi memakai roller Suzuki Spin dengan bobot 12 gram. Adapun bobot roller bawaan dari Honda Vario 150 yaitu 15 gram.
Mengganti roller ini ada rumus hitungannya, lho. Makin enteng roller-nya makin cepat akselerasinya. Tapi top speed jadi menurun sedikit karena mesin sudah teriak duluan di awal.
Itulah mengapa, batas toleransi menurunkan atau menaikkan berat roller di mesin standar sekitar 2-3 gram saja. Lebih dari itu, risiko top speed anjlok atau akselerasi terlalu berat.
Kombinasi upgrade performa yang pas itu, menurunkan sedikit bobot roller kemudian menambah berat rasio gir. Ini membuat tarikan Honda Vario 150 terus mengisi dari putaran bawah sampai atas.
Sebagai catatan, memakai roller yang kelewat enteng ini sering dilakukan kalangan “mber gledek” supaya mesin gampang menjerit.
Penyakit Engine Mounting Vario 150 Tidak Awet, Efek Sering Bawa Barang Berat
Motor jenis skutik memiliki rancangan roda belakang yang menyatu dengan mesin. Putaran roda digerakkan oleh belt melalui CVT.
Permasalahannya, apabila engine mounting pecah, maka motor jadi ‘geal-geol’ seperti ban bocor.
Engine mounting dengan bahan karet pastinya memiliki usia pakai. Namun, kerusakan bisa lebih cepat muncul karena sering membawa barang berlebihan. Roda yang terus menerus menerima beban berat kemudian membuat tumpuan di engine mounting kalah.
Apabila merasa motor geol-geol tapi ban tidak bocor, sebaiknya segera periksa bagian engine mounting. Apabila sudah melar apalagi pecah maka sebaiknya segera diganti.
Harga engine mounting ini masih kisaran puluhan ribu, sehingga cukup terjangkau mengingat perannya yang vital. Terlebih, motor matik seperti Vario 150 memakai single shock sehingga engine mounting ini juga menjadi tumpuan.
Jadi, memelihara Honda Vario 150 sebenarnya tidak merepotkan, lho. Ragam penyakitnya tergolong ringan dan masih mudah diatasi.
Penulis: Yongki Sanjaya
Editor: Dimas
Baca Juga:
Ketahui Kode Kerusakan di Honda PCX, Mirip dengan di ADV150
Post navigation
One Comment
Comments are closed.
Wily says:
Bukan penyakit bawaan orok.. Pabrikan sekelas HONDA, seharusnya mampu mengatasi masalah ini.
Kalau sampai saat ini masih belum bisa di atasi, berarti harus di pertanyakan nih kemampuan dan kepintaran engineer Honda. Masa produk “Cacat” tetap di jual.