Mobil

Penyakit Khas Honda Jazz, Penyebabnya Sepele Tapi Berisiko

Penyakit atau kelemahan Honda Jazz sebagai salah satu hatchback idola di Indonesia hingga kini meski tak lagi dijual oleh PT Honda Prospect Motor (HPM) kerap menjadi sorotan.

Mobil ini sudah eksis selama nyaris 17 tahun. Desain yang modis serta performa mesin yang efisien jadi unggulan yang terus ada sampai generasi terbaru.

Honda Jazz masuk secara resmi ke Indonesia pada 2004. Varian yang ditawarkan antara lain bermesin L15A SOHC 8 valve dengan teknologi i-DSI dan SOHC 16 valve VTEC. Fitur Honda Jazz ini tergolong lengkap, seperti power window, electronic power steering dan electric mirror.

Fitur unggulan di mobil ini adalah ultra seat. Jok belakang bisa dilipat sedemikian rupa sehingga dapat memberikan ruang bagasi yang sangat besar.

Penyakit mendasar di Honda Jazz ini adalah tenaga yang kurang di varian i-DSI. Selain itu, penyakit yang cukup sering menghampiri yaitu soal transmisi CVT pada generasi awal yang rentan rusak dan brebet dari bagian valve body.

Kerusakan CVT Honda Jazz

honda jazz

Honda Jazz Transmission

Masalah yang jamak terjadi pada hatchback sejuta umat di Indonesia ini berasal dari transmisi CVT. Indikasi kerusakan yang muncul biasanya adanya getaran yang berlebih saat mobil mulai berjalan.

Gejala lainnya, mobil kadang ‘ndut-ndutan’ saat melewati jalan menanjak. Hal ini bila telah dideteksi sejak awal, masih bisa diatasi.

Dari forum Seraya Motor dijelaskan kerusakan ini karena oli CVT yang kualitasnya sudah jelek atau kotor. Akun bernama Kaleng di Seraya Motor menjelaskan bila pemilik Honda Jazz perlu memeriksa kondisi oli CVT melalui dipstick di samping tabung air radiator.

“Mestinya sih jernih olinya, kalau sudah tidak jernih lebih baik diganti,” sebut akun tersebut.

Soal pemilihan oli transmisi ini tidak bisa sembarangan. Pemilik mobil sebaiknya memakai pelumas asli Honda dan menghindari oli merek lain.

Pakai Oli Merek Lain

Apabila kondisinya tidak memungkinkan, bisa memakai oli merek lain yang komposisinya serupa dengan oli genuine untuk sementara.

“Ganti aja, langsung hilang gejala itu. Kalau dibiarin entar jebol transmisinya. Jangan salah pilih oli, pake oli CVT keluaran honda, jangan yang lain,” tulis akun Aspsilver di forum yang sama.

Akun Aspsilver juga menyebutkan bahwa menurut buku manual, boleh pakai tipe lain apabila oli Honda tidak tersedia. Tapi hanya untuk sementara, dan segera diganti kembali ke oli CVT Honda setelah barangnya tersedia.

Pemilihan oli CVT ini jelas tidak bisa sembarangan karena efeknya terhadap durabilitas transmisi. Adapun periode penggantian oli ATF CVT maksimal tiap 20 ribu kilometer. Periode bakal semakin cepat apabila mobil sering dibawa dalam kecepatan tinggi atau ngebut.

Oli genuine dijual dengan harga cukup mahal, tapi ini lebih baik ketimbang mengalami kerusakan CVT. Oli CVT di pasaran cukup banyak jenisnya dan belum tentu sesuai dengan karakter mesin sebagaimana oli CVT genuine. Apabila terlanjur rusak, perbaikan CVT ongkosnya hingga jutaan rupiah.

Akun Sukaanehaneh di forum Kaskus menyarankan agar jangan sampai salah pilih oli untuk CVT. Jenis oli CVT dan ATF jelas berbeda dan jangan sampai tertukar.

“Transmisi CVT hanya boleh diganti oli transmisi dengan CVTF (CVT Fluid) yang sama sekali berbeda dengan ATF (Automatic Transmission Fluid). CVTF yang umum merk Honda CVTF dan Eneos CVTF. Buat semua pemakai Honda Fit/Jazz GD-series dan City GD8 dengan transmissi CVT, selalu perhatikan oli transmisinya. Pastikan kalau ganti, menggunakan CVTF, bukan ATF, karena akibatnya akan sangat fatal,” tulisnya.

Mesin Honda Jazz Brebet

honda jazz

Honda Jazz Speedometer

Penyakit lainnya yang juga sering menghampiri Honda Jazz dengan jam terbang tinggi yaitu valve body kotor. Wajar saja, mobil dengan jarak tempuh yang tinggi biasanya terdapat kotoran atau debu yang mengendap. Gejala yang biasanya dijumpai mesin bergetar saat suhunya panas.

Kondisi brebet juga terjadi saat kondisi macet karena beban kerja mesin yang cukup berat. Tarikan tersendat antara 1.500-3.000 RPM. Saat berakselerasi tampak jarum RPM naik turun tidak stabil.

Mesin butuh pasokan udara besar untuk menghasilkan torsi di putaran rendah. Untuk persoalan mesin yang bergetar ini solusinya juga cukup mudah. Akun bernama Gratis di forum Modifikasi.com menyebut, bila mobil perlu dibersihkan bagian throttle body berikut sensornya.

“Dibilang sama montirnya dibersihin dulu aja throttle body plus sensornya. Lalu, di-reset dan setting ulang ECU matic-nya, alhasil beres tuh,” tulis akun tersebut.

Proses membersihkan throttle body ini harus teliti, jangan sampai meninggalkan kotoran sama sekali di celah-celah sempit. Bila terlanjur rusak, harga komponen ini cukup mahal karena satu set dengan throttle body.

Adapun penyebab mampetnya throttle body ini salah satunya karena mencuci bagian mesin. Semburan air menyusup di celah sempit dan mengendap pada valve body. Kondisi serupa terjadi pada Honda City i-DSI yang mesinnya serupa dengan Jazz.

“Kata mekanik Honda Mugen, itu kalau lagi di tukang cuci steam, mesin mobil kita jangan ikut dicuci. Soalnya, barang-barang tersebut rentan sama air, barang elektronik musuh utamanya adalah air,” tulis akun Mrizkytp di forum Kaskus.

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts