Penyebab Mobil Terbakar dan Langkah Menghadapinya
Kasus mobil terbakar masih kerap terjadi. Hal ini patut menjadi perhatian serius para pemilik mobil lantaran berhubungan dengan keselamatan. Karena itu, penting juga untuk mengetahui hal-hal yang berpotensi menjadi penyebab mobil terbakar dan apa yang harus dilakukan jika mobil terbakar.
Memiliki kendaraan roda empat jelas mendatangkan banyak keuntungan dalam kehidupan sehari-hari ataupun jangka panjang. Mobilitas yang lebih fleksibel dan efektif menjadi beberapa alasan seseorang untuk memiliki mobil pribadi.
Tapi yang mesti dipahami, aktivitas berkendara juga memiliki sejumlah risiko. Salah satu satunya yang sangat memprihatinkan ialah mobil terbakar. Sulit membayangkan berada di tengah-tengah situasi semacam itu karena sangat mengerikan.
Bukan hanya keselamatan pengemudi dan penumpang yang terancam, namun musibah mobil terbakar juga membahayakan jiwa penggunaan jalan lain.
Sangat memprihatinkan, tapi sayangnya kejadian mobil terbakar kerap masih terdengar. Kejadian yang sempat menghebohkan baru-baru ini melibatkan sebuah Ford Mustang Shelby GT500 yang hangus di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Sebelum kejadian tersebut, perhatian publik juga sempat tertuju pada hangusnya Lamborghini Aventador milik selebriti Raffi Ahmad di sekitar Sentul, Bogor pada tahun 2019.
Kejadian mobil terbakar pun seolah tak pandang bulu, dekat kata lain bisa menimpa berbagai jenis mobil. Kasus kebakaran mobil-mobil eksotis seperti yang disebutkan di atas lebih mendapat sorotan karena mobilnya tergolong unik.
Padahal kalau dilihat lebih luas kejadiannya juga banyak melibatkan mobil-mobil yang lebih massal peredarannya.
Isi Konten
Penyebab Mobil Terbakar
Dirangkum dari situs web Daihatsu, setidaknya ada lima hal yang berpotensi menjadi penyebab mobil terbakar. Suhu mesin yang lebih tinggi dari batas wajar menjadi salah satunya, tapi selain itu juga ada beberapa faktor lain, semisal berhubungan dengan kelistrikan atau kebocoran.
Untuk lebih jelasnya, mari simak informasi di bawah ini.
-
Mesin mobil terlalu panas
Dalam dunia otomotif dikenal istilah overheat yang dipahami sebagai kondisi suhu mesin lebih tinggi dari normalnya. Pada umumnya suhu kerja mesin adalah 60-95 derajat celcius.
Lebih dari itu, “jeroan” mesin akan rusak karena pemuaian. Suhu ekstrem tersebut juga dikhawatirkan bisa menimbulkan percikan api di ruang mesin.
Suhu mesin yang lebih tinggi dari normal itu sendiri bisa disebabkan sistem pendingin yang tak bekerja sebagaimana mestinya.
-
Kebocoran bahan bakar
Selanjutnya, kebocoran bahan bakar juga juga disebut berpotensi menjadi biang masalah hangusnya sebuah mobil. Hal ini cukup masuk akal mengingat sifat bahan bakar itu sendiri yang mudah terbakar.
Bicara kebocoran, kewaspadaan yang sama juga berlaku untuk pelumas. Pastikan penutup lubang pengisian oli terpasang rapat untuk menghindari cipratan yang membahayakan.
-
Instalasi kelistrikan yang salah
Perlu diketahui bahwa sistem kelistrikan mobil tersebar di banyak bagian. Instalasi yang sifatnya modifikasi harus disertai pemasangan sekring agar aliran listriknya langsung terputus jika terjadi korsleting.
Korsleting atau hubungan arus pendek adalah ketika terjadi lonjakan arus listrik yang melebihi kemampuan hambatan penghantar arus listrik tersebut. Kondisi seperti ini sangat berpotensi menimbulkan percikan api.
-
Meninggalkan powerbank di mobil
Sumber lain menyebutkan powerbank yang ditinggal di dalam kabin juga berpotensi menjadi sumber masalah. Utamanya ketika powerbank tersebut tersambung pada power outlet. Dikhawatirkan terjadi korsleting sehingga membuat powerbank tersebut meledak.
-
Korek api gas bocor
Hindari menyimpan korek api gas di laci atau kompartemen-kompartemen dasbor. Dalam situasi tertentu, misalnya guncangan yang keras atau suhu yang panas maka korek api gas dapat meledak.
Berdasarkan penjelasan di atas setidaknya sudah dapat diketahui beberapa penyebab mobil terbakar. Dari hal tersebut pula sebenarnya bisa ditangkap mengenai hal-hal yang perlu dihindari sebagai langkah pencegahan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mobil Terbakar?
Situasi mobil terbakar memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi. Naluri untuk bertahan hidup sebagai manusia akan segera mendorong setiap orang dalam situasi seperti itu untuk langsung menyelamatkan diri.
Tapi ada kemungkinan rasa panik menyerang sehingga memperkeruh pikiran. Mayoritas literatur yang ditemui menyarankan seseorang yang menghadapi indikasi mobil terbakar untuk tetap tenang.
Tapi selain itu juga ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, seperti dirangkum dari Autoblog berikut ini.
-
Berhenti dan matikan mesin
Disebutkan bahwa dalam beberapa kasus mobil terbakar umumnya diawali dengan adanya bau gosong, seperti karet atau plastik yang terbakar. Jika mengalami hal ini maka pengemudi harus segera menepikan kendaraan.
Dalam laporannya, Autoblog memaparkan penjelasan seorang pebalap Amerika Serikat bernama Tommy Kendall. Pebalap tersebut mengatakan selama ia berkarir, kasus mobil terbakar acap kali disebabkan malfungsi sistem bahan bakar.
Itu sebabnya mematikan mesin mobil adalah langkah yang tepat. Mengingat saat mesin mobil mati maka penyaluran bahan bakar juga otomatis akan terhenti.
-
Menjauh dari mobil yang terbakar
Setelah mobil berhenti di tempat yang aman, segera lakukan evakuasi baik untuk pengemudi dan penumpang. Disarankan untuk menjauh dari mobil terbakar paling tidak 45 meter sebagai jarak aman jika tiba-tiba ada letupan.
- Gunakan APAR
Bersamaan dengan proses evakuasi, penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) bisa dilakukan. Tapi perlu diingat, penggunaan APAR hanya penanganan awal. Jika api sudah membesar maka harus ditangani oleh pemadam yang lebih kuat.
- Hubungi Pemadam Kebakaran
Di Indonesia, Dinas Pemadam Kebakaran bisa dihubungi melalui nomor 113 atau 1131.
- Peringatkan pengguna jalan lain
Beri tahu pengguna jalan lain atau orang di sekitar mobil yang terbakar untuk berhati-hati.
Itulah beberapa langkah yang bisa dilakukan jika mobil terbakar. Pada dasarnya tak akan ada seorang pemilik mobil pun yang mau mengalami kejadian seperti itu. Tapi persiapan tetap harus dilakukan, mulai dari menyediakan APAR di dalam mobil hingga pengetahuan terhadap langkah-langkah daruratnya.
Jenis APAR yang Tepat untuk Mobil
Sejak awal 2021 lalu semua mobil baru yang keluar dari diler wajib dilengkapi APAR. Tapi untuk pembeli mobil bekas (buatan sebelum tahun 2021) atau pengguna mobil lama maka harus menyediakannya sendiri. Dalam hal ini penting untuk memilih jenis APAR yang tepat.
Pemilihan jenis APAR bisa melihat peraturan yang sama untuk mobil baru, yakni Peraturan Dirjen Perhubungan Darat Nomor: KP.972/AJ.502/DRJD/2020 tentang Fasilitas Tanggap Darurat Kendaraan Bermotor.
Dalam salah satu pasalnya dijelaskan spesifikasi APAR yang diperlukan untuk di mobil,meliputi:
- Dapat memadamkan kebakaran paling sedikit: (a) benda padat, (b) benda cair, (c) instalasi listrik bertegangan
- Bahan pemadam tidak beracun
- Jumlah APAR 1 buah
- Masa kadaluarsa hingga 8 tahun
- APAR diletakkan di tempat: (a) dapat dijangkau oleh pengemudi maupun penumpang, (b) mudah dibuka dan dioperasikan saat indikasi kebakaran
- APAR juga harus menyertakan informasi mengenai tata cara penggunaan
APAR jenis dry chemical powder cukup sesuai untuk dibawa dalam mobil. APAR semacam ini bisa digunakan untuk memadamkan jenis kebakaran yang disebutkan pada poin pertama.
Tak kalah penting, APAR jenis ini juga cocok untuk penggunaan luar ruangan, seperti jika harus memadamkan area kap mesin.
Beda halnya dengan APAR jenis karbon dioksida (CO2) yang lebih cocok untuk digunakan di dalam ruangan.
Sebagai tips tambahan, pastikan untuk membeli APAR berlabel SNI atau sertifikasi internasional.
Sebisa mungkin tidak memilih APAR kemasan kaleng seperti yang biasa dijual di supermarket untuk disimpan di dalam mobil. Pasalnya APAR semacam itu menggunakan gas bertekanan tinggi.
Baca Juga:
- Cegah Kebakaran, Semua Mobil Suzuki Terbaru Dilengkapi APAR
- 6 Cara Mencegah Mobil Terbakar Secara Tiba-tiba
Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas