Sepeda motor

Perbandingan Suzuki Satria F Injeksi vs Honda Sonic, Kalah Tenaga Menang Pamor

Perbandingan Satria dan Sonic, punya karakter yang beda banget

Perbandingan Satria dan Sonic, punya karakter yang beda banget

Jakarta – Suzuki Satria F sejak 2004 dikenal sebagai motornya anak muda. Motor ini punya desain yang ramping san headlamp-nya modis sehingga dijuluki sebagai motor ayam jago atau ayago. Kini, persaingan semakin seru antara Satria dan Honda Sonic, seperti apa perbandingan antara keduanya?

Secara harga, perbandingan antara Satria dan Sonic pun tak terpaut cukup jauh, hanya sekitar Rp 2 jutaan. Honda Sonic 150R dibanderol mulai dari Rp 23,4 jutaan. Sementara itu, Satria F150 dijual sedikit lebih mahal, yakni Rp 25,3 jutaan.

Dengan karakter atau jenisnya yang serupa, kita akan melakukan perbandingan dari sisi performa mesin Satria dan Honda Sonic. Motor ayam jago memang identik dengan setang clip on dan mesin DOHC 150 cc. Kedua model pun punya sejarah dan nama besar yang melegenda sejak lama.

Mesin yang digunakan pada Suzuki Satria Injeksi ini merupakan rancangan baru dari Suzuki Indonesia yang kemudian akhirnya juga menjadi andalan di GSX series yang muncul belakangan. Adapun mesin yang digunakan pada Honda Sonic ini tergolong jenis lawas karena sudah diperkenalkan sejak era CB150R generasi pertama.

Antara Satria dan Sonic ternyata punya karakter yang berbeda. Dari sisi performa mesin, Satria unggul di putaran atas yang pas untuk di sirkuit atau trek panjang, sedang Sonic dari bawah sudah bertenaga jadi nyaman untuk harian. Dari sisi handling Sonic unggul untuk kecepatan tinggi dengan karakter shockbreaker yang keras, sedangkan Satria lebih enak untuk harian karena suspensinya empuk.

Honda Segarkan Sonic 150R dengan Stripe Baru (Foto: AHM)

Rivalitas Sonic dan Satria F150 baru dimulai pada 2015 lalu, karena diluncurkan di tahun yang sama. Ditarik mundur ke belakang, dua model ini memang jadi favorit anak muda sejak pertengahan dekade 2000-an. Namun, kiprah Satria F lebih populer karena dijual secara resmi, sedangkan Honda Sonic cuma bisa dibeli melalui importir umum.

Perbandingan Mesin, Suzuki Satria Lebih Jumawa dari Honda Sonic

Suzuki All New Satria F150

Model Suzuki All New Satria F150

Sonic 150R mengandalkan mesin berkapasitas 149,16 cc, 4-Tak, DOHC, serta berpendingin cairan dengan tambahan Auto Fan. Mesin Sonic mampu menghasilkan tenaga sebesar 15,8 dk pada 9.000 rpm dan torsi 13,5 Nm pada 6.500 rpm.

Mesin New Satria berkarakter overbore (diameter silinder lebih besar dari panjang langkah piston). Dimensi bore x stroke, yakni 62 x 48,8 mm yang menghasilkan volume ruang bakar murni 147,3 cc.

Sementara itu Satria F150 didukung mesin berkapasitas 147,3 cc, 4-Tak, DOHC, dan berpendingin cairan tanpa kipas otomatis. Tenaga maksimum yang dihasilkan sebesar 18,2 dk pada 10.000 rpm dan torsi puncak 13,8 Nm pada 8.500 rpm.

Sedangkan mesin All-new Sonic berkarakter overstroke (langkah piston lebih panjang daripada diameter silinder). Ukuran bore x stroke, yakni 57,3 x 57,8 mm dengan hasil volume bersih 148,2 cc. Kedua motor tersebut sama-sama memakai transmisi manual enam percepatan dan sistem injeksi untuk asupan bahan bakar.

Honda Sonic pakai sistem injeksi

Honda menggunakan konstruksi DOHC 4 klep, namun dengan roller rocker arm sehingga gesekan lebih rendah. Uniknya, karakter DOHC dengan rocker arm ini malah jadi mirip seperti mesin SOHC milik Yamaha.

Lain halnya dengan Satria yang memakai teknologi DOHC tipe direct acting valve drive mechanism. Rancangan DOHC sesungguhnya karena kem langsung menonjok tapet, sehingga karakternya cocok untuk putaran tinggi.

Pasokan Bensin di Suzuki Satria Lebih Besar

Suzuki All New Satria F150

Mesin Suzuki All New Satria F150

Pasokan bensin di Satria kini sudah memakai sistem injeksi dengan ECU 36 pin, sedangkan di Sonic memakai ECU 33 pin. Mesin Satria juga dilengkapi teknologi dual spray injector, yang dikendalikan secara otomatis oleh electronic control module (ECM/ECU) sebagai otak dari sistem tersebut.

Namun demikian, pendinginan di Satria F cuma mengandalkan radiator dan kisi-kisi di blok silinder SCEM atau Suzuki Composite Electrochemical Material.

Sonic untuk sistem pendinginan mesin lebih canggih karena memakai tambahan kipas otomatis untuk bantuan pendingin saat di kemacetan. Untuk semakin mengoptimalkan kerja mesin, terdapat berbagai teknologi minim gesekan, seperti lapisan molibdenum di piston dan offset cylinder.

Melihat perbandingan secara spesifikasi, Honda Sonic sedikit kalah bertenaga dibandingkan Suzuki Satria F150. Namun demikian, pamor Sonic terus naik daun karena dukungan jaringan dealer Honda yang begitu luas. Dengan karakter yang mirip, kalian pasti bingung mau pilih yang mana.

Untuk itu, kita akan ulas lebih jauh perbandingan antara Satria dan Sonic dari sisi karakter, desain, hingga kelemahan masing-masing.

Adu Desain Suzuki Satria F vs Honda Sonic

Suzuki All New Satria F150

Suzuki All New Satria F150

Desain New Satria F150 injeksi terlihat lebih ramping daripada versi karburator keluaran terakhir. Pada batok lampu utama ditambahkan visor serta lampu senja kecil secara terpisah.

Satria juga menawarkan desain yang tajam yang mengesankan kencang dan sporti dengan bentuk headlamp seperti wajah robot Gundam. Kemudian bentuk cover samping sudah menyerupai motor half fairing karena bentuknya memanjang hingga cover engine di bagian bawah.

Untuk memunculkan kesan motor sport, maka di bagian belakang Suzuki mendesain sepatbornya dengan model yang bisa dilepas.

Spidometernya juga keren yang mengusung full digital, dan muncul sapaan “FU 150 Ready Go” ketika kontak on. Isinya lebih lengkap, mulai dari takometer yang mencapai 13.000 rpm, di bawahnya ada spidometer dengan angka berukuran besar yang mudah dibaca.

 

Honda Sonic 150R hadir dengan desain sudut dan garis tajam, didukung fitur menarik dari motor sport terbaru. Pencahayaan memakai lampu depan LED, panel indikator digital yang lengkap, desain velg aluminium, rem cakram depan berukuran besar 296mm, dan ban tubeless. Ayam jago andalan Honda ini juga dipercantik shroud berdesain tajam yang bisa dilepas dan dipasang dengan mudah (plug and play).

New Satria F150 memiliki dimensi panjang 1.960 mm, lebar 675 mm, jarak sumbu roda 1.280 mm, jarak pijak kaki 150 mm, tinggi jok 765 mm, serta bobot kosong motor 109 kg.

Sedangkan All-new Sonic 150R memiliki dimensi dengan panjang 1.941 mm, lebar 669 mm, jarak sumbu roda 1.275 mm. Untuk jarak pijakan kaki 140 mm, tinggi jok 754 mm, serta berat kosong 114,4 kg.

Melihat dimensi, desain, dan bobotnya, Suzuki Satria F Injeksi sudah unggul di atas kertas karena cukup ringan sekalipun ukurannya lebih besar. Dengan demikian, power to weight ratio pada Satria F lebih baik dibandingkan rivalnya.

Posisi Berkendara Sporty vs Touring

Suzuki Satria FU150

All New Suzuki Satria FU150 kini hadir dengan 5 warna baru pada varian standard (Carmudi Indonesia/Zie)

Kendati keduanya menganut desain ayam jago dengan setang jepit, namun riding position keduanya cukup berbeda. Ini ditentukan dari ketinggian jok dan posisi footstep. Honda tetap mempertahankan kenyamanan pada Sonic dengan posisi berkendara ergonomis.

Naik Sonic lebih santai karena jok lebih rendah (762 mm) dan posisi footstep pun lebih maju ke depan. Sementara Satria berkesan lebih sporti, karena jok lebih tinggi (765 mm) dipadu setang rendah dan footstep agak ke belakang.

Jok Sonic juga cukup keras khas Honda, sehingga membuat penggunanya tidak nyaman saat melakukan perjalanan jauh. Belum lagi, motor ini juga minim tempat penyimpanan, agak sulit untuk membawa ragam perlengkapan berukuran besar seperti jas hujan.

Menjajal lincahnya manuver New Sonic 150R di tikungan. Foto: Istimewa.

Sebenarnya, Satria F150 juga tidak jauh berbeda dibandingkan Sonic soal penyimpanan barang. Konsol penyimpanan juga cukup mungil, cuma bisa menyimpan handphone atau dompet dan barang bawaan berukuran kecil.

Satria F Injeksi, Bebek Super dengan Fitur Modern

Pada tahun 2015-2016 lalu, hanya sedikit motor yang memakai speedometer dengan desain digital. All New Suzuki Satria F150 dan sejak awal hadir dengan digital speedometer yang informatif. Fitur serupa memang juga ada pada Sonic tapi informasi yang ditampilkan kurang lengkap.

Fitur lainnya juga tergolong canggih seperti misalnya 1-push electric starter. Suzuki mengklaim bila pengguna starter elektrik ini hanya cukup sekali menekan tombol starter dan motor langsung menyala. Teknologi starter ini diadopsi langsung dari GSX-R1000 sehingga lebih efisien daya listrik dari aki.

Mengupas Kelemahan Si Ayam Jago Andalan Honda dan Suzuki

Kelemahan mendasar dari motor bergaya ayam jago yaitu pada ukuran ban yang kecil, karena basisnya memang dari motor bebek. Dengan ban ramping ini membuat pengendalian jadi ringan. Sayangnya, tenaga mesin yang besar juga butuh cengkraman yang lebih optimal ke aspal.

Masih seputar gaya ayago, desain yang ramping dan rancangan mesin tegak membuatnya hampir tidak ada ruang penyimpanan. Di balik jok ruangannnya hampir habis digunakan sebagai boks filter, tempat aki, dan tangki bensin. Hanya tersisa sedikit konsol penyimpanan yang cuma bisa menyimpan barang kecil seperti ponsel dan dompet saja.

Itu tadi adalah kelemahan umum dari motor underbone seperti Satria atau Sonic. Sekarang, kita ulas lebih jauh soal kelemahan dari masing-masing model.

Mesin Klotok-Klotok khas Honda

Honda Sonic 150R

Honda Sonic 150R, Bakal Menggerus Pasar Suzuki Satria F 150. Istimewa

Penyakit yang satu ini umum terjadi di mesin 150 cc DOHC bikinan Honda. Mulai dari CB150R, sampai Sonic mengalami masalah yang sama.

Suara kasar atau klotok-klotok yang muncul itu penyebabnya dari dua buah logam yang saling beradu dengan frekuensi yang cepat. Jadi, didalam mesin kemungkinan ada komponen bergerak yang memiliki celah longgar.

Ini bisa karena lift atau tonjokan tensioner lemah atau shim klep sudah aus. Untuk masalah pertama, timbul akibat rantai timming atau keteng kendor.

Dalam kerja rantai keteng ada sebuah komponen yang bernama tensioner. Fungsi tensioner adalah menegangkan (tension) rantai keteng selama berputar. Seiring waktu, pegas untuk menekan lifter rantai keteng ini lemah sehingga rantai kendur dan menimbulkan suara berisik.

Untuk mengatasinya bisa dengan melakukan penyetelan kekuatan pegas lifter, dengan menambahkan shim atau plat pengganjal agar pegas bisa lebih ekstra kerjanya. Atau, mengganti tensioner milik Honda Karisma yang mempunyai pegas lebih kuat.

Setelan Klep Kendor

Nah bila sudah memperbaiki tensioner tapi klotok-klotok masih muncul, kalian patut mencurigai bagian klep dimana shim sudah aus. Shim ini berada di atas batang katup, berfungsi sebagai alas rocker arm untuk menekan katup.

Untuk masalah kerenggangan klep akibat shim sudah aus, perlu diukur terlebih dahulu memakai feeler gauge. Agak sulit memang bagi orang awam menghitung ukuran shim baru apabila jarang utak-atik motor.

Perlu bantuan bengkel langganan supaya bisa menyetel ulang klep yang pas. Sebab, bila salah setel maka berpengaruh pada performa motor yang kurang bertenaga.

Kelemahan Suzuki Satria F Injeksi

Karena memakai basis mesin yang baru, penyakitnya bisa berbeda dibandingkan Satria F karburator. Untum versi injeksi ini kelemahan yang selalu dikeluhkan yaitu nyendul-nyendul di gigi satu.

Ini sebenarnya bukan akibat cacat produksi atau kerusakan part karena usia pakai, melainkan karena memang karakter mesinnya. Peak power pada putaran atas membuat putaran bawah jadi tersendat akibat kurang torsi & tenaga. Kasarnya, kita harus gaspol di putaran tinggi supaya tidak tersendat.

Nah, sudah tahu kan mengapa Satria F ini masih digemari kalangan penghobi kecepatan? Bagi kalian yang mengincar motor bertenaga besar untuk mendukung aktivitas harian maka sosok Honda Sonic lebih ideal karena putaran bawah lebih berisi.

Penulis: Yongki

Editor: Lesmana

 

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts