Perbedaan Yamaha Lexi dan Lexi S ABS, Serupa Tapi Tak Sama

Jakarta – Tren skutik bergaya premium sekarang ini semakin naik daun di kalangan masyarakat. Untuk merek Yamaha, ada model Yamaha Lexi sebagai produk entry level dari klan Maxi Family. Kalian harus tahu bila skutik ini ada beberapa tipe, sehingga ada beberapa perbedaan dari Yamaha Lexi dan Lexi S.
Lexi yang masuk dalam keluarga Maxi Yamaha dibekali beberapa fitur modern, seperti digital speedometer yang dilengkapi dengan tachometer, lalu ada Immobilizer dan Answer Back System. Fitur Electric Power Socket juga tersedia untuk pengendara yang butuh mengisi daya gadget.
Style Yamaha Lexi juga mengikuti gaya dari keluarga Maxi Yamaha yang lainnya. Untuk varian Lexi S, tampil dengan warna Matte Black yang merupakan warna ikonik MAXI dilengkapi sentuhan aksen emas.
Desain Lexi sesuai dengan karakter orang Indonesia yang suka membawa banyak barang saat bepergian. Satu kelebihan yang dimiliki Lexi tapi tidak ada pada keluarga Maxi lainnya yaitu Lexi adalah skutik flatdeck. Ini membuat Lexi bisa mengangkut galon air mineral atau karung beras.
Karena dianggap sebagai “Baby NMax”, maka fitur yang diusung Lexi nyaris sama seperti NMax generasi pertama. Lexi S telah memiliki fitur ABS satu channel di roda depan, ban tubeless, lalu suspensi belakang sub-tank. Sayangnya, fitur tadi tidak tersedia pada Lexi tipe standar.
Pasti kalian semakin penasaran, apa saja perbedaan antara Yamaha Lexi dan Lexi S. Lantas, apakah harganya juga selisih jauh? Yuk kita ulas lebih mendalam dari Yamaha Lexi di tiap tipenya.
Perbedaan fitur Yamaha Lexi dan Lexi S
Dari nama, ada perbedaan antara Yamaha Lexi dan Lexi S yang menandakan varian yang tidak sama. Lexi tanpa S menjadi tipe standar, sehingga fiturnya tidak selengkap Lexi S. Kemudian ada Lexi S ABS menjadi yang termahal dibanding varian lainnya.
Yamaha tetap membekali Lexi dengan fitur rem ABS di varian Lexi S ABS. Tentu saja, fitur ini hanya tersedia untuk rem depan, karena rem belakangnya masih memakai tromol. Selain fitur tersebut, tidak ada perubahan tampilan yang diberikan oleh Yamaha untuk membedakan Lexi S versi ABS dan non ABS.
Berdasarkan informasi dari halaman website resmi Yamaha tertera harga Lexi S ABS Rp. 26.960.000,- OTR Jakarta. Harga tersebut lebih mahal Rp 2.615.000,- dibanding Lexi varian S atau tepat di bawahnya yang dibanderol Rp Rp 24.345.000 ,-. Kedatangan Lexi dengan fitur ABS menambah pilihan baru bagi konsumen yang ingin skutik paket lengkap.
Sementara itu, Lexi tipe standar dijual seharga Rp 21.355.000,- atau beda lebih dari Rp 3 jutaan dengan Lexi S. Semua varian dibekali mesin berkapasitas 125cc LC4V, dengan teknologi Blue Core yang diklaim mampu menghasilkan tenaga sekuat 11,73 hp (8,75 kW) pada 8.000 rpm dan torsi puncak 11,3 Nm pada 7.000 rpm.
Fitur Yamaha Lexi S dan Lexi S ABS Memanjakan Pengendara
Yordan Satriadi selaku Deputy General Manager for Marketing PT YIMM saat sesi test ride Yamaha Lexi lalu menyebut, ada tiga perbedaan yang menyebabkan Lexi-S lebih mahal, antara lain Sub-Tank Suspension, Keyless, kemudian seat design dimana pada Lexi-S terdapat pattern jahitan pada jok.
Selain pattern jahitan, dua fitur unggulan Yamaha Lexi S membuat skutik ini lebih modern dan nyaman untuk aktivitas sehari-hari. Suspensi sub-tank Yamaha Lexi S ini punya karakter yang empuk ketika melewati permukaan jalan yang bergelombang. Karakter suspensi seperti ini pastinya tidak membuat pengendara sakit pinggang saat membesut Lexi untuk perjalanan jarak jauh
Sementara itu, Yamaha Lexi standar masih memakai shockbreaker belakang biasa dan kunci kontak seperti motor pada umumnya. Namun dari mesin dan fitur lainnya tetap kebagian, sehingga Lexi tipe standar lebih oke bila dibandingkan skutik 125 lainnya.
Bicara soal fitur ABS pada Lexi S ABS, membuat skutik ini lebih memikat diantara skutik 125 cc lainnya. Fitur keselamatan tersebut begitu vital pada kendaraan roda dua jenis skutik yang begitu mengandalkan rem untuk deselerasi. Dengan adanya ABS, roda depan tidak mengunci apabila kita refleks perlu mengerem mendadak.
Pada skutik-skutik yang tidak dilengkapi ABS, seringkali pengendara terjatuh dan motornya sliding atau hilang keseimbangan akibat roda mengunci setelah rem mendadak. Hal tersebut bisa kita hindari apabila roda tidak mengunci, sehingga sempat melakukan manuver untuk jaga keseimbangan mencegah tidak terjatuh.
Yamaha Lexi Pakai Mesin Turunan Aerox
Tidak seperti motor 125 cc Yamaha lainnya, Yamaha Lexi dibekali mesin istimewa yaitu 125 cc VVA. Teknologi katup variabel itu biasa digunakan pada skutik Yamaha 150 cc. Secara garis besar, Yamaha Lexi ini memiliki basis mesin yang diadopsi dari Yamaha Aerox dimana perbedaan terdapat pada kapasitas mesin dan durasi noken as.
Sistem VVA ini akan bekerja otomatis saat putaran mesin mencapai 6 ribu rpm. Teknologi VVA bertugas membuat torsi mesin merata di setiap putarannya. Bahkan, pihak Yamaha mengklaim akselerasi Lexi sudah setara NMax.
Mesin tipe SOHC pada Yamaha Lexi dirancang memberikan tambahan teknologi katup berupa VVA agar mesin mampu menyuplai tenaga di tiap putaran mesin. Mekanisme VVA memungkinkan klep masuk punya durasi dan lift yang berbeda antara putaran bawah dan atas.
ECU secara otomatis memerintahkan VVA bekerja pada putaran 6.000 rpm. ECU menggeser pin yang digerakkan oleh selenoid untuk mengunci low rocker arm agar bergerak seirama dengan high rocker arm. Karakter mesin Yamaha Lexi memiliki cukup tenaga untuk berakselerasi spontan.
Teknoogi VVA Bikin Putaran Atas Yamaha Lexi Makin Bertenaga
Dari hasil pengetesan kami dalam sesi test ride resmi Yamaha, sistem VVA bekerja di 6.000 rpm dengan mengatur bukaan klep pada putaran atas. Skutik ini makin beringas ketika digeber dan tidak ada gejala loyo atau ngempos di putaran atas.
Secara spesifikasi, tenaga puncak yang dihasilkan mesin Yamaha Lexi berada pada 8.000 rpm atau berada di putaran tengah ke atas. Artinya, karakter tenaga dan torsi dari mesin Lexi bisa dimaksimalkan pada trek panjang yang biasa kita temui di jalur antar kota.
Melihat spesifikasinya yang turunan langsung dari Yamaha Aerox, bukan mustahil bila pemilik Lexi bisa memasang beberapa part untuk meningkatkan performa. Untuk meningkatkan kapasitas mesin, bisa memasang satu set blok dan piston, bila perlu noken as supaya sudut buka tutup klep bisa lebih besar.
Adapun karakter VVA ini berdasarkan 4 katup yang terdiri dari 2 intake dan 2 exhaust. Sebuah camshaft alias noken as dilengkapi dengan 3 profil berbeda, dengan 1 profil untuk katup exhaust dan 2 profil lagi untuk katup intake serta rocker arm tambahan dengan as penghubungnya.
Komponen lainnya yaitu sebuah motor solenoid untuk mengatur operasi rocker arm. Cara kerjanya, katup intake dioperasikan oleh camshaft yang memilki dua profil berbeda secara bergantian.
Camshaft intake dua profil atau cam penonjok rocker arm itu masing-masing beda waktu tugasnya, satu profil untuk putaran di bawah 6.000 rpm (low lift), profil lainnya untuk di atas 6.000 rpm (high lift). Profil camshaft untuk high lift bentuknya lebih tinggi, agar bukaan katup lebih dalam.
Namun jangan lupa, mengubah kapasitas mesin tanpa melakukan remap ECU atau memasang ECU aftermarket membuat hasilnya tidak optimal. Untuk urusan remap atau ECU aftermarket, sebaiknya diskusikan dahulu dengan bengkel langganan seperti apa mapping yang cocok dengan karakter berkendara kalian.
Penulis: Yongki
Editor: Lesmana