15 Tahun Perjalanan Toyota Avanza, MPV Fenomenal Terlaris di Indonesia
Jakarta – Siapa yang tidak kenal Toyota Avanza. Mobil MPV ini sangat populer di Indonesia. Perjalanan Toyota Avanza di Indonesia digunakan mulai dari mobil pribadi, mobil dinas, bahkan kini taksi konvensional dan taksi online.
Avanza pun menjadi mobil terlaris nomor tiga di ASEAN pada 2017 lalu dengan terjual sebanyak 136.060 unit. Avanza pun menjadi mobil penumpang terbaik. Sebab, mobil terlaris urutan pertama dan kedua yaitu Toyota Hilux dan Isuzu D-Max merupakan mobil pick-up atau komersial ringan.
Toyota Astra Motor selaku agen pemegang merek mencatat, penjualan Avanza saat ini berada di kisaran 6.000-7.000 unit per bulan. Perjalanan Toyota Avanza di Indonesia awalnya hadir menciptakan segmen baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh APM lain kala itu.
Toyota memperkenalkan Avanza pertama kali pada ajang Indonesia International Motor Show 2003 silam. Harga mobil saat itu berkisar antara Rp60-100 jutaan. Pada setahun pertama kemunculannya, Avanza terjual sekitar 10 ribuan unit.
Toyota Avanza mengisi segmen yang ditinggalkan Kijang. Kijang naik kasta setelah menyandang nama Innova. Nama Avanza diambil dari bahasa Italia yakni Avanzato yang berarti ‘canggih’.
Toyota sukses menciptakan kelas baru di segmen MPV ketika meluncurkan Avanza. Bersama dengan Daihatsu, Avanza-Xenia memikat konsumen entry-level. Toyota Avanza memberikan suatu paket lengkap dalam sebuah mobil yang semuanya dibutuhkan oleh rata-rata masyarakat di Indonesia.
Meroketnya populasi Avanza tidak lain karena mobil ini hadir menawarkan kapasitas angkut yang besar, namun dengan harga yang relatif terjangkau. Perjalanan Toyota Avanza cukup panjang hingga menjadi minibus yang suku cadangnya murah, melimpah, sehingga resale value-nya tinggi. Mobil sejuta umat ini sudah lama terkenal bandel dan tahan lama.
Generasi pertama Avanza juga diproduksi di Malaysia di bawah brand Perodua. Kini perjalanan Toyota Avanza ditandai dengan penjualannya yang sudah menyebar luas di dunia, mencakup Filipina, Thailand, Brunei, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Libanon, Meksiko, Peru, Mesir dan beberapa negara di Afrika.
Avanza menjadi mobil paling banyak dicari karena hadir sebagai penerus Kijang. Avanza dicari orang karena kepraktisannya dan membuat mobil ini menjadi mobil sejuta umat. Hebatnya, harga jualnya juga stabil dan mobil bekasnya ikut laris di pasaran.
Populasi Avanza mencapai lebih dari 1,6 juta unit se-Indonesia. Angka itu terus bertambah sekitar 6 ribu unit tiap bulan, sehingga membuat mobil sangat mudah sekali dijumpai di jalanan manapun. Bisa dibilang, Avanza ini menjadi mobil basic, atau mobil pertama dan pilihan utama saat orang ingin punya kendaraan.
Produksi Avanza ini sejak awal dilakukan bersama-sama dengan Daihatsu. Xenia hadir sebagai produk kembaran Avanza yang merupakan rebranding oleh Daihatsu. Keduanya ini memiliki ground clearance tinggi sehingga cocok dengan kondisi jalanan di Indonesia yang tidak semuanya mulus.
Pengemudi tidak perlu cemas andai terpaksa menerobos genangan air yang cukup tinggi atau jalanan yang tertutup banjir hingga sebatas trotoar. Belum lagi, banyak polisi tidur yang dibangun asal-asalan. Ini pun bukan masalah berarti bagi Avanza. Mobil ini bisa melalui polisi tidur yang tinggi dengan mudah.
Layanan purna jual dari Toyota pun tersedia secara luas yang dilayani oleh jaringan sebanyak 325 dealer di seluruh Indonesia. Tidak hanya bengkel resmi, banyak bengkel mobil biasa sudah jago menangani masalah Avanza termasuk menyediakan suku cadangnya.
Soal Toyota Avanza baru, kabar terakhir menyebut bila MPV ini kehadirannya menunggu pasar kondusif. Bisa jadi, Avanza diluncurkan setelah pemilihan presiden 2019 mendatang.
Isi Konten
Sejarah Perjalanan Toyota Avanza di Indonesia
Toyota Astra Motor memulai produksi Avanza generasi pertama dengan kode F600 sejak 2003. Produksi mobil sejuta umat ini memanfaatkan fasilitas manufaktur milik Daihatsu di Indonesia.
Saat itu Avanza ditawarkan dengan dua varian, yaitu 1.3 E (M/T) sebagai varian dasar dan 1.3 G (M/T) sebagai varian tertinggi. Selanjutnya pada 2006 Avanza mengalami dua kali perubahan, termasuk varian mesin baru yang lebih besar kapasitasnya.
Pada Juli 2006, Toyota banyak melakukan perubahan pada Avanza yakni peningkatan kinerja mesin dengan membenamkan teknologi VVT-i. Selanjutnya pada Oktober 2006 diluncurkan Avanza bermesin 1.5 L, yaitu tipe 1.5S (M/T) dan 1.5S (A/T) yang menggantikan tipe 1.3S.
Desain, performa dan fitur Avanza sejatinya dirancang secara khusus untuk memasuki segmen entry-level. DNA Kijang Kapsul sedikit banyak mempengaruhi rancang bangun Avanza yang menggunakan bodi monokok dan penggerak roda belakang. Desainnya juga masih agak membulat di tiap sudut-sudutnya.
Mobil ini juga turut menyempurnakan beberapa aspek teknis yang menjadi kelemahan pada Kijang Kapsul. Performa Avanza karakternya lincah dan mesin yang bandel. Bobotnya yang ringan membuatnya enteng dikendarai dan dapat memuat cukup banyak orang.
Semakin banyaknya permintaan pengguna Avanza menuntut mobil yang lebih baik mendorong Toyota melakukan penyegaran di tahun 2011. Mobil ini diberi nama All New Avanza dengan ubahan eksterior dan interior.
Pada kesempatan ini Toyota jeli memamfaatkan karakter konsumen mobil di Indonesia. Mereka lebih tergoda untuk memilih mobil dengan tampilan eksterior dan interior yang menarik.
Rancangan Desain Toyota Avanza
Kenta Shimoguchi adalah sosok dibalik desain Avanza yang mulai digarap sejak 2002 silam. Secara garis besar, platform antara Avanza dan Kijang Innova di generasi pertama sebenarnya masih sama.
Perbedaannya terdapat pada segmentasi konsumen dan dimensi kendaraan. Avanza hadir untuk kelas entry level dan Kijang Innova naik pangkat sebagai MPV menengah dengan ukuran yang diperbesar.
Dalam perjalanan Toyota Avanza di Indonesia, Toyota memisahkan Veloz dari keluarga Avanza dan menjadi model tersendiri. Pada generasi ini Toyota menamainya sebagai Grand New Avanza.
Ubahan mencolok pada perjalanan Toyota Avanza di generasi ketiga terlihat pada bagian muka dengan desain grill gelap berukuran besar dengan paduan headlamp trapesium yang lebih sipit. Interiornya makin elegan dengan kombinasi dual tone color, gelap pada bagian atas dan aksen beige terang pada bagian bawah.
Avanza dibangun memakai sasis semi-monokok yang digabung dengan sub-frame. Sasis yang juga disebut unibody ini menggabungkan ladder frame di bagian depan dan sasis monokok di bagian belakang. Rancangan ini dianggap ideal oleh Toyota karena Avanza memakai penggerak roda belakang.
Perjalanan Toyota Avanza dalam Pengembangan Mesin
Toyota merancang Avanza sebagai mobil yang proporsional bagi sebagian besar masyarakat. Tenaga mesinnya tidak loyo tapi juga tidak terlalu besar. Bobotnya yang ringan membuat mesin tidak perlu bekerja keras menjalankan kendaraan.
Saat dikendarai, mobil ini akselerasi putaran bawahnya mumpuni namun tidak mengorbankan putaran atas karena torsinya yang cukup merata.
Mesin pertama Avanza adalah K3-VE 1.3 liter. Mesin menawarkan konsumsi BBM hanya 9 km/liter. Sementara itu, konsumsi untuk penggunaan luar kota mencapai 13 km/liter. Angka ini hanya terpaut sedikit ketimbang Kijang Kapsul dengan konsumsi BBM dalam kota 7 km/liter dan luar kota 11 km/liter.
Avanza generasi pertama bisa dibilang cukup boros karena kapasitas mesinnya kecil. Derasnya kucuran bensin yang dihisap mesin 1.3 liter ini demi mengakomodir kinerja akselerasi Avanza.
MPV sejuta umat ini sejak awal telah memakai penggerak roda belakang. Tujuannya, untuk meminimalisir gejala spin di tanjakan saat membawa banyak penumpang.
Toyota sejak 1996 telah memperkenalkan teknologi VVT-i yang merupakan singkatan dari Variable Valve Timing with intelligent. Namun pada perjalanan Toyota Avanza, teknologi ini baru digunakan pada Avanza generasi kedua yang hadir pada 2006.
Mesin VVT-i bekerja dengan tekanan oli mesin yang diaplikasikan pada aktuator, untuk mengatur posisi camshaft. Pengaturan waktu overlap saat klep exhaust mulai menutup dan klep intake mulai membuka, akan menghasilkan efisiensi bahan bakar. Ini karena pengaturan waktu bukaan klep intake tersebut diatur sesuai kebutuhan kerja mesin.
Soal performa, generasi ketiga yakni Grand New Avanza termasuk model dengan mesin tercanggih dari Toyota. Grand New Avanza mengusung mesin baru yang dibekali teknologi mekanisme katup Dual VVT-i yang berkode 1NR (1.3 liter) dan 2NR (1.5 liter).
Performa dan Handling Mobil
Inilah kelemahan mendasar yang ada pada Toyota Avanza. Suspensi mobil jelas tidak mengakomodir untuk kecepatan tinggi. Banyak pemilik mobil ini mengeluhkan limbung ketika dipacu pada kecepatan di atas 100 km/jam. Sebagai mobil keluarga, Avanza diciptakan untuk melaju nyaman di kecepatan menengah.
Sebaliknya, handling Avanza cukup lincah dengan dukungan power steering hidrolik. Avanza memiliki sudut putar 4,7 meter yang membuat mobil ini lincah ketika harus bermanuver parkir di tempat yang terbatas. Selain itu, pedal kopling juga termasuk ringan sehingga proses perpindahan gigi pada versi manual tetap nyaman.
Aspek Kenyamanan dan Fitur
Perjalanan Toyota Avanza di generasi pertama telah memenuhi segala kebutuhan dasar untuk penumpang. Rancangan mobil mengutamakan kenyamanan saat dipakai untuk perjalanan jauh.
Bangku ketiga Avanza bisa dilipat untuk menambah ruang bagasi lebih luas. Cukup dengan melipat sandaran jok, lalu menekan tuas di bagian bawah. Maka ruang bagasi akan langsung bertambah. Untuk generasi ketiga dalam perjalanan Toyota Avanza di Tanah Air, mobil telah memakai konfigurasi pelipatan kursi tengah dan belakang 50:50.
Rancangan tempat duduk pada Avanza berbeda dengan Kijang Kapsul, karena menggunakan konfigurasi mendatar biasa. Duduk di kursi belakang, kaki tidak mudah lelah meskipun ruangnya terbatas. Bantingan suspensi juga lembut ketika mobil terisi penuh penumpang.
Untuk mendukung stabilitas dan kenyamanan penumpang, Avanza generasi baru ini menggunakan sistem suspensi MacPherson Strut pada bagian depan dan juga per koil pada suspensi belakang.
Kemudian untuk fiturnya, Avanza sejak generasi pertama sudah termasuk kaya fitur unggulan warisan dari Kijang Kapsul. Fitur hiburannya 11-12 dengan Kijang Kapsul. Fitur tersebut antara lain AC double blower, Audio 2DIN, power window, transmisi manual dan otomatis.
Teknologi ‘Cabin Quietness’ pada Grand New Avanza turut disematkan yang meningkatkan kesenyapan kabin dan memastikan Anda tak akan terganggu oleh suara bising di luar. Peningkatan pada kualitas kedapnya kabin membuat generasi terakhir Avanza ini lebih senyap 19% dibanding versi sebelumnya.
Perkembangan Fitur Keselamatan Toyota Avanza
Terakhir yaitu soal fitur keselamatan. Avanza telah memakai rem ABS ketika penyegaran pertama pada 2006. Selain itu terdapat seatbelt, child lock dan side impact beam.
Toyota saat itu telah menyempurnakan fitur keselamatan pada Avanza namun masih belum proporsional karena tidak terdapat airbag. Ini dilakukan demi mengejar harga beli yang terjangkau masyarakat.
Generasi kedua dan ketiga, Avanza menjadi mobil keluarga dengan fitur keselamatan mumpuni. Airbag baru hadir pada Grand New Avanza melalui SRS Airbag, lalu hadir juga ISOFIX yang merupakan standar keamanan internasional untuk pemasangan child seat. (dna)