Berita

Persediaan Chip Mercedes-Benz Indonesia Cukup hingga 3 Bulan ke Depan

Jakarta – PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) menyebut persediaan chip atau semikonduktor untuk mobil baru Mercedes-Benz yang dirakit di dalam negeri jumlahnya aman, setidaknya sampai dua atau tiga bulan ke depan. 

Chip Mercedes-Benz

Chip semikonduktor untuk mobil Mercedes-Benz rakitan lokal masih aman (Foto: Carmudi)

Hal tersebut diutarakan Karyanto Hardjosoemarto, Deputy Director Sales Operations Product Management MBDI saat peluncuran A-Class Sedan dan GLA rakitan lokal di Jakarta, Jumat (4/6/2021).

“Krisis microchip atau semikonduktor memang menjadi isu global. Kalau ditanya per status saat ini, kami belum ada terpengaruh,” jelasnya. 

“Untuk mobil-mobil Mercedes-Benz yang dibuat secara CKD (Completely Knock Down) so far chip-nya aman untuk dua atau tiga bulan. Tetapi kami tetap melihat karena sampai saat ini pun belum ada solusi permanen untuk permasalahan semikonduktor ini,” sambungnya.

Di samping itu, Karyanto menepis anggapan adanya pengurangan fitur yang disebabkan kelangkaan semikonduktor. Untuk produk di negara lain, pengurangan tersebut mungkin saja dilakukan, tapi sampai saat ini tidak berlaku di Indonesia.

Chip Mercedes-Benz

Peluncuran Mercedes-Benz A-Class Sedan dan GLA rakitan lokal (Foto: Carmudi)

Menurutnya, pengurangan fitur dilakukan mayoritas untuk mobil-mobil Mercedes-Benz yang sudah dilengkapi Mercedes Connect. Kebetulan, produk yang dipasarkan di Indonesia belum mengadopsinya.

“Sehingga sampai saat ini belum ada fitur, baik fitur keamanan, fitur kenyamanan, atau fitur yang lain yang kami kurangi atau di-takeout terkait krisis semikonduktor tersebut,” tegas Karyanto.

Situasi Belum Menentu

Walau begitu, Karyanto mengakui kelangkaan chip memiliki potensi mengganggu suplai mobil Mercedes-Benz yang didatangkan dalam kondisi utuh atau Completely Built Up (CBU) dari luar negeri.

Pihaknya pun terus melakukan komunikasi dengan kantor pusat terkait situasi yang berkembang. Sebab pemesanan komponen untuk produksi mobil tidak bisa dilakukan mendadak.

Pabrik mobil Mercedes Benz (Foto: Paultan)

“Langkah kami adalah terus berkoordinasi dengan kantor pusat kami secara ketat untuk memonitor terus progress-nya. Karena untuk ordering itu sudah harus beberapa bulan ke depan kami lakukan. Kira-kira di periode kapan akan terganggu,” ungkap Karyanto.

Di level global, krisis semikonduktor telah memaksa sejumlah brand otomotif mengurangi produksinya. Akar masalah dari situasi ini tentu adalah pandemi Covid-19 yang membuat produsen semikonduktor tak bisa bekerja dengan kapasitas seratus persen.

Baca Juga:

 

Penulis: Mada Prastya

Editor: Santo Sirait

Mada Prastya

Bergabung sebagai penulis di Carmudi Indonesia sejak Februari 2021. Menyukai kendaraan roda dua karena simpel, cepat, dan memberi rasa kebebasan dalam berkendara. Email: [email protected]

Related Posts