Pesan Menhub Budi Kepada Semua Pengendara Sepeda Motor

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama pengemudi ojek online (Foto: Kemenhub)

Jakarta – Populasi sepeda motor di Indonesia kian bertambah seiring semakin seringnya pabrikan roda dua mendatangkan model baru. Tak heran jika Indonesia masuk dalam jajaran negara dengan pasar sepeda motor terbesar di dunia.

Tapi ada kabar buruk dibalik prestasi itu. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan angka kecelakaan sepeda motor dijalan sangat tinggi. Menurutnya hal itu diakibatkan karena pengendara selalu memaksakan diri untuk melajukan sepeda motor dalam kecepatan tinggi.

“Pada tahun 2017 korban meninggal dunia mencapai 30.569 jiwa atau 3-4 orang meninggal dunia setiap jam. Oleh karenanya sayangi nyawa, kurangi kecepatan. Amannya di 40 km/jam, tadi saya waktu safety riding coba naik sepeda motor di kecepatan 50 km/jam, keseimbangan sudah berkurang, ” jelas Menhub Budi.

Berdasarkan data Indonesia Road Management System (IRMS) pada tahun 2017, di Indonesia terjadi sebanyak 103.287 kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia sebanyak 30.569 jiwa, 14.409 korban luka berat dan 119.944 jiwa korban luka ringan.

“Berdasarkan data Kecelakaan Lalu Lintas menunjukkan bahwa moda sepeda motor memiliki persentase tertinggi yaitu mencapai 72%. Fakta menunjukkan korban kecelakaan lalu lintas adalah masyarakat golongan usia produktif yaitu usia 20 – 29 tahun,” terang Menhub Budi.

Guna menekan angka kecelakaan sepeda motor, dibutuhkan kesadaran diri sendiri untuk tertib berlalu lintas, serta tidak memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi. Keselamatan jalan tidak mungkin terwujud bila tidak diawali saat ini dari diri sendiri.

“Keselamatan adalah suatu keharusan. Setiap berkendara kita harus menggunakan helm, tidak berboncengan lebih dari dua, tidak menggunakan telepon saat mengemudi dan selalu gunakan sabuk keselamatan. Jadi keselamatan adalah tanggung jawab kita semua” tutup Menhub Budi.(dol)