Berita

Posisi Lubang Isap Udara Mesin DFSK Glory 560 Tinggi, Apa Untungnya?

Test Drive DFSK Glory 560 (Foto: Santo/Carmudi)

Jakarta – PT Sokonindo Automobile selaku Agen Pemegang Merek (APM) mobil Dongfeng Sokon (DFSK) di Indonesia mulai memasarkan Glory 560 pada April 2019. Mobil yang dibanderol mulai dari Rp196 juta-an ini tidak bisa dipandang sebelah mata, sebab punya beragam kelebihan yang patut diacungi jempol. Satu di antaranya, memiliki kemampuan menerjang banjir saat dalam kondisi darurat.

Technical Training Division Manager PT Sokonindo Automobile, (DFSK) Sugiartono menjelaskan DFSK Glory 560 telah didesain dengan ground clearance mencapai 200 mm sehingga punya kemampuan melibas beragam kondisi jalan di Indonesia. Selain itu, berkatnya, pengemudi dan penumpang tidak perlu khawatir ketika mobil menerjang banjir dengan level hingga setengah ban. Dengan ground clearance tinggi kemungkinan air masuk ke kabin mobil pun akan mengecil.

Tak cuma itu, Sugiartono menyebutkan bahwa DFSK Glory 560 memiliki posisi lubang isap udara mesin yang tergolong tinggi. Keuntungannya, mobil tetap aman ketika menerjang genangan air yang tidak lebih tinggi dari ban.

“Kunci utama perlindungan utama DFSK Glory 560 dari water hammer adalah posisi lubang isap udara mesin yang posisinya cukup tinggi, di atas lampu utama. Posisi ini akan melindungi serta memperkecil risiko air masuk ke dalam mesin melalui lubang isap udara,” tutur Sugiartono.

Meski DFSK Glory 560 mampu menerjang banjir, tapi Sugiartono menegaskan ada baiknya bila pengemudi terlebih dulu memperhatikan dan waspada terhadap kondisi banjir sebelum melintasinya.

Bahaya Water Hammer

Salah satu kondisi yang harus diwaspadai ketika melintasi banjir adalah serangan water hammer yang bisa merusak mesin. Efeknya kendaraan tidak bisa berjalan karena mesin rusak parah akibat air masuk ke dalam ruang bakar melalui katup isap udara (air intake).

Glory 560 jadi penyumbang terbanyak pemesanan DFSK. (Foto: Carmudi/Yongki)

“Water Hammer adalah air yang masuk ke dalam mesin, khususnya ruang bakar, sehingga di ruang bakar tidak terjadi pembakaran karena terisi air. Efeknya sangat fatal karena saat pembakaran terjadi dan air masuk, ritme gerak piston jadi berantakan, saling menghantam dan bisa membuat piston pecah dan stang piston bengkok,” terang Sugiartono.

Melihat risiko yang begitu besar, sebaiknya pengemudi memastikan terlebih dulu posisi lubang isap udara mesin. Selain itu pastikan level ketinggian air tidak melebihi lubang masuknya udara ke mesin. Sebagai alternatif, sebaiknya cari jalur lain untuk menghindari banjir.

 

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Baca Juga:

Diam-Diam DFSK Siapkan Pesaing Daihatsu Gran Max, Ini Penampakannya

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts