Berita Sumber informasi

Melihat Proses Lahirnya Mitsubishi Xpander di Bekasi

xpander

Suasana di dalam pabrik Mitsubishi Xpander. (Foto: Carmudi)

Penulis: Santo Evren Sirait

Bekasi – Mitsubishi punya pabrik baru yang berlokasi di kawasan industry GIIC Deltamas, Bekasi, Jawa Barat. Diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada April 2017, pabrik ini akan menjadi rumah lahirnya sejumlah produk Mitsubishi seperti Xpander, Pajero Sport dan menyusul COLT L-300.

Pada Rabu (7/2), PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC), mengajak para awak media termasuk Carmudi.co.id untuk melihat proses pembuatan sebuah mobil.

Mitsubishi memberikan kesempatan kepada kami untuk melihat proses produksi Xpander, itu pun hanya mengunjungi beberapa fasilitas saja seperti Stamping Shop, Welding Shop dan Assembling Shop.

Fasilitas pertama yang dikunjungi adalah Stamping Shop atau pencetakan. Di tempat tersebut terdapat sebuah alat press berukuran besar dengan berat lebih dari 1.000 ton. Dengan menggunakan metode press, alat tersebut akan mengubah lempengan besi menjadi komponen bagian terluar dari mobil Mitsubishi Xpander seperti bodi, pintu, kap mesin, hingga sasis.

Proses pencetakan dilakukan oleh robot dan dibantu oleh tenaga manusia untuk memasukkan lempengan besi ke alat tersebut. Robot mampu melakukan 10 stroke per menit.

Setelah melihat fasilitas Stamping Shop, rombongan menuju tempat berikutnya yaitu fasilitas Welding Shop atau pengelasan. Setelah lempengan besi dicetak sesuai dengan desain yang sudah ditetapkan, semuanya dikirim ke tempat ini untuk disatukan hingga membentuk sebuah mobil. Proses welding terbagi dua, ada yang menggunakan robot dan alat las dibantu tenaga manusia.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Engineering Stamping PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), Eka Priyono, setidaknya ada 3.492 spot yang harus dikerjakan untuk menjadi sebuah mobil.

Saat ini satu line proses welding hanya bisa digunakan untuk satu model saja. Namun di masa yang akan datang, tidak menutup kemungkinan satu line bisa merakit beberapa model.

Setelah Lolos Pengecekan, Lanjut Proses Pengecatan

Sebelum menuju proses berikutnya, bodi mobil yang sudah disatukan diperiksa secara detail untuk memastikan tidak ada cacat sedikitpun. Setelah lolos pengecekan, mobil langsung dibawa menuju proses berikutnya yaitu pengecatan.

Proses pengecatan selesai, mobil dibawa menuju ruang selanjutnya yaitu Assembling Shop. Di tempat ini dilakukan pemasangan komponen baik di bagian eksterior mobil maupun interior termasuk cairan-cairan seperti oli, air wiper dan lainnya.

Proses pengerjaan dilakukan oleh tenaga manusia. Setelah semuanya benar-benar terpasang, maka dilakukan pengecekan kembali guna memastikan aksesori yang terpasang sesuai dengan tipe mobil.

Setelah itu masuk ke tahap berikutnya yaitu pengecekan kebocoran dengan menyempotkan air ke seluruh bagian luar mobil dan tes jalan. Menariknya, beberapa fasilitas yang ada di pabrik Mitsubishi sudah menggunakan robot.

“Utamanya robot ada di welding dan ada di sebagian paint shop (pengecatan). Rasionya sebesar 40 persen, sama dengan pabrik di Thailand. Di Jepang lebih dari 95 persen automation rasionya,” ujar Takao Kato President Director MMKI.

Pabrik Mitsubishi yang dikelola oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) berdiri diatas lahan seluas 51 hektar. Total nilai investasi yang dikucurkan untuk pembangunan pabrik beserta fasilitasnya sebesar Rp7,5 triliun.

Saat ini MMKI telah menyerap lebih sekitar 3.000 karyawan. Kapasitas produksi pabrik adalah 160.000 unit perahun, termasuk Xpander sebesar 80.000 unit.

Pekerja Wanita 5 Persen

Tidak hanya kaum pria, di pabrik Mitsubishi juga melibatkan pekerja wanita dalam proses pembuatan Xpander. Dari segi jumlah memang masih didominasi oleh pria. Rata-rata pekerja wanita hanya mengerjakan beberapa bagian yang ringan saja.

“Untuk kesetaraan gender, saat ini sudah ada lima persen pekerja wanita di sini. Cuma kita mungkin enggak bisa liat langsung karena kebanyakan mereka di bagian inspeksi atau pemeriksaan. Rencannya kedepan akan ditingkatkan sampai 10 persen. Pekerja wanita di pabrik otomotif memang tidak bisa sebanyak seperti yang ada di pabrik elektrik atau lainnya, karena komponen yang dibawa itu berat-berat,” pungkas Koto. (dna)

Wahyu Perdana Putera

Berkarir di sejumlah online media sejak 2012 sebagai jurnalis teknologi, sains dan otomotif, kini di Carmudi Indonesia sejak Juli 2015 untuk mengulas & mempublikasikan kabar otomotif terkini dari perspektif lain. Menggilai mobil retro era '80-90an, modifikasi & kultur balap jalanan Jepang serta hobi modifikasi dengan aliran oldschool brutal seperti Shakotan, Kyusha & Kaido Racer. Email: wahyu.perdana@carmudi.co.id
Follow Me:

Related Posts