Begini Sensasi Jadi Penumpang Mobil Listrik Wuling Cloud EV
Bogor — Carmudi beberapa waktu lalu diundang oleh Wuling Motors (Wuling) untuk test drive menjadi pengemudi dan penumpang mobil listrik Cloud EV.
Sebagai informasi, Cloud EV adalah mobil listrik Wuling ketiga yang dijual di Indonesia, setelah Air EV dan BinguoEV.
Soal harga, Cloud EV dibanderol Rp398,8 juta On The Road (OTR) Jakarta per Agustus 2024.
Adapun test drive mobil tersebut kali ini dilakukan mulai dari Aroem Cafe, Jakarta menuju tempat main paintball di Gunung Pancar, Bogor, kemudian kembali lagi ke Jakarta, tepatnya di restoran Aruma.
Berbagai medan jalan dilalui, dari jalan rata hingga bergeronjal.
Wuling menyediakan 7 unit Cloud EV yang satu unitnya diisi oleh 4 media.
Baca Juga: Harga Resmi Wuling Cloud EV di Bawah Rp410 juta
Carmudi berkesempatan menjadi penumpang baris kedua Cloud EV dari Aroem Cafe ke Gunung Pancar.
Kesan pertama saat menjadi penumpang ini adalah joknya terasa empuk. Jok tersebut juga terlihat memiliki desain unik alias berbeda dari kebanyakan mobil lain.
Diketahui, jok Cloud EV mengusung desain italian bubble sofa yang membuat joknya terasa nyaman saat diduduki serta mampu menopang tubuh dengan baik.
Hal ini Carmudi rasakan selama perjalanan.
Jok baris kedua mobil tersebut bisa dilipat dengan komposisi 40:60 untuk mendapatkan kapasitas bagasi yang lebih luas.
Selain itu, head room (ruang kepala) dan leg room (ruang kaki) terasa luas bagi Carmudi dengan tinggi badan 165 cm.
Secara dimensi, Wuling Cloud EV mempunyai panjang 4.295 mm, lebar 1.850 mm, dan tinggi 1.652 mm.
Awak media lain yang satu mobil dengan Carmudi dan memiliki tinggi badan sekitar 175 cm pun merasakan head room dan leg room cukup luas saat duduk di jok baris kedua mobil tersebut.
Carmudi benar-benar merasa nyaman selama perjalanan berkat adanya juga AC di baris kedua sehingga tidak terasa panas meskipun cuaca saat itu tengah terik.
Ada pula lampu baca di baris tersebut dan port USB yang dapat dimanfaatkan penumpang belakang untuk mengisi daya ponsel di tengah perjalanan.
Impresi Jadi Penumpang Depan Wuling Cloud EV
Sebelum kembali ke Jakarta dari Gunung Pancar, kami sempat beristirahat sejenak di Kopi Nako Kebonjati.
Dari cafe tersebut menuju restoran Aruma, Carmudi berganti posisi menjadi penumpang yang duduk di baris pertama.
Sama seperti yang dirasakan saat menjadi penumpang baris kedua, jok penumpang baris pertama terasa empuk dengan menerapkan desain yang sama.
Head room dan leg room-nya juga terasa luas. Visibilitas pun jelas karena posisi dasbor yang cukup rendah.
Dasbor Cloud EV terlihat bersih dengan minimnya disematkan tombol fisik. Hampir seluruh fitur mobil ini dioperasikan melalui head unit.
Salah satu fiturnya yang Carmudi sukai, yaitu ambient light 256 warna yang membuat kabin jadi terasa lebih “hidup” saat berkendara di malam hari.
Sayangnya, tidak ada pegangan tangan seperti di baris kedua.
Kekurangan lain yang Carmudi rasakan selama menjadi penumpang baris pertama maupun baris kedua, yaitu bantingan suspensi kurang empuk. Ini sangat terasa saat melalui jalan bergeronjal.
Impresi Jadi Pengemudi Wuling Cloud EV
Carmudi sempat mengemudikan Wuling Cloud EV dari Gunung Pancar ke Kopi Nako Kebonjati dengan durasi perjalanan sekitar 35-40 menit.
Carmudi masih belum terbiasa dengan penggunaan transmisi di sebelah kiri setir kemudi.
Namun, Carmudi sudah terbiasa mengoperasikan fitur-fitur Cloud EV di head unit saat berkendara yang meliputi pengaturan AC, spion, bagasi, kamera 360 derajat, dan lain-lain.
Baca Juga: Dibekali Fitur-Fitur Andal, Begini Rasanya Test Drive Wuling Cloud EV
Ini berkat adanya Wuling Indonesian Command (WIND) yang membantu Carmudi cepat beradaptasi dalam mengoperasikan fitur tersebut.
Selain itu, terdapat 4 pilihan mode berkendara, yakni eco, eco+, normal, dan sport.
Carmudi mencoba mode normal dan eco selama test drive. Dalam mode eco, akselerasi Cloud EV terasa lebih lambat.
Penulis: Nadya Andari
Editor: Santo/Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!