Ratusan Pengunjung GIIAS Mencoba Performa dan Fitur DFSK Glory
Tangerang – Capaian yang positif selama seminggu gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2019 di bukukan pleh PT Sokonido Automobil atau DFSK. Rupanya merek asal Tionkok ini mampu menarik pengunjung GIIAS yang hadir selama pameran. Tak melihat-lihat produk yang dihadirkan DFSK di boothnya, tapi juga mencoba performa mesin dan kenyamanannya di area test drive.
Sebagai catatan mulai 18 – 26 Juli 2019, ada sekitar 587 pengunjung yang melakukan test drive. Glory 560 membukukan jumlah paling banyak di coba pengunjung. Bahkan tak sedikit mereka langsung melakukan transaksi pembelian dengan melakukan SPK (surat pemesanan kendaraan).
Adanya respon positif atas produk DFSK, Marketing General Manager PT Sokonindo Automobile, Permata Islam angkat bicara. “Kami memberikan mobil dengan fitur terbaik dan sesuai kebutuhan konsumen. Sehingga semakin banyak konsumen-konsumen di Indonesia yang bisa merasakan kemampuan kendaraan-kendaraan DFSK sebagai SUV Specialist,” ujarnya dalam keterangan resminya (28/7)
Selama ajang GIIAS 2019 DFSK selain memajang mobil penumpang, juga menghadirkan Super Cab yang bermain di segmen komersial. Ini kesempatan DFSK untuk memberikan bukti kalau mobil buatan China tak bisa diremehkan lagi, baik dari segi desian, fitur dan harga.
“Terima kasih kepada seluruh konsumen yang sudah percaya terhadap kendaraan-kendaraan DFSK, baik DFSK Glory 580, DFSK Glory 560, atau DFSK Super Cab. Kepercayaan para konsumen ini akan menjadi semangat bagi DFSK untuk menghadirkan inovasi-inovasi lebih baik kedepannya memenuhi kebutuhan mobilitas konsumen di Indonesia,” ujar Permata Islam.
Siap Jual Mobil Listrik
Tak hanya memajang mobil dengan mesin konvensional, DFSK juga memajang mobil listrik di bothnya selama pameran. Bahkan pihak DFSK telah menyatakan siap untuk memasarkan mengelola limbah baterai mobil listrik di Indonesia. Rencananya pabrikan mobil asal Tiongkok itu akan meluncurkan DFSK Glory E3 sebagai mobil listrik pertamanya di Tanah Air. DFSK juga siap memproduksi mobil tanpa emisi itu secara lokal.
Tidak cuma itu saja, DFSK sendiri bahkan sudah memikirkan soal baterai mobil listrik yang sudah habis masa pakainya. Pihaknya sadar betul bahwa baterai bekas pakai mobil listrik adalah limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan manusia.