Review: 7 Hal yang Jarang Diketahui dari Ducati Panigale

Jakarta – Ducati sebagai produsen sepeda motor kencang dunia asal Italia sudah tak asing lagi terdengar. Salah satu produknya, Ducati Panigale yang dinilai punya performa mesin buas dan desain agresif menjadi salah satu motor idaman.
Mungkin banyak orang yang belum tahu, sebenarnya Ducati Panigale ini merupakan motor sport yang diproduksi oleh Ducati sejak tahun 2011.
Nama Panigale sendiri diambil dari nama sebuah kota kecil di Italia; Borgo Panigale.
Semua motor seri Panigale dibuat menggunakan sasis monokok untuk menggantikan sasis trellis yang selalu digunakan Ducati pada line up sepeda motornya.
Sayangnya, informasi mengenai motor dan merek yang satu ini cukup sulit ditemui.
Nah, kami ingin memberikan informasi mengenai 7 hal yang jarang diketahui dari Ducati Panigale.
Bagi kamu yang ingin membeli motor yang satu ini, simak terus sampai habis, ya!
Isi Konten
Varian Ducati Panigale
Ducati menawarkan beberapa varian pada Panigale. Di pasar Italia, Ducati menawarkan 6 varian Panigale kepada konsumen.
Pertama ada Panigale V2 sebagai tipe terendah, lalu V4, V4 R, 25 Anniversario 916, dan tipe tertinggi 1299 Panigale R Final Edition.
Sementara di Indonesia, bersumber situs web resminya, Ducati Panigale yang ditawarkan hanya dalam 3 tipe saja. Ketiganya adalah Panigale 959, Panigale V4 S, dan Panigale V4 R.
Di luar ketiga varian tersebut, tentu saja bisa dipenuhi jika ada konsumen yang ingin memesan secara langsung dengan harga yang berbeda-beda. Yang jelas, model yang ditawarkan secara resmi untuk pasar Indonesia hanya tiga itu saja.
Mesin Ducati Panigale
Karena di Indonesia hanya ditawarkan dalam tiga varian, untuk mengetahui detail mesinnya pun akan menjadi lebih mudah.
Ducati Panigale 959 yang jadi tipe terendah contohnya. Moge ini punya mesin berkapasitas 955 cc, dua silinder Superquadro. Mesin ini diklaim mampu melontarkan tenaga hingga 150 hp dengan torsi maksimal 102 Nm.
Tenaga tersebut disalurkan melalui transmisi 6 percepatan yang sudah dilengkapi dengan Ducati Quick Shift (DQS). Mesin ini juga sudah memakai pengabutan dengan system electronic fuel injection buatan Mitsubishi.
Untuk varian V4 menggunakan mesin yang diambil dari basis Desmosedici Stradale, 4 silinder dengan konfigurasi V. Mesin yang diambil dari teknologi MotoGP ini berkapasitas 1.103 cc dengan kekuatan mencapai 214 hp dan torsi maksimal 124 Nm. Transmisi yang digunakan memakai 6 percepatan dengan DQS up and down EVO.
System pembakarannya pun memakai elektronik dengan system 2 injektor setiap silindernya. Ada juga teknologi full ride by wire dengan elliptical throttle bodies.
Sedangkan untuk varian Ducati Panigale V4 R memakai mesin paling buas di antara seluruh Panigale. Bahkan Ducati sendiri menilai kalau mesin ini diadopsi dari teknologi MotoGP. Jadi bisa dibilang kalau motor ini adalah motor balap legal untuk jalan raya.
Mesin Ducati Panigale V4 R diambil dari basis mesin Desmosedici Stradale R, dengan konfigurasi 4 silinder V dengan sudut 90 derajat. Kapasitas mesinnya hanya 998 cc, tetapi tenaga yang dapat dihasilkan jauh lebih besar diantara dua varian lainnya.
Mesin ini sanggup mencatatkan tenaga di angka 234 hp dengan torsi 112 Nm dengan knalpot Akrapovic. Bobotnya pun dibuat paling ringan, karena motor ini sudah siap masuk ke dalam sirkuit untuk track day.
Fitur Keamanan Jempolan Ducati Panigale
Karena diplot sebagai motor sport yang siap kapanpun dipacu untuk meningkatkan adrenalin, maka sudah semestinya Ducati Panigale dibekali pengimbang. Untuk mengimbangi mesin tersebut, tentunya diperlukan beberapa fitur yang bisa sedikit meredam hewan buas yang bersemayam di balik mesin Panigale ini.
Salah satu fitur utama yang terdapat pada Ducati Panigale ini adalah hydraulic controlled slipper dry clutch. Semua pengaturan mengenai kopling ini sudah menggunakan system hidrolik tanpa adanya kabel. Sehingga perpindahan gigi akan jadi jauh lebih presisi dan lebih mantap saat berkendara di jalan raya maupun di atas aspal lintasan.
Fitur lain adalah pengaturan suspensi yang memakai Ohlins tipe TTX36 di bagian depan. Sedangkan di bagian belakang suspensi Ducati Panigale memakai alumunium single sided swingarm yang dapat diatur tingkat kekerasannya.
Di bagian depan memakai rem double cakram model floating ukuran 330 mm. Cakram ini diapit caliper Brembo monobloc stylema 4 piston dengan Bosch cornering ABS. Lalu di bagian belakang memakai double cakram ukuran 245 mm dengan caliper Bosch cornering ABS EVO.
Untuk fitur keamanan Ducati Panigale juga dibekali dengan riding modes, power modes, rem ABS, Ducati Traction Control (DTC), Ducati Wheelie Control (DWC), Ducati Slide Control (DSC), engine brake control hingga auto tyre calibration.
Fitur lain Ducati Panigale adalah instrument cluster 5 inci dengan TFT color display. Dalam instrument ini menampilkan berbagai informasi seperti rpm, kecepatan, suhu mesin, suhu luar, odometer, trip a, trip b hingga informasi lainnya.
Fitur Standar
Walaupun fitur di atas rasanya sudah cukup canggih, sebenarnya kuda besi ini juga masih punya fitur lain yang lebih canggih. Wajar saja jika motor Ducati punya banderol harga yang lumayan mahal.
Setidaknya Panigale dibekali power launch, quick shift up and down, lampu full LED dengan DRL, gps, lap timer EVO, pit limiter, Ohlins steering damper hingga quick adjustment buttons.
Selain itu, ada juga baterai lithium-ion, auto off indicator, pelek berbahan alumunium forged, carbon fiber front fairing dan kepet lumpur.
Namun jika konsumen merasa kurang, ada juga nih fitur tambahan yang bisa dipesan secara terpisah. Ducati menyediakan machined mirror block off plates, mounting plat nomor yang dapat dilepas pasang dan Ducati data analyser (DDA) untuk keperluan tuning bagi sang pemilik motor.
Seluruh motor Ducati juga sudah dapat digunakan memakai Ducati Multimedia System (DMS) dan anti theft. Jadi jangan berpikir kalau motor ini gampang dicuri ya.
Garansi Ducati
Penasaran kan kira-kira motor kayak Ducati gini ada garansinya enggak sih?
Sama aja kok kayak motor-motor lainnya.
Ducati juga memberi garansi kepada setiap konsumennya dengan jangka waktu 24 bulan alias 2 tahun.
Garansi ini juga enggak terpengaruh sama jarak tempuh, jadi unlimited mileage. Mau dalam satu tahun motornya sudah dipakai ratusan kilometer pun enggak ada masalah.
Untuk waktu perawatan, Ducati menyarankan buat setiap konsumen melakukan servis setiap motor menempuh jarak 12 ribu kilometer atau setara dengan 12 bulan masa pemakaian.
Pada tahapan ini, servis yang dilakukan meliputi ganti oli mesin dan tentunya pengecekan berbagai komponen yang ada di motor sport ini.
Dimensi dan Bobot
Kira-kira dimensi dan bobotnya Ducati Panigale ini besar dan berat enggak sih?
Secara data, rasanya Ducati Panigale ini punya ukuran yang enggak terlalu gede buat ukuran moge. Memang, buat orang dengan tinggi di bawah 170 cm bakal sedikit jinjit sewaktu menaiki motor ini. Tapi buat mereka yang punya tinggi di atas 170 cm motor ini lumayan asik banget buat dipakai.
Sayangnya, karena ini adalah motor sport maka posisi duduknya benar-benar bongkok. Jadi kalau dipakai lama-lama di jalanan, punggung bakalan sedikit kerasa capek dan pegal.
Motor ini punya panjang 1.431 mm dengan tinggi 830 mm. Rasanya sih enggak terlalu panjang dan tinggi buat ukuran motor sport. Bobotnya sendiri cuma ada di angka 172 kg aja nih untuk tipe terendah.
Sedangkan buat tipe tertingginya bobotnya jauh lebih ringan karena memakai material yang serba ringan. Bobot untuk tipe 1299 Panigale R Final Edition yang jadi tipe tertinggi hanya punya berat 168 kg. Bahkan bobot ini hampir mirip dengan Yamaha R25 yang punya bobot 166 kg, Ninja 250 164 kg dan CBR250RR dengan bobot 165 kg.
Gimana, udah yakin kan kalau Ducati ini punya bobot yang enteng?
Sering Recall
Walaupun di atas spesifikasi motor ini punya kemampuan yang lumayan bagus, tapi sayangnya Ducati sering melakukan recall terhadap Panigale ini.
Recall terbaru yang terjadi untuk Panigale adalah timing chain dan tensioner yang berpotensi kendor. Hal ini dapat berefek pada kebocoran oli dari baut pengaturan motor tersebut yang terjadi pada akhir tahun 2019 lalu.
Oli yang bocor ini bisa mengalir ke bagian ban belakang. Pada poin ini bisa menjadi sangat serius. Bayangkan kalau ban belakang motor terkena oli. Akibatnya sangat fatal, ban bisa kehilangan traksi dan cengkeraman, lantas kecelakaan menanti.
Pada 2018 juga pernah terjadi recall dengan permasalahan serupa. Bahkan dalam 1 tahun Ducati pernah melakukan 5 kali recall pada Panigale ini.
Sebelumnya, recall dilakukan terkait kebocoran oli pada pendingin mesin di semua lini Panigale V4 di pasar Eropa. Risikonya, saat motor dipacu keras, pendingin oli bisa retak dan menyebabkan kebocoran.
Recall lain terpantau terjadi di pasar Amerika Serikat mengenai kaca spion yang bisa kendor dudukannya akibat getaran dari mesin.
Selain itu, ada juga recall untuk bagian knob gear shift yang mungkin lepas dari tuasnya. Recall Panigale V4 paling parah, adanya kesalahan pada sistem pembakaran yang menghasilkan kebocoran bensin.
Kejadian terburuk menimpa pengendara di Kanada. Tiba-tiba Panigale V4 miliknya langsung terbakar bagian depannya.
Ducati Panigale V4, salah satu motor dengan mesin natural yang buas. Dibekali mesin 4-silinder 1.103 cc yang mampu menyemburkan torsi 124 Nm pada 10.000 rpm dan tenaga maksimal 214 PS pada 13.000 rpm.
Sedang varian V4 S menyertakan sistem suspensi bermerek Öhlins dan roda yang ditempa. Varian V4 S Speciale termasuk edisi terbatas dengan pengembangan terfokus pada lintasan balap.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Baca Juga: