Sepeda motor

Review Moto Guzzi V85 TT Travel, Eksplorasi Baturraden

Setelah kami bercerita tentang impresi mengendarai Moto Guzzi V85 TT Travel menuju Purwokerto lewat Jalur Selatan Jawa, kini kamu bagi pengalaman menyusuri kota hingga menuju kembali ke Depok, Jawa Barat.

Setibanya di Purwokerto pada Kamis (10/11/2022), saya disambut guyuran hujan yang deras.

Sepertinya cuaca di Jakarta dan Purwokerto tak jauh berbeda, lantaran beberapa hari terakhir memang intensitas hujan agak tinggi.

Akhirnya saya terpaksa berdiam diri di hotel sembari beristirahat setelah menempuh perjalanan dari Depok ke Purwokerto.

Eksplorasi Baturraden

Keesokan harinya, Jumat (11/11/2022) saya memulai eksplorasi bersama Moto Guzzi V85 TT Travel.

Salah satu lokasi tujuan yang ada di benak tentu saja Baturraden.

Baturraden merupakan sebuah kecamatan di kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Letaknya ada di sisi utara Purwokerto.

Untuk bisa datang ke tempat ini, jarak tempuhnya juga relatif dekat.

Jika mengendarai sepeda motor, menurut aplikasi peta hanya membutuhkan waktu sekitar 20—30 menit.

Baturraden juga menjadi salah satu magnet pariwisata yang ada di dekat Purwokerto.

Tempat ini menyuguhkan panorama alam, lantaran ada di ketinggian 750—900 meter di atas permukaan laut.

Di tempat ini Carmudian bisa menikmati hutan lindung dan tempat rekreasi pendidikan dan sarana pengembangan ilmu pengetahuan. 

Umumnya di Baturraden memiliki hawa yang sejuk dan cenderung sangat dingin ketika malam hari.

Maklum saja, tempat ini berada di lereng sebelah selatan Gunung Slamet.

Singkat cerita, motor saya panaskan sembari mempersiapkan diri menuju Baturraden. Waktu menunjukkan pukul 05.30 WIB pagi.

Saya saat itu memilih memakai hoodie lantaran berpikir ingin pulang agak siang sehingga butuh jaket yang tidak terlalu panas.

Ternyata prediksi saya salah.

Pada malam harinya kota ini diguyur hujan cukup lebat. Alhasil, pada pagi harinya hawa dingin cukup menusuk hingga ke badan.

Namun, ibarat beras sudah menjadi bubur, lebih baik melanjutkan perjalanan dibanding harus kembali lagi ke kamar untuk mengganti jaket.

Sepanjang perjalanan saya melihat kondisi jalan sangat sepi.

Berbeda dengan Jakarta yang sejak pukul 05.00 WIB mungkin sudah ramai lalu lalang aktivitas kendaraan.

Maklum saja, namanya juga kota kecil yang mana aktivitas baru dimulai sejak pukul 07.00 WIB.

Sepanjang perjalanan menuju Baturraden trek yang harus saya hadapi tentunya menanjak.

Namun, ini bukan menjadi masalah besar bagi motor ini, lantaran saya sudah berhasil menaklukkan jalur tanjakan yang jauh lebih hebat ketika di daerah Nagrek hingga Tasikmalaya.

Baru 10 menit berkendara, saya disambut dengan kabut tebal yang membuat saya sangat gembira sekaligus merasa kesal.

Di sisi lain saya merasa sangat senang bisa mengendarai Moto Guzzi V85 TT Travel sembari menikmati kabut, tetapi kesal juga kenapa saya harus memakai hoodie di saat seperti ini.

Ah, nikmati saja…

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play StoreDownload Carmudi di App Store

Tanpa terasa kabut yang saya lewati semakin tebal hingga membuat seluruh badan gemetar.

Panasnya mesin motor bahkan tak mampu menghangatkan kaki saya yang saat itu sudah memakai celana touring dan sepatu lengkap.

Usai 20 menit berkendara, akhirnya saya tiba di Baturraden. Di tempat ini tentunya saya berfoto di bundaran yang terdapat patung di bagian tengahnya. 

Di bagian atas bundaran tersebut terdapat besi-besi yang terlihat seperti sangkar burung lengkap dengan tulisan Baturraden.

Sesekali saya menyapa warga sekitar yang sempat melontarkan pertanyaan kepada saya.

Usai berfoto, saya meneruskan perjalanan sedikit ke arah atas.

Tak jauh dari sana, ternyata lokasi yang saya datangi sudah mentok di sebuah tulisan Bukit Bintang Baturraden.

Tentunya di tempat ini saya kembali meneruskan sesi foto sembari ditemani kabut yang kembali datang. 

Arah Pulang ke Purwokerto

Setelah melewati jalan utama menuju Baturraden, untuk kembali ke kota Purwokerto saya lebih memilih jalur alternatif. 

Jalur alternatif ini jauh lebih sepi dan menyuguhkan pemandangan yang benar-benar mahal bagi orang yang tinggal di Jakarta seperti saya.

Sambil berjalan tanpa arah, saya ternyata sampai di Curug Bayan yang berlokasi di Dusun Ketenger.

Saya sangat menikmati jalan berkelok, tanjakan, dan turunan di tempat ini hingga berhenti tepat di tempat wisata Bayan Village.

Di sini saya kembali didatangi oleh kabut tebal. Seakan tak ingin menyia-nyiakan momen, kamera pun dikeluarkan untuk segera mengabadikan motor di area ini.

Posisi Duduk Jarak Jauh

Tanpa sadar saya hampir lupa menggambarkan posisi duduk mengendarai Moto Guzzi V85 TT Travel. 

Saya dengan postur badan 172 cm masih sedikit jinjit ketika duduk di atas motor dalam posisi berhenti.

Motor dengan berat sekitar 240 kg ini rasanya tidak terlalu berat untuk digerakkan dalam posisi diam.

Sebagai pembanding, saya pernah mengendarai BMW F850GS yang posisi duduknya jauh lebih tinggi dan bobotnya lebih berat.

Moto Guzzi V85 TT Travel terbilang masih cocok untuk postur badan seperti saya. 

moto guzzi v85 travel

Untuk melakukan perjalanan jauh tangan dan punggung tak terasa terlalu pegal. Posisi duduknya nyaman dengan tangan agak melebar mengikuti alur stang.

Sayang, jok motor ini agak keras sehingga duduk berlama-lama akan sedikit pegal.

Tapi itu tak masalah, mengingat ketika mengendarai motor besar diupayakan untuk sering berhenti.

Konsumsi BBM Moto Guzzi V85 TT Travel

Selama saya melakukan perjalanan dari Depok menuju Purwokerto dan balik lagi menuju Depok, Moto Guzzi V85 TT Travel ini terbilang punya konsumsi BBM yang irit.

Total BBM yang saya keluarkan ada di kisaran Rp645 ribu untuk perjalanan Depok-Purwokerto PP.

Perjalanan berangkat via jalur Selatan dan arah pulang lewat jalur Utara atau Pantura.

moto guzzi v85 travel

Bahan bakar yang digunakan pun memakai Pertamax dengan rata-rata isi BBM di kisaran 13 liter atau sekitar Rp160—170 ribuan untuk memenuhi tangki.

Ketika tangki penuh BBM, motor bisa diajak menjelajah hingga 390 km.

Rata-rata konsumsi BBM berdasarkan MID Moto Guzzi V85 TT Travel per kilometernya 1:25 km/liter hingga 1:30 km/liter.

Kesimpulan Test Ride Moto Guzzi V85 TT Travel

moto guzzi v85 travel

Setelah menempuh jarak lebih kurang 770 km, saya menyimpulkan jika Moto Guzzi V85 TT Travel cukup nyaman untuk digunakan dalam perjalanan jarak jauh.

Adanya side pannier juga memudahkan akomodasi dalam membawa barang.

Di tempat penyimpanan itu setidaknya Carmudian tak perlu takut barang akan menjadi basah karena terkena hujan.

Performa mesin 853 cc pada Moto Guzzi V85 TT Travel terbilang baik untuk melakukan perjalanan jauh.

Walaupun masih mengandalkan pendinginan udara, tetapi performanya tak menurun.

moto guzzi v85 travel

Hanya saja pengemudi harus pintar memilih jalan ketika berkendara siang hari. Saat terkena macet di siang hari, kaki akan terasa cukup panas dari bawah hingga ke paha.

Selain itu handling dari motor ini juga cukup oke untuk diajak berbelok di lintasan seperti jalur Selatan pulau Jawa.

Motor seharga Rp690 jutaan (OTR Jakarta) ini tentunya bisa jadi alternatif lain para pecinta motor besar di Indonesia.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play StoreDownload Carmudi di App Store

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan asal Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika mengendarainya

Related Posts