Sepeda motor

Review Moto Guzzi V85 TT Travel, Susur Jalur Selatan Menuju Purwokerto

Sedikit berbeda dari biasanya, kali ini review kami akan membahas mengenai Moto Guzzi V85 TT Travel. 

Motor gede ini sebelumnya telah resmi meluncur ke pasaran Indonesia pada Oktober 2021 lalu.

Namun, kami baru mendapatkan kesempatan untuk mencicipinya.

moto guzzi v85 tt travel

Pada kesempatan ini kami mengujinya untuk menjelajahi kawasan Purwokerto, Jawa Tengah dari Depok melalui jalur lintas Selatan via Bandung dan Tasikmalaya, Jawa Barat.

Spesifikasi Mesin Moto Guzzi V85 TT Travel

Sebelum membahas mengenai sesi test ride, tentu banyak Carmudian yang ingin tahu dengan spesifikasi mesin yang diusung oleh Moto Guzzi V85 TT Travel ini. 

Di atas kertas sepeda motor yang punya desain ala touring ini dibekali dengan mesin berkapasitas 853 cc dengan konfigurasi mesin transversal v-twin 90 derajat.

Setiap silindernya ditanamkan 2 klep yang dipadukan dengan intake berbahan titanium.

Walaupun bermesin besar, Moto Guzzi masih mengandalkan sistem pendinginan dengan udara yang dapat dilihat dari adanya kisi-kisi di bagian head mesin.

Spesifikasi mesin Moto Guzzi V85 TT Travel

Kapasitas mesin  853 cc
Konfigurasi mesin Transversal v-twin 90 derajat
Jumlah silinder 2 silinder 
Sistem pendinginan Udara 
Tenaga maksimum 76 hp @7.500 rpm 
Torsi maksimum 82 Nm @5.000 rpm
Transmisi  6 percepatan 
Penggerak  Gardan roda belakang
Kapasitas tangki BBM 23 liter (1 liter reserve)
Bobot sepeda motor Berat kering 209 kg, berat basah 243 kg 

Sepintas mesin yang dipakai ini serupa dengan Guzzi V7 pada umumnya.

Namun, pada generasi terbaru ini mesinnya mendapatkan penyempurnaan di bagian jeroan mesin.

Sistem injeksinya memakai model baru, dari ukuran 7 mm menjadi 11 mm.

Sistem kelistrikan, gear sensor, camshaft, hingga permukaan internal transmisi dibuat baru. 

mesin guzzi v85 tt travel

Efeknya, tenaga yang dihasilkan jauh lebih baik dan perpindahan tenaganya juga lebih halus.

Sementara penyempurnaan di bagian jeroan mesin membuat emisinya membaik hingga lolos uji emisi Euro5. 

Setting mesin pun juga dibuat berbeda antara Moto Guzzi V85 TT Travel generasi sebelumnya dengan versi baru ini.

Pada generasi baru ini torsinya lebih besar guna mengakomodasi kebutuhan melibas berbagai medan.

Lonjakan tenaganya bisa dirasakan sejak putaran rendah di kisaran 3.000 rpm. 

Kaki-kaki Moto Guzzi V85 TT Travel

Guna mendukung aktivitas dan kenyamanan, pabrikan asal Italia ini juga membekali kaki-kaki mumpuni.

Di bagian depan motor touring ini menggunakan suspensi upside-down hydraulic telescopic berdiameter 41 mm. Suspensi tersebut bisa diatur sesuai kebutuhan pengendara.

Lalu di bagian belakang dipercayakan suspensi berjenis swingarm twin-sided with lateral mono shock lansiran Ohlins. Sama seperti di depan, suspensi belakang ini juga bisa diatur sesuai kebutuhan pengendara.

Suspensi Moto Guzzi V85 TT Travel

Suspensi depan Upside-down hydraulic telescopic diameter 41 mm with adjustable extension and spring pre-load
Suspensi belakang Swingarm twin-sided with lateral mono shock absorber adjustable extension and spring pre-load
Ban depan Pelek 19 inci, ban 110/80
Ban belakang  Pelek 17 inci, ban 150/70
Rem depan  Double cakram 320 mm Brembo 4 piston
Rem belakang  Single cakram 260 mm Brembo 2 piston

Sementara itu pelek depan menggunakan ukuran 19 inci yang dibalut ban Michelin Anakee Adventure ukuran 110/80.

Lalu pelek belakangnya dibuat lebih kecil dengan ukuran 17 inci yang dibalut ban 150/70. 

Secara spesifikasi, motor ini tentunya punya dimensi dan tenaga yang besar.

Maka dari itu rem depan dan belakangnya juga harus bisa mengakomodasi pengereman mumpuni.

Sepeda motor berlogo burung elang mengepak ini memberikan 2 buah rem cakram lansiran Brembo ukuran 320 mm dengan 4 piston di depan.

Lalu rem belakangnya juga memakai cakram berukuran 260 mm dengan 2 piston.

Rem ini tentunya juga sudah dibekali dengan ABS agar pengereman saat di jalan semakin maksimal. 

Fitur Moto Guzzi V85 TT Travel

Sebagai motor yang diperuntukkan punya daya jelajah tinggi, Moto Guzzi V85 TT Travel juga dibekali dengan banyak fitur.

Tujuannya tentu agar memudahkan dan memberikan kenyamaan saat melakukan perjalanan jauh.

Beberapa fitur yang ada di motor seharga Rp690 juta (OTR Jakarta) tersebut di antaranya sebagai berikut.

  • High front mudguard
  • Higher touring adjustable windscreen
  • Moto Guzz MIA System 
  • Tyre pressure monitoring system
  • New engine
  • New tubeless cross spoke wheels
  • LED fog lamp
  • Aluminum oil sump guard
  • Side panniers
  • Heated hand grips
  • Fork stanchion guards

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play StoreDownload Carmudi di App Store

Impresi Berkendara Moto Guzzi V85 TT Travel

Lantas, bagaimana impresi berkendara Moto Guzzi V85 TT Travel ini?

Apakah nyaman digunakan untuk berkendara jauh?

Yuk, kita mulai!

Depok — Bandung

Untuk menuju Purwokerto, Jawa Tengah saya berangkat Rabu malam (9/11/2022).

Tepat pukul 22.30 WIB saya melakukan perjalanan dari Depok via jalur Selatan melewati Cianjur menuju Bandung hingga Tasikmalaya.

Ada alasan tersendiri mengapa saya memilih perjalanan saat malam hari.

Umumnya musuh utama motor dengan kapasitas mesin besar yakni suhu.

moto guzzi v85 tt travel

Jika melakukan perjalanan saat siang, ada potensi mesin menjadi panas (overheat) ketika terkena kemacetan.

Hal inilah yang membuat saya lebih memilih malam hari untuk melakukan riding.

Selain itu saya juga punya kebiasaan untuk berkendara ke luar kota saat malam hari ketika menggunakan mobil.

Ini sebenarnya kali pertama saya melakukan perjalanan jauh sendirian menggunakan sepeda motor.

Sepanjang perjalanan, saya merasakan kenikmatan tersendiri dari mesin transversal v-twin 90 derajat yang dimiliki Guzzi.

Ketika digas, mesin akan terasa bergetar dulu di sebelah kiri baru getaran berpindah ke sebelah kanan. 

Jika mendengar suara mesinnya memang terdengar kasar, tetapi memang seperti itu suaranya.

Apalagi jika diajak berkendara hingga lebih dari 6.000 rpm, suaranya akan semakin memacu adrenalin untuk bisa lebih kencang lagi.

Dari Depok saya memilih Jalan Raya Bogor untuk menuju Bogor kota hingga Puncak.

Sepanjang perjalanan kondisi jalanan relatif kosong sehingga cruising terasa cukup nikmat.

Tanpa terasa kecepatan saya sudah berada di 100 km/jam di posisi gigi 4. Sekitar pukul 23.30 WIB, saya memasuki kawasan Puncak.

Kondisi saat itu Puncak sangat lengang dan tidak ada kemacetan sama sekali. Sehingga saya bisa memacu kendaraan dengan mudah.

Adanya side pannier di sisi kanan dan kiri tentunya membuat saya harus beradaptasi ketika hendak menyalip.

Maklum, terkadang saya merasa takut menyenggol kendaraan saat mau menyalip.

Di sisi lain, rasa kegantengan terasa meningkat tajam berkat adanya side pannier ini.

Tampilan tempat penyimpanan ini membuat motor terlihat begitu gagah layaknya motor penjelajah sejati.

Ketika menanjak kawasan Puncak, umumnya saya hanya menggunakan gigi 3 dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam.

Motor dengan mudah melewati berbagai tanjakan dan tikungan tanpa butuh usaha yang berat.

Udara dingin menemani perjalanan saya saat itu dan membuat saya ingin memakai rompi tambahan yang saya simpan di side pannier.

Maklum, ternyata jam menunjukkan pukul 24.00 WIB saat saya memasuki Kota Cianjur.

Setelah memakai rompi, saya meneruskan perjalanan hingga beristirahat di daerah Cipatat, Padalarang pukul 01.30 WIB.

Padalarang — Tasikmalaya

Usai beristirahat, saya melanjutkan perjalanan ke arah Bandung untuk menuju Nagrek.

Di rute inilah saya merasa benar-benar ‘bermain’ dengan Guzzi V85 TT Travel.

Kondisi Cipatat yang gelap memaksa saya untuk menyalakan fog lamp.

Adanya fog lamp ini sangat membantu visibilitas saat malam hari lantaran penerangannya jadi sangat maksimal.

Untuk menyalakannya juga mudah, cukup tekan ke arah depan tuas lampu yang ada di sisi kanan stang.

Cahaya yang dipancarkan membentang dari sisi kiri hingga kanan, dari arah bawah hingga 1 meter ke atas.

Hal ini membuat saya dengan mudah sedikit ‘berdansa di atas motor’ guna menghindari lubang yang ada di tengah jalan.

Beberapa kali saya memacu sepeda motor hingga kecepatan 110 km/jam.

Dalam hati saya pun bergumam,”Pantas banyak orang ingin melakukan perjalanan memakai motor besar lantaran punya kesenangan tersendiri yang tak bisa dijelaskan kata-kata”.

Usai melewati Kota Bandung, sekitar pukul 01.20 WIB saya mulai memasuki kawasan Nagreg.

Di tempat ini skill pengendara benar-benar diuji lantaran menyajikan kontur jalan berbelok yang disertai tanjakan dan turunan.

moto guzzi v85 tt travel

Sepanjang perjalanan dari Nagreg hingga Tasikmalaya, kontur jalannya memuaskan dahaga untuk berkendara.

Saya tak mengira jika motor ini cukup mudah ditaklukkan untuk diajak berkelok ke kanan dan kiri melahap berbagai tikungan.

Kemampuan mesin terus terjaga berkat suhu dingin saat itu. Kala itu temperatur mesin stabil di angka 21-24 derajat celcius yang mana tidak terlalu panas.

Adanya handguard juga mampu menahan terpaan angin dari depan supaya tidak langsung tembus ke sela-sela jaket.

Beberapa kali saya melewati titik yang tidak ada mobil sama sekali tanpa penerangan apa pun. 

Beruntung lampu utama dan fog lamp dari motor ini membuat penerangan saya menjadi sangat maksimal.

Raungan mesin juga semakin memompa adrenalin saya untuk terus memacu kendaraan melewati berbagai tikungan.

Target saya hanya satu saat berkendara malam, yakni harus bisa memasuki daerah Tasikmalaya sebelum jam 6 pagi.

Berkat kecepatan konstan di 80-90 km/jam, saya pun akhirnya bisa memasuki daerah Ciawi, Tasikmalaya pada pukul 04.00 WIB untuk beristirahat sejenak.

Tasikmalaya — Purwokerto

Tepat pukul 04.30 WIB saya memutuskan melakukan perjalanan. Saya disambut kabut tebal ketika melewati daerah Rajapolah. 

Sekitar pukul 05.30 WIB saya memasuki kota Ciamis. Di sinilah saya terpana dengan kota kecil ini.

Suasananya begitu teduh dengan lalu lintas yang saat itu sangat sepi.

Beberapa kali saya menikmati udara pagi yang sangat segar, di mana hal ini menjadi suatu yang jarang ditemukan di Jakarta.

Sekitar pukul 06.00 WIB, saya memutuskan untuk sarapan di daerah Cisaga, Jawa Barat.

Di tempat ini banyak mata yang menaruh fokus kepada saya lantaran mengendarai motor besar dengan pannier.

Rasanya motor besar seperti ini cukup jarang dijumpai di kota kecil. Jadi wajar saja jika banyak orang yang antusias melihat saya. 

Usai menikmati sarapan sembari meluruskan kaki sejenak, saya kembali melanjutkan perjalanan menuju Purwokerto. 

Saya tiba di Kota Purwokerto sekitar pukul 08.00 WIB. Sepanjang perjalanan, saya merasakan kesenangan yang tak dapat bisa digambarkan.

Ada kepuasan tersendiri mengendarai motor besar seperti Moto Guzzi V85 TT Travel seperti ini, terutama melewati jalur Lintas Selatan.

Performa mesin, handling mumpuni, dan keindahan jalan yang disajikan di jalur Selatan menjadi paket lengkap dari perjalanan test ride saya kali ini.

Nah, untuk part kedua saat saya menjelajahi Kota Purwokerto hingga Banjarnegara akan dibeberkan di artikel selanjutnya, ya!

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play StoreDownload Carmudi di App Store

Galeri Foto Moto Guzzi V85 TT Travel

moto guzzi v85 tt travel

Moto Guzzi V85 TT Travel

Moto Guzzi V85 TT Travel

Moto Guzzi V85 TT Travel

Penulis & Foto: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play StoreDownload Carmudi di App Store

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan asal Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika mengendarainya

Related Posts