Berita Komersial

Sasis Truk di Indonesia Paling Kuat di Dunia, Kok Bisa?

Truk over dimensi. (Foto: transportasi.co)

Jakarta – Truk dengan muatan dan dimensi berlebih atau disebut Over Dimension dan Overload (ODOL) seolah-olah sudah menjadi budaya di Indonesia. Maka tak heran jika pabrikan truk di Indonesia sengaja membuat sasis lebih kuat dari standarnya. Bahkan Budi Setiyadi Diretur Jenderal Perhubungan Darat menyebutkan bila sasis truk yang ada di Indonesia paling kuat di dunia.

“Sasis truk dan ban di Indonesia itu yang paling kuat di dunia, itu merupakan pesanan yang disengaja. Kalau asosiasi ban mengatakan mengapa mereka buat demikian karena kalau tidak membuat ban kuat pasarnya enggak ada di Indonesia,” ungkap Budi di sela acara diskusi pintar Forwot Indonesia Road to Zero ODOL Trucks on The Roads, di Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Budi menambahkan terkait apakah truk itu ODOL atau tidak, biasanya pihak APM tidak mengetahuinya. Namun begitu truk sampai di diler umumnya diler memberikan tawaran-tawaran berupa penambahan dimensi bak kepada pelanggan, hingga pada akhirnya sampai lah ke karoseri. Di sana dibuat bak dengan ukuran yang tidak sesuai standar.

“Jangan sampai diler menawarkan ke konsumennya dengan dimensi bak yang tidak sesuai. Kalau nanti dijumpai diler masih menjual truk yang dimensinya tidak sesuai kemudian karoseri juga kedapatan sedang membuat lalu bertemu petugas Dinas Perhubungan (Dishub), kami tidak akan ada pilihan lain selain melakukan penyelidikan,” tegas Budi.

85 Persen Truk di Indonesia Overload

Berdasarkan data pengawasan dan penindakan per 30 Agustus 2019 yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan Darat, tercatat 503.866 truk melakukan pelanggaran dari total 1.246.515 kendaraan yang masuk Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB).

“Dari total pelanggaran, paling banyak 85,20 persen overload, sedangkan over dimensi 2,48 persen. Tapi walaupun cuma 2,4 persenan perkiraan kita karena jembatan timbang ada di pinggir-pinggir jalan, mungkin mereka (pengemudi truk) masuk jalan tol yang belum ada pengawasan, jadi mereka terhindar dari jembatan timbang,” terang Budi.

Dalam upaya membuat efek jera, petugas Dishub sudah melakukan tilang mulai 2018 kepada truk yang over dimensi maupun overload.
“Khusus truk yang over dimensi kami lakukan pemotongan, dan ternyata lumayan besar pengaruhnya,” sambung Budi.

Pengawasan truk ODOL akan semakin diperketat. Sebab menurut Budi, ODOL bisa merusak jalan dan jembatan, merugikan negara, dan bisa menimbulkan kecelakan yang dapat memakan korban jiwa.

 

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Baca Juga:

Truk Hino Hybrid Unjuk Diri Sambut Era Elektrifikasi Kendaraan di Indonesia

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts