Sedang Berpuasa, Kendalikan Emosi Saat Berkendara
Jakarta – Berkendara di bulan ramadan, biasanya agak berbeda dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Saat menjalankan ibadah puasa, tingkat emosi dan kesabaran ketika sedang berkendara biasanya meningkat.
Kondisi cuaca yang panas, lalu kemacetan lalu lintas di jalan, secara tak langsung akan memermudah menyulut emosi seseorang.
Apalagi, mereka yang mobilitasnya lebih sering di dalam kota, di mana hampir setiap harinya melewati jalur yang padat dan macet.
Tak hanya itu saja, tingkah laku pengendara lain yang ugal-ugalan, terkadang membuat emosi meningkat. Jika merespon perilaku pengendara semacam itu, dipastikan akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Untuk mengatasi hal-hal semacam itu, ada baiknya merespon diri sendiri terlebih dulu. Apalagi saat sedang menjalankan ibadah puasa ramadan.
Jangan sampai puasa yang dijalani menjadi sia-sia, karena tak bisa kendalikan emosi saat berkendara.
Bagi para pengendara mobil, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar bisa memerlancar puasa dan tak emosi saat sedang berkendara di jalan raya.
- Untuk mengatasi cuaca yang panas di dalam kabin, salah satu cara yang bisa dilakukan dengan cara menambah persentase kegelapan kaca film. Dengan ini, panas matahari bisa dipantulkan dan kabin menjadi lebih nyaman.
- Saat berkendara di siang hari yang terik, gunakan kaca mata hitam. Fungsinya untuk melindungi mata agar tak silau melihat melihat benda-benda yang terkena panas matahari langsung atau benda yang bisa memantulkan cahaya.
- Untuk menyiasati kemacetan, ada baiknya mencari jalur alternatif. Tapi, jika jalanan tersebut menjadi rute satu-satunya, maka lebih baik untuk berangkat lebih awal untuk menghindari terjebak dalam kemacetan yang panjang.
- Ada baiknya untuk tak tergesa-gesa ketika mengendarai mobil. Biasakan berangkat lebih awal untuk menghindari kemacetan. Terlebih, pada bulan ramadan biasanya kemacetan tak bisa diduga.
- Ketika menghadapi pengendara yang ugal-ugalan, jangan langsung terpancing emosi. Tarik nafas dalam-dalam agar pikiran tenang, sehingga bisa mengendalikan emosi dengan baik. Dengan ini, respon yang dilakukan tetap positif dan tak akn membatalkan puasa.
- Selain itu, jika suasana hati tenang dan tak tergesa-gesa saat berkendara, hal ini bisa mengurangi resiko terjadinya masalah sepanjang perjalanan. Hasilnya, puasa yang dijalani tak sia-sia karena bisa mengendalikan emosi saat berkendara. (Dol)